BAB XX - ITHURIEL

97 22 8
                                    

#Bagian 1

Alma Livia sedang makan eskrim ketika dia mendapatkan telepon dari Yakov. Seolah itu adalah rumahnya sendiri, Alma menjajah isi kulkas milik keluarga Elazar tanpa ampun. Saat ini pun, ketika eskrim-nya habis, dia beralih kotak susu yang isinya masih penuh.

"...!"

Pesan Yakov memang pendek, meski begitu, itu sudah cukup untuk membuat Alma tahu, bahwasanya laki-laki itu dan kakaknya sedang dalam masalah.

"Maling!" teriak seorang wanita berambut buntut kuda dari arah pintu dapur. "Apa yang sedang kau lakukan pada kotak ransum milik keluarga Elazar?!"

Alma yang kaget karena aksinya tepergok, segera berlari kabur sembari mengangkat tangannya. "Yakov yang akan bertanggung jawab untuk ini!"

"Hei! Tunggu!"

Hal pertama yang Alma tuju dalam pelariannya adalah ibu Yakov dan Latifa. "Tu-tu-tu-tut..." ujarnya seraya mencoba menghentikan laju tubuhnya. "Ibu! Latifa! Apa kalian melihat Emilia?"

Latifa yang heran dengan kelakuan Alma segera mengerutkan keningnya, "Apa yang sedang kau lakukan?"

"Jawab saja!"

"A-ah... Ka-kalau Emilia, dia sedang duduk... eh?" Latifa menunjuk ke arah ruang tamu, tapi di sana tak ada siapa-siapa kecuali ayah Yakov.

"Sial!" umpat Alma dengan wajah tanpa ekspresi. "Ibu, tolong jaga Latifa dulu. Jika ada gadis berkacamata yang datang untuk menangkapnya, mohon berteriaklah."

"A-Alma?"

"Oi! Maling!" tiba-tiba saja, sebelum Alma pergi untuk melanjutkan pencariannya, Alya datang menerkam gadis itu sampai keduanya terguling-guling di lantai. "Maling! Mau ke mana lagi kau?!"

"Jangan menghalangi, dasar orang gila. Aku sedang sibuk."

Alma mengangkat jarinya untuk mencolok mata Alya, tapi dengan cekatan, kakak Yakov itu segera menangkisnya.

Terjadilah sebuah keributan yang amat berisik. Hal ini memancing beberapa orang untuk datang mengecek keadaan. Dan di antara orang-orang yang sedang berkumpul... ada seorang siswi SMA yang memakai kacamata.

"Ka-Kak Alma? Apa yang sedang kau lakukan?! Berhenti! Ini rumah orang!"

"Emilia! Tidak. Ithuriel!"

"Eh?"

Demi menangkap Emilia yang kini sedang berada di dekatnya, Alma terpaksa harus menggunakan jurus khusus agar dia bisa keluar dari cengkeraman Alya.

Kitab beladiri keluarga Livia, bab pertama, halaman 15.

"E-ueh! Apa yang kau lakukan?!"

Orang yang berteriak adalah Alya. Dia dengan segera melepaskan Alma dan kabur dari anak itu. Bagaimana tidak? Karena rupa-rupanya, jurus rahasia Alma adalah jurus meremas dada perempuan.

Sepertinya dugaan Yakov benar adanya.

Bahwa itu cuma kitab Kamasutra.

Lepas dari Alya, Alma segera menerkam Emilia.

"E-eh! Kak Alma?! A-apa-apaa ini?!"

"Diam."

Tak ada cara untuk memastikan apakah seseorang sedang dirasuki malaikat atau tidak. Meski begitu, Alma tahu apakah seseorang sedang dirasuki sesuatu atau tidak. Dia dapat mencium hawanya.

Tapi karena Ithuriel punya output sihir yang sangat kecil, Alma jadi harus mencium napas Emilia dulu untuk bisa memastikannya.

"Tak ada." Alma terperanjat kaget. "Dia sudah pindah?!"

Seven Deadly Fools (Jilid 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang