Musim Panas 1872
"Anda semalam pergi berkuda, my lady?" tanya Ana pagi itu sementara dia merapikan kamar Arabella setelah dia selesai membantu nona mudanya bersiap.
Arabella mengangguk. Ana selalu tahu rahasianya. Bahkan tak jarang mereka berdua saling merencanakan ide gila seperti misalnya berkuda tengah malam. Dia selalu lolos dari kemungkinan ketahuan juga berkat pelayan itu. "Iya. Aku minta tolong agar kau merapikan gaun berkudaku. Bisa?"
"Tentu saja, your grace!" Ana mengedipkan mata. Baginya bisa menolong nona mudanya adalah suatu kewajiban bagi dirinya setelah putri bungsu keluarga Weezel itu menolong dirinya berkali-kali.
"Terimakasih Ana! Kau yang terbaik!" Arabella tertawa lantas meninggalkan kamarnya menuju ruang makan. Namun nyatanya tiba-tiba kakak keduanya itu telah menunggu bertopang dagu di depan kamarnya sembari menyender di pinggiran tangga.
"Pagi Ary sayang," sapa Casimir mengedipkan mata menggodanya. Arabella mengeluh panjang pendek mengapa kakaknya yang satu itu suka sekali tebar pesona bahkan di saat matahari belum berada di puncak kepala mereka!
"Kakak! Jangan panggil aku Ary!" protes Arabella mengabaikan Casimir. Dia melewati kakaknya begitu saja dan menuruni grand stairs menuju ruang makan.
"Bagaimana dengan acara berkudamu tadi malam?" Casimir tertawa terkekeh. "Tanpa pendamping pula lagi.... Hmm...."
Arabella dengan cepat berbalik menghadap Casimir dengan mata membulat. "Kakak tahu?" tanya Arabella ketar-ketir sembari menggigit bibir bawahnya.
"Seandainya kakak pulang malam-malam dan mendapati bahwa Zephyr tidak ada di kandangnya, itu tandanya apa adik manis? Aku tidak ingin berburuk sangka. Namun itulah yang pasti terjadi." Casimir mengangkat bahu acuh tak acuh lalu melewati Arabella yang sedang terpaku di tangga teratas.
Arabella mengernyitkan dahinya heran. Pantas saja firasatnya pagi ini sudah tidak enak! Tapi tunggu dulu! Jika Casimir sudah mengetahui kepergiannya tadi malam, dan berhubung Casimir serta Lord Carlos adalah teman dekat.... Bisa jadi kan Casimir yang menyuruh Duke of Parma itu untuk menemaninya?
"Tunggu dulu kak!"
"Apa lagi adik manis?"
"Apa kau tahu tadi malam aku bertemu dengan Lord Carlos di pondok peristirahatan kita yang ada di puncak Bukit St. Pietersberg. Dan dia menemaniku sampai subuh tadi. Apa kau yang menyuruhnya untuk menemaniku?" tanya Arabella tanpa basa-basi sambil mendelik pada kakaknya yang sedang kembali tebar pesona dengan para pelayan wanita. "Kak kau mendengarkanku tidak sih?"
Astaga ya Tuhan! Arabella tak habis pikir apa yang ada di otak Casimir hingga kakak laki-lakinya itu memiliki kepercayaan diri tingkat akut. Para pelayan, penari latar, aktor pertunjukan keliling, bahkan sampai Madame Galore, wanita janda penjual roti yang sudah memiliki lima anak! Dari kalangan atas sampai kalangan paling bawah sekalipun pasti pernah setidaknya sekali digoda oleh Casimir. Arabella menggeleng-gelengkan kepala prihatin. Entah apa yang dipikirkan oleh Lady Cattleya saat mengandung hingga menciptakan spesies langka seperti Casimir!
"Kak!" Arabella menghentakkan kakinya kesal. Oke peraturan nomor dua ratus enam belas, seorang lady dilarang menghentakan kaki. Terserah dengan peraturan dan lima ratus pasal tidak berguna! Arabella tidak peduli dengan tata krama seorang lady apalagi jika pagi-pagi seperti ini dia sudah harus dihadapkan dengan seekor makhluk hidup seperti Casimir. Lihat saja! Baru juga dibicarakan, kakak laki-lakinya itu kini sedang menggoda pelayan yang sedang membawa panci besar untuk dihidangkan saat sarapan dengan sekuntum bunga mawar.
Arabella sangat yakin Casimir memetiknya langsung dari kebun bunga mawar Lady Cattleya yang berada di sebrang rumah peristirahatan. Ha! Memangnya dia tidak tahu? Dia sering menyaksikan langsung kakaknya itu memetik beberapa kuntum mawar dan menyimpannya di balik setelannya. Untuk melancarkan aksi menggoda wanita seperti yang sedang dilancarkannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chase The Bliss [Completed]
Historical Fiction#1 from The Overseas Tetralogy Kejarlah kebahagiaanmu! Karena kaulah yang menentukan takdirmu sendiri.... Arabella Gualthérie Van Weezel, seorang Lady muda dari wangsa Weezel. Seorang noni muda Belanda. Trauma masa lalu menghantuinya ketika ia jatuh...