Musim Kemarau 1870
Arabella setengah menyeret gaunnya malas-malasan menaiki telundakan batu yang terbuat dari marmer. Sepatunya yang berkilauan emas tertimpa sinar dari chandelier kristal besar yang menggantung di serambi, tepat pada anak tangga ke seratus yang berhasil dijejaknya.
Rumah General De Kock bisa dibilang lebih mirip kastil dibandingkan dengan rumah biasa. Pintu ganda yang terbuat dari kayu jati asli menghadang di depannya. Dua orang penjaga berpakaian formal menjaga di kedua sisinya. Arabella lantas menyerahkan undangannya kepada salah satu penjaga itu.
Perjalanannya belum selesai. Setelah seratus tangga yang telah dilewatinya itu, Arabella masih harus melewati sebuah lorong panjang untuk mencapai ballroom utamanya. Beberapa pasangan bergaun indah tampak mengobrol di sepanjang koridor utama, dan beberapa pelayan tampak berlalu lalang membawa baki-baki besar berisi makanan serba lezat untuk perjamuan makan malam nanti.
Tiba-tiba saja Arabella merasa minder. Dirinya bukanlah Elliot yang super ramah dan bisa berteman dengan siapa saja di setiap persimpangan jalan. Dia juga bukan Casimir, kakaknya, si penggila pesta yang bisa membuat setiap gadis bertekuk lutut. Atau Lady Dael dengan pesonanya. Arabella menghela napas pelan setelah balik menatap seorang gadis bergaun hijau menor yang menatapnya sinis.
Apakah keputusannya datang ke festival musim panas tahun ini sudah tepat? Biasanya setiap tahun ia akan pergi bersama Casimir atau Marius. Setidaknya dengan kehadiran mereka di sisinya membuat orang lain tidak berani macam-macam. Tetapi kini ia sendirian. Tidak mungkinkan ia menyeret Casimir jauh-jauh dari Nederland ke Nederlandsch-Indie! Biasanya ia suka sendirian tetapi kini rasanya ada sesuatu yang aneh berdiri sendirian ditengah-tengah keramaian dengan puluhan pasang mata yang seolah-olah menganngapnya "makhluk luar biasa aneh".
Pintu ballroom di ujung sana semakin dekat. Hingar bingar musik waltz serasa memekakan telinga. Arabella benci tempat-tempat seperti itu yang hanya membuat energinya terasa seperti terserap habis. Walaupun tentu saja Lady Dael sangat senang mendengar keputusannya. Menurut dia, Arabella harus lebih bersosialisasi dengan remaja-remaja lainnya yang seumuran dengannya.
Pagi-pagi buta, kurang lebih dua belas jam sebelum acara Lente Feest dimulai, Lady Dael telah menariknya untuk berdandan. Dan setelah berdebat selama lima jam, akhirnya mereka baru berhasil memutuskan gaun apa yang harus dipakai Arabella malam ini. Sebuah gaun biru pucat -warna favoritnya- yang menurut Arabella masih terlalu gemerlap. Tetapi malam ini, ketika ia menjejakkan kakinya di depan mansion megah General De Kock, Arabella menyadari satu hal. Gaunnya masih kalah indah dibandingkan gaun-gaun ternama milik lady-lady lainnya. Kini Arabella merasa agak bersyukur Lady Dael memaksanya menggunakan gaun ini. Bukan gaun merah muda favoritnya yang sudah agak usang!
"Lady Arabella of weezel!"
Arabella menunduk sedikit sembari mengembangkan gaunnya. Setelah di umumkan oleh sang announcer , Lady arabella menuruni tangga yang pegangannya dilapisi emas dengan anggun. Sesampainya di bawah, ia langsung disambut oleh kerumunan orang . Pasangan dansa yang sedang menari mengikuti irama waltz pembuka. Para wallflower yang selalu ada di setiap pesta, bergosip ria di balik kipas warna-warni mereka. Serta para pelayan keturunan inlander yang sibuk mondar-mandir menawarkan wine serta mengisi kembali gelas-gelas yang sudah kosong.
Semua suasananya sama seperti pesta-pesta yang sering dihadirinya di Nederland atas paksaan moedernya. Semuanya sama mungkin kecuali ditiadakannya aturan kuno yang memaksa seorang lady harus mempunyai seorang pendamping. Lady Arabella sedikit bersyukur mengenai hal itu. Lagipula ini Nederlandsch-Indie, bukan di Nederland!
Arabella buru-buru menyingkirsetelah terbangun paksa dari lamunannya saat dia tanpa sadar telah masuk ke arena dansa.
Akhirnya dia pergi mencari suatu sudut yang tenang tanpa serpihan-serpihan wallflower yang tidak disukainya. Mereka selalu saja membicarakan keburukan orang lain , di saat mungkin mereka sendiri sebenarnya lebih buruk dibandingkan dengan orang-orang yang mereka gosipkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/100221683-288-k627691.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chase The Bliss [Completed]
Ficción histórica#1 from The Overseas Tetralogy Kejarlah kebahagiaanmu! Karena kaulah yang menentukan takdirmu sendiri.... Arabella Gualthérie Van Weezel, seorang Lady muda dari wangsa Weezel. Seorang noni muda Belanda. Trauma masa lalu menghantuinya ketika ia jatuh...