BAB XV - CAIRAN ANTI-SIHIR

130 25 11
                                    

#Bagian 1_Yakov Elazar

Ketika itu, aku, secara paksa, di bawa Alma ke sebuah gang yang begitu sepi. Beberapa rasa khawatir datang menyergapku. Ketakutan akan gadis gila ini yang berbuat tak senonoh padaku terus membayangiku. Meski begitu, aku tetap memberanikan diri dan terus berjalan. Dengan sebuah batu berukuran sedang di tangan, aku bersiaga kalau-kalau gadis ini melakukan gerakan yang mencurigakan.

〘Sungguh pola pikir yang mengerikan.〙

How dreadful.

Berisik!

"..."

"...!"

Tiba-tiba, Alma berhenti dan menghadap padaku dengan pandangan yang serius. Merasakan adanya bahaya, aku mundur beberapa langkah.

"A-apa? Kalau kau maju satu langkah saja, aku lempar batu ini ke kepalamu!"

"Kejamnya."

"Ada urusan apa kau ke sini?"

Alma menyipitkan matanya, lalu menghela napas. "Cuma mau main, kok!" ujarnya seraya mendekat. "Sedang terjadi keributan di sekolah. Jadi aku tak bisa tidur lagi dengan tenang di ruang klub."

Aku mundur setengah langkah. "A-Alma! Jangan mendekat! Awas saja kalau berani mendekat!"

"Hoh! Jadi kau sudah memutuskan untuk memanggilku dengan nama saja. Tidak buruk."

Percuma. Aku tak bisa menyakitinya. Dengan begitu, aku pun membuang batu yang aku pegang. "Ya ampun. Kau tak pernah berubah. Aku sudah tak bisa terus berada di sampingmu, jadi jangan melalukan hal ane..."

Perkataanku terpotong.

Alma merangkul leherku dengan lembut, mendekatkan wajahnya pada wajahku, lalu melakukan apa yang orang-orang sebut berciuman. I-ini agaknya sedikit nakal, jadi aku tak akan memberikan deskripsinya.

Tapi rasanya darahku mengalir semua ke kepala.

Suhu tubuhku naik beberapa derajat.

Degup jantungku bertambah.

Dan aroma manis sampo Alma menggelitik hidungku.

Baru setelah Alma mundur, aku kembali ke kesadaranku.

"Yakov, bibirmu asin."

"Ap-ap-ap-apa yang... su-su-sudah k-k-kau la-la-lakukan?!"

"Kenapa bicaramu jadi gagap? Mirip Latifa saja."Alma kembali mendekat ke arahku dan memiringkan kepala. "Aku tadi cuma menyegel kekuatanmu. Setelah ini kita akan bicara soal privasi, jadi para iblis tak boleh dengar."

"Ha-hah?"

"Kau tahu? Setelah naik ke tingkat tinggi, Penjaga Rahasia bisa menaruh partikel anti-sihir di darah mereka. Dengan begitu, jika ada kontraktor yang meminum darah ini, mereka tak akan bisa menggunakan kekuatannya untuk beberapa waktu."

"Heh? Sungguh pun, aku tak bisa menemukan hubungan antara perbuatan bejatmu dan perkataan tersebut."

"Aku ini orang yang paling jago dalam manipulasi partikel anti-sihir, lho. Jadi selain darah, aku juga bisa menaruhnya di air ludah."

"Jadi karena itu kau menciumku?!"

"Sebenarnya, lagi kepengen aja."

"Sungguh alasan yang tak masuk akal!"

Aku menaruh kedua tanganku di kepala dan mulai menjambak rambutku

"Hei, ke sini."

"Uwah! Jangan sentuh aku!"

Seven Deadly Fools (Jilid 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang