Season 1.3 --Summer Proposal & Temptation-

4.7K 384 21
                                    

Musim Panas 1872

Pelayan berbaju serba hitam itu menyusuri lorong mansion yang tampaknya sudah sangat dihapalnya meskipun penerangan disana remang-remang ditambah dengan pilar-pilar besar. Arsitektur khas zaman itu yang dapat membuat siapa pun yang melewatinya tersesat bila kau belum benar-benar tahu denahnya.

"Rombongan Lady Arabella hampir tiba, my lord. Lady Irene memanggil Anda agar segera ke ruang keluarga." Zovich mengumumkan disambut dengan dengusan Lord Carlos dari dalam ruang kerjanya.

Sejam telah berlalu sejak sarapan. Namun sepertinya sang Duke belum dapat mengontrol perasaan dan hatinya. Berbotol-botol minuman keras tampak teronggok di tepi ruangan. "Baiklah aku akan ke sana sebentar lagi."

Lord Carlos tersenyum sinis. Baiklah untuk apa repot-repot mengatur hatinya jika yang datang hanyalah seorang.... Lady Arabella. Oh well baiklah pengecualian. Dia adik sahabatnya dan juga anak dari sahabat ibunya.

Dia pun lantas merapikan setelan hitam- hitamnya dan menyugar rambutnya yang terkesan acak-acakan namun tetap memberi nilai tersendiri bagi siapa pun yang melihatnya. Langkah-langkahnya yang tegap membuat para pelayan wanita mau tidak mau menoleh sekali dua kali padanya. Ckk.... Para wanita bodoh!

"Carlos," panggil Lady Irene.

"Ya, Moeder."

"Lady Arabella akan tiba sebentar lagi. Moeder harap kau bersikap baik-baik kepadanya."

"Tenang saja, Moeder! Saya tidak akan melakukan sesuatu yang tidak pantas."

"Moeder tahu kau akan menjaga sikapmu. Tetapi moeder juga berharap kau akan menikah season ini, Carlos. Umurmu sudah hanpir menjelang 30 tahun. Sudah saatnya kau berhenti bermain-main dengan para gadis. Sudah saatnya kau mulai serius dengan satu orang gadis. Dan moeder pikir Lady Arabella adalah gadis yang tepat untukmu. Dia gadis baik-baik dan moeder juga kenal dekat dengan keluarganya. Moeder berharap kau melamarnya hari ini, Carlos. Kau tidak mau mengecewakan noeder bukan?"

"Saya...."

"Maaf my lady, dan my lord, tetapi Keluarga Weezel telah menunggu di ruang tengah."

Lady Irene berdiri dengan anggun sambil menyibakkan gaun panjangnya. "Pikirkan baik-baik, Carlos. Tetapi moeder harap kau tidak mengecewakan moeder lagi."

Carlos memandang punggung Lady Irene yang telah mendahuluinya menuju ruang tengah. Baiklah dia akan mengikuti permintaan moedernya. Dia akan melamar Lady Arabella. Bertunangan dan kemudian dia akan memutuskan pertunangannya dengan Lady Arabella dengan sedikit bantuan orang kepercayaannya, semuanya pasti akan berjalan dengan lancar. Setidaknya sampai dia mengetahui siapa dalang di balik lembar berita harian tidak bermutu itu. Baiklah itu ide yang sangat brilian. Dan tentang Lady Stephanie? Carlos memutar bola matanya malas. Dia akan mengurusnya nanti. Carlos segera menyusul Lady Irene.

"Perkenalkan, ini putraku, Lord Carlos de Bourbon De Parme." Lady Irene memperkenalkan.

Carlos maju menghampiri Lady Cattleya dan mencium punggung tangannya sopan. Kemudian dia beralih kepada Lady Arabella. Carlos menatap matanya dalam sembari mengecup punggung tangan Lady of Weezel yang tertutup sarung tangan itu. "Senang bertemu dengan Anda kembali, my lady." bisiknya pelan menimbulkan getaran aneh dalam diri keduanya.

Baru kali ini Carlos menyadari bahwa dia sudah tenggelam dalam pesona Lady Arabella. Gaun biru langitnya membungkus tubuhnya indah, menyembunyikan lekuk-lekuknya. Sementara iris hazelnya memancarkan sinar kehangatan yang tidak bisa ditampiknya. Suatu perasaan hangat membungkusnya tiba-tiba. Sebuah euforia yang sudah lama tak dirasanya.

"Baiklah.... Baiklah! Bagaimana jika kita langsung saja menuju ruang keluarga untuk membahas mengenai kelanjutan hubungan kedua anak kita?" tanya Lady Irene bersemangat, membuat kontak mata antara kedua lady dan lord muda itu terputus.

Chase The Bliss [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang