Aku memutuskan membuang gelang itu. Tiffany terus saja mengomel tentang gelang yang membuatnya takut itu, jadi aku segera membuangnya ke tong sampah di dekat dapur. Ia masih saja takut, saat ia menyuruhku pergi untuk membuang gelangnya saja ia langsung berteriak kembali agar aku tak pergi lama.Dia sedang mencuci baju kita yang kebasahan karena hujan tadi. Setelah menghabiskan mandi bersama dengan nikmat. Tiffany segera menarik tanganku untuk menemaninya mencuci pakaian.
" Kau sudah membuangnya?? " Tanya tiffany yang sibuk mengeringkan rambutnya dengan pengering rambut. Sepertinya istrinya itu membawa pengering rambut di kamar mereka sampai kesini.
" Yupp.. " Jawab taeyeon yang duduk memperhatikan istrinya. Tiffany begitu seksi, apapun yang sedang dilakukannya terlihat begitu seksi dimata taeyeon. Mana dia tahan tak menjamah istrinya jika seseksi itu. Taeyeon tertawa dalam hati. Ia memang mesum.
" Kenapa dengan senyummu itu kim? Kau membuatku takut. " Tiffany mengikat rambutnya dan menggulungnya ke atas. Ia berniat mengeringkan rambut taeyeon yang juga masih basah setelah ia selesai dengan rambutnya, tapi ia hanya menemukan senyum mesum istrinya saat berbalik.
" Aku hanya sedang menatap istriku yang begitu seksi. Apa itu salah? " Seperti biasa, taeyeon menampakkan wajah agyeo-nya yang tak ia sadari. Wajah pura-pura polos.
" Nope. 100% tidak salah. Aku memang seksi. " Tiffany duduk di pangkuan taeyeon dengan posisi mengangkanginya. Ia segera menyalakan pengering rambut yang masih ia pegang dan memulai menggerakkan tangannya diantara helaian rambut taeyeon.
" Indeed. " Taeyeon mendongak menatap wajah istrinya sembari tangannya yang menggerayangi bokong tiffany.
" Stop it kim. Cukup untuk hari ini. "
" Waeeee??? " Taeyeon merajuk sembari mengerucutkan bibirnya.
Gemas akan tingkahnya, tiffany mengecup sekilas bibir taeyeon.
" Kita punya 3 hari libur minggu ini, ingat. " Tiffany mengerlingkan matanya sembari tersenyum menggoda.
" Bless this week. "
Aku tidak bisa tidur. Badanku tiba-tiba terasa tidak nyaman. Kepalaku terasa berat, bahkan bernafas pun terasa sulit dan dekapan tubuh tiffany disampingku tidak membuatku lebih baik. Aku merasa lemah. Kenapa ini? Apa karena tadi aku sempat kehujanan? Tapi tiffany juga sempat basah karena hujan.
" Fany-ah.. " Aku mengusap lengan tiffany yang memeluk pinggangku. Aku bermaksud membangunnya. Suaraku seperti orang yang habis lari marathon.
" Wae?? " Tiffany menggeliat bangun. Ia mendongakkan kepalanya menatap taeyeon.
" Aku merasa... sakit. "
" Nde?? " Tiffany terlonjak bangun mendengar penuturan istrinya, ia segera menempelkan telapak tangannya ke dahi taeyeon.
" Badanmu panas tae. Kau demam! " Tiffany langsung panik. Ia segera bangun dari tempat tidur dan mengambil termometer untuk mengecek suhu tubuh taeyeon.
" 44 derajat! Omg! " Tiffany semakin panik mengetahui hasilnya. Bagaimana bisa demamnya bisa setinggi itu, pikir tiffany.
" Apa sebaiknya kita menelfon seohyun? " Tanya tiffany, seohyun adalah kekasih yoona, sahabat dari taeyeon yang kebetulan bekerja sebagai dokter.
" Tidak perlu sayang. Dia pasti sedang istirahat sekarang. Kita tunggu saja sampai besok pagi. "
" Demammu sangat tinggi kim taeyeon. Kau tak bisa mengabaikan hal ini begitu saja! " Tiffany jadi kesal dengan istrinya itu.
" Berikan saja aku obat demam dan aspirin. "
" Aku tidak yakin apa itu cukup. "
" Setidaknya untuk sampai besok pagi. "
Tiffany tidak punya pilihan lain selain menuruti permintaan istrinya. Ia segera mengambilkan air dan obat yang di minta.
Tiffany menunggu reaksi obatnya setelah taeyeon meminumnya. Ia melihat istrinya yang berbaring tenang menutup mata. Tiffany dengan telaten mengelap keringat dingin taeyeon yang terus membasahi wajahnya. Panasnya mereda, sepertinya obatnya bekerja juga. Ia sedikit lega jika begini. Tak terasa sudah jam 2 pagi ia terus memperhatikan taeyeon hingga ia sadar ia cukup lelah dan berakhir tidur di samping istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen One [ End ]
FanfictionSemuanya begitu normal.. Taeyeon mempunyai istri yang cantik.. pernikahan yang bahagia.. pekerjaan tetap.. orang tua yang hebat.. Sahabat-sahabat yang selalu disisinya.. sampai taeyeon bertemu seseorang yang mengubah hidupnya.. Special thanks to Mel...