Aku mengantarkan tiffany ke tempat kerjanya. Dalam perjalanan kita sempat membicarakan solusi tentang masalah ini. Tiffany menyarankan untuk berdiskusi dengan sahabat lainnya. Ia berencana untuk mengajak mereka makan malam bersama setelah pulang kantor hari ini.
“ Rileks babe.. “ Tiffany mengusap kedua pipiku lembut. Ia tahu aku masih khawatir. Ekspresi wajahku memang bukan pembohong yang baik.“ Biasa saja.. Kau harus bersikap biasa. Come here let me give you lucky kiss. “ Tiffany menangkup kedua rahang taeyeon dan mencium bibir istrinya lembut.
“ Beritahu tentang makan malam bersama pada yuri dan hyoyeon, okay? “ Tiffany tersenyum lembut sembari masih mengusap pipi taeyeon, ia kemudian bersiap untuk keluar mobil untuk masuk tempat kerjanya.
“ I love youu.. “ Ucap Tiffany setelah keluar dari mobil lalu melambaikan tangannya melihat taeyeon membalas I love you too untuk kemudian pergi menjalankan mobilnya.
##
Taeyeon menarik nafasnya. Memejamkan mata sejenak. Bersikap biasa, mantra dari istrinya terus berputar di dalam hatinya. Okay. Taeyeon siap. Ia kemudian masuk ke dalam kantor tempat kerjanya. Menyapa beberapa rekan kerja lain seperti biasanya, dan membalas sapaan para hoobae yang menyapanya dengan suara ceria dan diikuti dengan bisikan mereka tentang bagaimana cute-nya seorang Kim Taeyeon.
“ Ini tidak buruk. “ Taeyeon tersenyum lega menyadari orang-orang disekitarnya melihatnya seperti biasa.
“ Yow! Tae! “ Taeyeon tersentak kaget saat tiba-tiba saja yuri menepuk bahunya dengan keras, karena pikirannya yang sedang waspada, dengan reflek taeyeon menampar dada yuri yang sejajar dengan bahunya.
“ Yah!! Kim ceboll!! Kenapa kau cabul sekali?! “ Yuri langsung membalas menjitak kepala taeyeon dengan penuh tenaga sebagai balasannya.
“ Yah!! Sakit kwon!! “ Taeyeon mengusap-ngusap bagian yang di pukul yuri dengan wajah meringis.
“ Salahmu sendiri kenapa reflek tanganmu begitu mesum?! “
“ Memang... “
“ Taeyeon sunbae anyeong... “ Kalimat taeyeon terhenti saat seorang hoobae menyapa di tengah mereka. Senyumnya begitu merekah sempurna, dan pandangannya hanya tertuju pada seorang Kim Taeyeon.
“ Ohh.. Juniel.. Anyeong.. “ Taeyeon membalas dengan senyuman canggung, semua orang di kantornya hampir tahu jika seorang juniel adalah pengagum berat Kim cute Taeyeon.
“ Aku tidak di sapa?? Apakah aku kasat mata juniel?? “ Yuri menunjuk wajahnya sendiri.
“ Ohh.. Mian..Yuri sunbae anyeong.. “ Juniel menyapa dan menundukkan kepalanya sejenak pada yuri, namun dengan cepat pandangannya kembali pada Taeyeon.
“ Tadi aku mampir ke cafe sebelah kantor, lalu sekalian membelinya karena aku ingat taeyeon sunbae sangat menyukai kopi americano. “ Juniel memberikan salah satu cup kopinya pada taeyeon.
“ Seharusnya kau tidak perlu repot-repot. “
“ Sama sekali tidak merepotkan. Aku senang jika sunbae menerimanya. “
“ Aku tidak di kasih juga juniel?? Apa kau tidak ingat aku juniel? “ Yuri kembali menunjuk wajahnya.
“ Oh.. Mian yuri sunbae..” Juniel merasa tidak enak hati, karena memang ia hanya mengingat taeyeon seorang, lagipula ia tidak menyangka akan bertemu dengan yuri saat ia hanya ingin menyapa taeyeon.
“ Kau akan semakin hitam jika minum kopi. Jadi kau dilarang minum kopi. “
“ Yahh! Kim! “
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen One [ End ]
Fiksi PenggemarSemuanya begitu normal.. Taeyeon mempunyai istri yang cantik.. pernikahan yang bahagia.. pekerjaan tetap.. orang tua yang hebat.. Sahabat-sahabat yang selalu disisinya.. sampai taeyeon bertemu seseorang yang mengubah hidupnya.. Special thanks to Mel...