secercah kata pengarang

177 11 0
                                    


Hai...

Buat: Kamu

Dari: Aku


Halo,

Kamu tau, saya terima banyak sekali kritik karena saya sering menggunakan bahasa Inggris di buku saya sebelumnya. Jadi, di dalam buku ini saya akan terima tantangan kalian untuk tidak menggunakan bahasa Inggris yang bikin kepala kalian pusing.

Untuk membuat buku ini, saya harus keluar dari zona nyaman saya. Bukannya saya tidak menghargai bahasa Indonesia (Jangan salah paham. Bahasa Indonesia tetap bahasa utama saya), tapi saya memiliki latar belakang pendidikan bahasa Inggris. Dalam pekerjaan sayapun, bahasa Inggris tetap berperan penting. Secara tidak langsung, hal ini mempengaruhi saya secara pribadi. Jadi, bukan karena saya sok-sokan. Bukan karena saya ingin menyusahkan kamu-kamu. Kadang memang ada hal yang bagi saya, lebih mudah disampaikan dalam bahasa Inggris.

Namun, sayangnya.... ternyata sebagian besar pembaca buku saya kurang bisa berbahasa Inggris sehingga apa yang ingin saya sampaikan melalui buku saya jadi tidak tersampaikan dengan baik. Karena itu, saya buat buku ini dengan bahasa Indonesia. Tidak mudah buat saya. Tapi, ya sudah. Saya hanya lelah menerima kritikan kamu-kamu yang kadang bahasanya kasar dan tidak memikirkan perasaan saya. Padahal bukan salah saya jika kamu-kamu kurang bisa berbahasa Inggris, dan juga bukan salah saya jika kamu kebetulan menemukan dan  membaca buku saya.

Nah, jadi jika kamu merasa pernah mengkritik dan menginginkan buku yang berbahasa Indonesia, silahkan baca buku ini. Jika kamu mau komentar atau menyapa atau apapun itu, silahkan... saya senang kok. Bahkan, jika itu kritikan pun akan saya terima dengan lapang hati asalkan bahasa yang kamu pakai bahasa yang sopan.

Dan buat kamu, yang memberi semangat agar saya terus berkarya, saya ucapkan TERIMA KASIH!!!! Kamu tidak tau betapa besar arti kata-kata penyemangat itu untuk saya. Tetaplah jadi pembaca yang baik, ya.

Sekian dulu surat ini. Saya menulis ini pukul 11.33 malam. Jadi sekarang saya sudah mengantuk sekali.

Ya sudah..



Dadaaahhh...,




Caroline

Ketika Senja TibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang