Resahku tidak hilang semenjak tadi siang. Dasar si kwon hi.. si Kwon Yuri.. argghh! Awas saja dia. Masalahnya masih mending jika aku harus pulang langsung ke rumah sendirian. Tapi aku sudah membuat peraturan jika Tiffany tidak boleh menyetir mobil sendiri kecuali jadwal kerjaku berbeda. Dan tadi pagi kita berangkat bersama, mengantarnya ke tempat kerjanya terlebih dahulu.
Brak! Aku menutup pintu mobilku setelah sampai ditempat parkiran kantornya. Dengan wajah was-was, aku bisa melihat Tiffany berjalan keluar dari kantor untuk menghampiriku. Senyumnya lebar dan langkahnya sedikit di percepat saat melihatku. Sepertinya harinya baik hari ini. Ia terlihat senang. Hah.. sigh.. tapi sebentar lagi aku akan merusaknya dengan wangi parfum sialan ini. Bahkan wanginya menempel di kulitku! Ya tuhan..
" Hi Baby.. " Sapa Tiffany mendekat ke arah Taeyeon, ia berniat ingin mengecup pipi Taeyeon saat langkahnya semakin dekat dengannya. Tapi Taeyeon malah berjalan menjauh darinya dan hanya meninggalkan pintu mobil yang sudah terbuka untuknya bisa masuk.
" Tae baby?? " Dengan tatapan heran Tiffany kembali mendekati Taeyeon. Tapi Taeyeon kembali melangkah mundur seakan istrinya itu takut dengannya.
" Fanny-ah.. sayang.. jangan terlalu dekat denganku. " Taeyeon mengangkat kedua tangannya untuk menghalangi Tiffany bisa mendekat dengannya, padahal jarak berdiri mereka saja sudah cukup jauh.
" Wae geure?? " Tiffany semakin berjalan melangkah mendekati Taeyeon, tapi Taeyeon semakin melangkah mundur menjauhi istrinya.
" Ini benar-benar tidak sengaja. Yuri menyemprotkan parfum ke bajuku saat mencoba wangi parfumnya. Dan wanginya sangat tajam untuk kau cium. " Taeyeon akhirnya menjelaskan hal sesungguhnya.
" Lalu jika begini bagaimana kita pulang, Tae?? Kau terus melangkah mundur menjauhiku. Kita tidak bisa satu mobil jika begini. "
" Iya, sayang... Maaf.. aku yang salah.. "
" Apa aku harus naik taksi?? "
" Jangan! " Usulan Tiffany tentu saja langsung ditentangnya. Ia tidak ingin istrinya di antar oleh orang asing seperti supir taksi. Bagaimana jika si supir bukanlah orang baik lalu menculik istrinya? Bagaimana jika si supir tidak berhati-hati dalam menyetir lalu bisa mencelakakan istrinya?? Taeyeon membayangkan hal yang tidak-tidak. Mungkin itu salah satu efek ia teracuni acara berita yang ia tonton yang membuat pikirannya menjadi negatif.
" Lalu??! Bukankah kau yang bilang aku tidak boleh menyetir saat kamu ada untuk mengantarku?? " Tiffany langsung saja menaikkan nada bicaranya. Bagaimana lagi, Taeyeon tidak memberi solusi apa-apa.
" Haiishhh!! " Taeyeon kesal dengan dirinya sendiri. Ahh ia ingat! Ada botol air mineral di dalam mobilnya. Tanpa berkata apa-apa Taeyeon segera berlari mendekati mobilnya yang masih terparkir. Ia membuka pintu kemudi untuk mengambil air mineralnya. Sebelum ia dapat membuka tutup botolnya, Taeyeon terlebih dahulu melepas kancing kemejanya satu persatu.
" Yah!! Taetae! Apa yang kau lakukan?? " Tiffany begitu terkejut menyaksikan Taeyeon yang melepas bajunya di depan umum, mempertontonkan bra hitamnya dengan dada kecil. Belum lagi ia melihat Taeyeon tiba-tiba mengguyur diri dengan air dari dalam botol yang di ambilnya.
" Kim Taeyeon??!! " Tiffany menutup mulut tak percaya menyaksikan istrinya mengguyur diri seperti itu. Ia bisa saja menangis jikalau ada orang kantor lewat menyaksikan tingkah anehnya. Mau di taruh dimana wajahnya nanti jika orang-orang melihat. Ia juga tidak ingin Taeyeon disangka sudah gila. Beruntung keadaan parkiran sedikit sepi saat ini. Orang lewat pun tampak tak melihat apa yang telah di lakukan Taeyeon pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen One [ End ]
FanfictionSemuanya begitu normal.. Taeyeon mempunyai istri yang cantik.. pernikahan yang bahagia.. pekerjaan tetap.. orang tua yang hebat.. Sahabat-sahabat yang selalu disisinya.. sampai taeyeon bertemu seseorang yang mengubah hidupnya.. Special thanks to Mel...