Tok..tok.. " Tae-ahh.. " Aku terus mendengar ketukan pintu dan suara tiffany yang memanggil-manggil namaku tanpa henti. Setelah melihat dengan mata kepala sendiri apa yang terjadi pada tubuhku, tepatnya jenis kelaminku yang tiba-tiba saja berubah menjadi stick golf membuatku takut dan histeris. Aku langsung berlari mengunci diri di kamar mandi. Entah sudah berapa jam aku menangis disini. Aku seperti monster. Ada apa dengan fisikku. Aku normal-normal saja kemarin. Dan kenapa pagi tadi tiba-tiba jadi begini. Aku masih mempunyai tubuh seperti perempuan, tapi kenapa?? Selangkanganku huuaaaaa... Aku tak tahan. Aku menangis kembali. Apa-apaan ini??!!
" Tae baby.. sweety can you come out?? Tae babe.. kau sudah terlalu lama di dalam.. keluarlah sayang. Nanti kau sakit lagi seperti semalam jika kau tak segera keluar dari kamar mandi. "
" NOoooo!!!! Huaaaaa.... "
Tiffany menghembuskan nafasnya, ia mendengar jeritan tangis lagi di dalam sana, entah untuk ke berapa kalinya. Ia melihat jam dinding, sudah jam 9 pagi. Itu berarti taeyeon sudah 3 jam di dalam sana. Mau sampai kapan jika begini.
" Tae-ah.. keluar sayang. Ayo kita bicarakan hal ini baik-baik. "
" Noo!!! "
" Mau sampai kapan jika kamu terus seperti ini hehm?? Let's talk babe. Kamu juga belum sarapan. Ayo buka pintunya yeobo.. Don't be like this please.."
Taeyeon melemah. Ia juga merasa lelah karena menangis terlalu lama. Ia tahu ia tak bisa menghindari ini semua. Dengan gerakan pelan taeyeon bangun dari duduknya dan meraih pintu kamar mandi untuk di buka.
Clak. Taeyeon menampakkan diri. Ia akhirnya keluar juga. Tiffany bernafas lega. Ia memegang kedua pipi taeyeon dan mengangkat wajahnya yang sedari tadi ditundukkan.
" I'm a monster.." Taeyeon kembali merengek, matanya sudah seperti mata panda karena terlalu lama menangis.
" Kalau kamu menghindariku seperti tadi juga seakan aku adalah monster. Don't do that please.. we're in this together, remember?? " Tiffany mengusap sisa air mata taeyeon dengan tangannya.
" Aku takut dengan diriku sendiri.. "
" Sshhhh... " Tiffany memeluk taeyeon untuk menenangkannya. Sesekali mengusap lembut punggungnya.
Setelah menceritakan mimpi yang dialaminya, tentang gelang dan nenek semalam. Taeyeon pergi membersihkan diri, tiffany sudah menyiapkan air hangat di dalam jaccuzi. Istrinya mandi di kamar mandi lain karena taeyeon yang memintanya. Ia tidak siap jika istrinya melihat ini semua.
Taeyeon sudah bertelanjang dada. Ia dengan pelan membuka celananya. Ia masih merasa ketakutan dengan bentuknya. Dia tidak pernah melihat stick golf laki-laki secara langsung karena selama ini ia selalu berhubungan dengan seorang perempuan, berbeda dengan tiffany yang dulunya sempat mengencani seorang lelaki. Oleh sebab itu istrinya tak sehisteris dirinya saat menyaksikan celananya di lepas paksa pagi tadi.
" Ewwhhh...ewwwhhh.. " Taeyeon begitu terkejut dengan ukurannya, apa ini ukuran normal? Ia tidak tahu sebesar apa ukuran normal atau ukuran super besar, yang jelas yang dimilikinya memiliki ukuran panjang dan padat, seperti stick golf, pikir taeyeon. Ia merinding ngeri.. ewwh.. Taeyeon mencoba memegangnya dengan amat pelan tapi ia malah bertambah merinding. Ewwhh..
Taeyeon berjalan menuju dapur karena tak menemukan istrinya di kamar. Dan benar saja jika istrinya itu sedang membuat sarapan. Ia pasti mandi terlalu lama hingga tiffany selesai mandi dan sekarang hampir selesai membuat sarapan. Bagaimana lagi, taeyeon masih ngeri melihatnya.
" Hey babe.. Sini sarapan. " Tiffany menarik kursi meja makan untuk taeyeon duduki.
" Hehmm.. fany-ahh.. " Taeyeon menarik-narik ujung bajunya, tatapannya pun turun ke bawah. Ia ragu untuk mengatakan hal ini pada istrinya, tapi ia harus melakukannya.
" Wae?? " Tiffany melihat tingkah taeyeon yang aneh, Ia pun bermaksud menghampirinya tapi taeyeon malah melangkah mundur menghindarinya.
" Celana dalamku semuanya tidak muat.. jaa.. jadi sekarang aku tidak memakai celana dalam. " Taeyeon tergagap malu, bahkan sepertinya kedua pipinya memerah seperti kepiting rebus.
Mendengar penuturan istrinya, tiffany tak tahan untuk tidak tertawa. Taeyeon begitu menggemaskan.
“ Ya..yahh fany-ah.. “
“ Sorry baby. Iya aku mengerti maksudmu. Aku akan pergi belanja, but let’s eat first. “
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen One [ End ]
FanfictionSemuanya begitu normal.. Taeyeon mempunyai istri yang cantik.. pernikahan yang bahagia.. pekerjaan tetap.. orang tua yang hebat.. Sahabat-sahabat yang selalu disisinya.. sampai taeyeon bertemu seseorang yang mengubah hidupnya.. Special thanks to Mel...