Another Lips

9K 519 57
                                    

Tiffany bangun pagi-pagi sekali. Ia dengan sengaja membangunkan Taeyeon bersamanya. Menyuruhnya untuk mengganti sprei tempat tidur mereka yang tercium aroma seks bercinta bekas semalam.

Taeyeon dengan mata yang masih tertutup hanya mengangguk perkataan istrinya untuk mengganti sprei tempat tidur.

“ Tae-ah.. Buka matamu babe.. “ Tiffany meletakkan sprei bersih pengganti ke tangan Taeyeon, istrinya itu hampir saja tumbang saat menerima sprei yang diberikan Tiffany karena matanya yang masih belum terbuka lebar.

Karena Taeyeon yang masih terlihat masih amat mengantuk. Tiffany bergerak cepat melepas sprei kotor lalu diikuti dengan sarung bantalnya. Meringankan dan mempercepat pekerjaan.

“ Tae-ahh.. Aku sudah melepas spreinya. Cepat pasangkan dengan yang bersih. Aku ke bawah untuk mencuci sprei kotor ini. “ Tiffany berujar yang di anggukkan kepala oleh Taeyeon. Melihat pemandangan Taeyeon yang terantuk-antuk berdiri sembari menggembungkan kedua pipinya lantas membuat Tiffany menjadi gemas. Ia mengecup pipi istrinya hingga membuat Taeyeon akhirnya membuka mata sepenuhnya. Mendongak menatap Tiffany yang sedang tersenyum.

“ Maaf harus membangunkanmu sepagi ini. Aku tahu hari ini jadwalmu agak siangan. Tapi aku harus mencuci spreinya sekarang juga. “

“ Tidak apa-apa.. “ Taeyeon merekahkan senyumnya, menampakkan lesung dagunya yang imut itu. Meski suaranya masih serak seperti orang bangun tidur pada umumnya, namun Taeyeon berusaha untuk membangunkan nyawanya yang masih ingin tidur.

“ Baiklah. Aku ke bawah mencuci sprei ini. Kamu cepat-cepat kerjakan setelah itu bisa lanjut tidur lagi. Nanti aku siapkan sarapannya. Hangatkan saja kalo sudah dingin. “ Tiffany mengecup bibir Taeyeon sekilas lalu pergi berjalan meninggalkan Taeyeon yang dengan gerakan pelan mencoba memasang sprei tempat tidur mereka.



Tiffany kembali ke kamar tidur mereka dan mendapati Taeyeon yang tertidur di sofa, bukannya di tempat tidur mereka. Ia melihat tempat tidur yang sudah rapih dengan sprei yang baru di ganti. Pasti karena Taeyeon tidak ingin merusak tatanannya. Maka dari itu istrinya lebih memilih tidur di sofa. Tiffany hanya menggelengkan kepala dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Ia kemudian mengambil selimut kecil dan menutupi tubuh istrinya, tak lupa sedikit membenarkan posisi kepala Taeyeon pada bantal yang dipakainya. Tiffany tak ingin jika Taeyeon sampai salah posisi tidur hingga membuat tubuhnya pegal-pegal. Ia pun segera pergi ke kamar mandi setelah selesai. Pergi membersihkan diri dan bersiap-siap menyiapkan sarapan lalu ia bisa pergi bekerja. Ia akan menggunakan mobil sendiri jika jadwal kerja Taeyeon tidak sama dengannya. Pekerjaan Taeyeon sebagai produser terkadang membuat jadwal kerjanya tidak menentu. Bahkan istrinya itu bisa sampai tidak pulang selama berhari-hari karena proses shooting yang di kerjakan di luar negeri ataupun keluar kota.



##


Hari ini aku shooting diluar ruangan. Rasanya menyenangkan jika bisa keluar dari kantor namun tetap bekerja. sebenarnya rekaman hari ini adalah rekaman yang tak aku duga. Karena apa, karena ini seharusnya bukan acara yang aku pimpin. Secara mendadak kemarin siang sang produser yang memimpin acara ini pingsan karena kelelahan. Para staff sempat menelfonku dan menelfon yuri sebagai ganti sementara, tapi karena yuri yang tak bisa meninggalkan acaranya, jadi aku sebagai gantinya. Tak masalah bagiku, karena aku sudah melakukan shooting untuk episode berikutnya, jadi aku ada waktu untuk ini.


“ Seolhyun-ah?? “ Aku terkejut melihat seolhyun berada di lokasi shooting. Ia bintang tamu hari ini?? Ahh.. Aku tak bertanya tentang siapa saja yang akan mengisi acara.

“ Tae unnie.. “ Seolhyun langsung berlari menghampiri Taeyeon.

“ Kau mengisi acara hari ini?? “

“ Iya.. Kenapa Tae unnie bisa berada disini?? “

“ Aku hanya pengganti untuk hari ini. Oppa sedang tak enak badan jadi aku menggantikannya. “

“ Ahh.. Begitu.. “ Seolhyun mengangguk-angguk mengerti.




Ada 7 orang yang mengisi acara. Mereka terbagi perorangan untuk memainkan permainan yang telah di susun. Perorang ada satu cameraman dan satu sampai 2 staff yang mengikuti. Taeyeon memilih mengikuti seolhyun berkeliling naik sepeda mengilingi pantai lokasi mereka shooting hari ini. Taeyeon hanya sebagai penumpang di belakang sepeda sementara salah satu crew mengayuh sepedanya mengikuti seolhyun di depan mereka.


Mereka berlari kesana kemari. Tawa dan suara keras menyertai setiap gerak mereka. Taeyeon pun tentu saja ikut berlari-lari hingga berkeringat. Tubuhnya kecilnya itu terasa terombang-ambing saat berlari mengikuti kekuatan seolhyun dengan kaki panjang yang dimilikinya. Karena gerak cepat seolhyun, dia berhasil mencapai tempat yang di tuju dan berhasil menemukan beberapa bendera yang harus mereka kumpulkan untuk memenangkan permainan.


Saat tiba di lokasi akhir. Seolhyun terlihat kebingungan karena tak ada satupun peserta yang sampai.

“ Apa aku menang?? “ Tanya seolhyun pada para crew. Suaranya menggema karena ruangan stadium olahraga yang besar. Pandangannya kesana kemari mencari jawaban atas pertanyataannya.

“ Kamu harus melewati alur garis ini.  Tapi seharusnya kau mencari pasangan karena permainan ini harus dilakukan oleh dua orang. “ Taeyeon menjelaskan.

“ Dari start garis ini, kau akan membawa wortel kecil ini di dalam mulutmu sambil berlari. Dan melakukan estafet lewat wortel di mulutmu. “ Taeyeon kembali memperjelas permainan.

Namun tak berapa lama Taeyeon menjelaskan, peserta lain langsung berdatangan. Namun yang membuat seolhyun kebingungan adalah mereka sudah bergandeng-gandengan tangan.

“ Lohh.. Aku sama siapa jika begitu?? “ Seolhyun merasa terjebak. Pasalnya para peserta ternyata mengetahui jika di akhir permainan mereka akan berpasangan.

“ PD-nim!!! Apa kau sengaja melakukan ini padaku?? “ Seolhyun seakan menuntut pertanggung jawaban pada Taeyeon. Kamera menyorotkan wajah polos Taeyeon yang kebingungan membuat para crew dan pemain tertawa gemas.

“ Pilih satu crew disini sebagai pasanganmu. “ Tim kreatif berujar dan memberi solusi.

“ PD-nim~~ “ Seolhyun tiba-tiba saja memberi agyeo pada Taeyeon.

“ Waee...waee?? “ Taeyeon nampak begitu polos, bukannya langsung mengerti akan maksud seolhyun, ia malah nampak kebingungan.

“ Dia memintamu jadi pasangannya. “ Salah satu pemain mendorong Taeyeon untuk bergabung dengan seolhyun.

“ PD-nim.. Jika kau tidak mau aku saja yang jadi pasangannya. “ Para pemain lelaki sempat berargumen memperebut seolhyun untuk menjadi pasangannya sementara para perempuan yang menjadi pasangan mereka tentu saja tak terima, seakan mereka dibuang begitu saja. Tawa dan sindir mereka ucapkan sampai seolhyun menghentikan mereka.

“ Bukankah aku bebas memilih siapa saja?? “ Tanya seolhyun yang dibenarkan oleh para crew. Ia pun mendekati Taeyeon dan beragyeo untuk menggodanya hingga membuat Taeyeon dan yang lainnya tertawa lucu.

“ Baiklahh... Baiklahh.. Seol-ahh.. “ Taeyeon setuju dan bergabung dengannya.


Para pemain berdiri sejajar hingga mereka diberi aba-aba untuk berlari. Wortel sudah di mulut mereka, mereka menggigit ujung wortelnya untuk di bawa lari dan di serahkan kepada pasangan mereka tanpa menggunakan tangan.


Stadium terasa ramai oleh suara teriakan mereka. Seolhyun dengan sekuat tenaga tetap fokus berlari dan pandangannya hanya pada Taeyeon yang sudah di depan mata.

“ Yahh!! Hyungg!!! “ Pemain lain bukannya fokus berlari malah fokus untuk menggganggu pemain disebelahnya agar tak cepat sampai. Mereka saling mendorong dan menari-narik tangan untuk menghalangi satu sama lain. Seolhyun yang tak ingin menghiraukan mereka malah terkena imbasnya. Ia terdorong dari arah belakang oleh pemain lelaki hingga wortel di mulutnya lepas dari gigitan. Ia melotot terkejut saat gerakan tubuhnya tak bisa di kontrol dan malah menabrak Taeyeon di depannya. Ia dengan reflek berpegang pada kedua bahu Taeyeon. Tapi karena gerakan yang tak di duga, Taeyeon tak bisa menopang tubuh seolhyun dan malah berakhir tumbang ke belakang.

“ Ahhhhh!!! “ Para pemain perempuan langsung berteriak menyaksikan pemandangan Seolhyun yang menindih Taeyeon. Mereka berteriak bukan karena tabrakan dan saling tindih keduanya, tapi karena bibir mereka yang merapat satu sama lain. Mereka jelas terkejut, bukan hanya para pemain lainnya namun juga Seolhyun dan Taeyeon pun saling molototkan mata karena terkejut.

The Chosen One [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang