BAB XXIII - PENDEKAR DENGAN SEBATANG SILET

87 22 6
                                    

#Bagian 1_Yakov Elazar

Seratus peluru per kotak.

Setidaknya, aku tahu karena aku pernah membaca hal ini dari suatu artikel di internet. Sialan. Tujuh peluru berturut-turut saja tak bisa aku hindari dengan sempurna, apa lagi ini?!

"Mati."

"...!"

Tepat setelah mengatakan hal buruk yang amat tak terpuji macam itu, Asha menarik pelatuknya. Serentetan peluru segera datang mengejarku. Satan berhasil menangkis beberapa butir sementara aku sibuk menggerakkan kakiku untuk kabur dari tempat itu.

《Sial! Yakov! Jangan lari dari medan pertempuran!》

Kau tahu? Ini sudah bukan medan pertempuran lagi. Ini medan pembantaian! Genosida! Genosida!

Karena sebuah kebetulan yang amat hebat, entah bagaimana, aku berhasil bersembunyi di balik rumah warga. Sial! Huh! Napasku habis! Seharusnya tadi aku menanyakan detail bocah bernama Asha ini pada Kiki.

Aku tak percaya kalau gun with girl itu benar-benar ada dalam kehidupan nyata.

"...!"

Sementara beristirahat sejenak di sana, tiba-tiba aku menyadari sesuatu. Rapier.

《Ada apa dengan Rapier-nya?》

Tidakkah benda ini jadi agak pendekan?

《Huh? Benarkah? Hmmm...》

Tapi belum aku juga aku memecahkan misteri tersebut, tembok di belakang punggungku tiba-tiba saja meledak. Aku terpental beberapa meter ke depan layaknya seekor kucing yang tertabrak mobil.

"Aduh!" entah ini sebuah keberuntungan atau kesialan, aku berhenti berguling ketika tubuhku menghantam tiang listrik.

Sungguh?! Apa-apaan yang tadi itu?!

Kemudian, pertanyaan tersebut segera terjawab ketika sosok Asha muncul dengan tangan yang menyeret tabung RPG. Agh! Anak ini! Bagaimana dia bisa memakai benda seperti itu?!

{Sepertinya dia baru menggunakan benda itu sekarang karena jarak kita yang cukup jauh.}

Jadi kau bilang aku harus terus dekat dengannya jika tak ingin di-lodong, ya?!

〘Yakov, keluarkan lodong milikmu!〙

Apanya?!

"Mati!" beralih pada MP5-nya, Asha kembali menyerangku dengan tembakan beruntun yang mengerikan. Huah! Bukankah negaraku ini melarang pemakaian senjata api oleh warga sipil? Jadi kenapa tak ada polisi atau Densus 88 yang menghentikan bocah ini?!

〘Yakov. Hentakkan tanganmu!〙

Mendengar perintah Asmodeus, aku pun segera menghentakkan tanganku seperti hendak pushup. Lingkaran sihir muncul, dan aku untuk sejenak, terlempar di ke udara layaknya bola sepak yang ditendang dengan punggung kaki.

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!

Bahkan ketika aku ada di udara, Asha masih menembakiku. Satan segera menangkis serangan gadis itu menggunakan rapier-nya sampai aku kembali mendarat dengan pinggul terlebih dahulu.

Sungguh, apa-apaan dengan pendaratan yang acak-adut ini?!

Dan lagi, Satan! Rapier-mu benar-benar memendek sialan!

《Eh? Benarkah?!》

Tentu saja!

Aku melompat ke samping dan berlari menghindari arah moncong senjata Asha. "K-kau tak lihat?! Sekarang panjang pedangmu tinggal dua jengkal! Apa maksudnya ini?!"

Seven Deadly Fools (Jilid 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang