Perasaanku jadi tidak enak dan sensitif setelah mendapat mimpi dari nenek itu tadi malam. Yang lebih membuat perasaanku jadi buruk adalah menyaksikan gelang yang kupakai dari pemberian nenek itu memang berubah warna dari salah satu butiran batunya. Warnanya menjadi hitam gelap. Jika memang ini pertanda buruk, lalu apa yang harus aku lakukan?
Setelah menyesesaikan sarapan, aku dan Tiffany saat ini sudah berada di rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya. Aku lebih banyak diam dan melamun. Sepertinya istriku tidak menyadari keanehanku, ia terlihat senang hari ini. Senyumnya cerah sejak pagi tadi, ia bahkan bicara tak henti-hentinya seperti remaja yang baru pubertas. Hehm.. apa karena semalam kita habis bercinta? Makannya dia seceria ini? Aku juga seharusnya senang bisa bercinta dengannya semalam. Namun saat aku mendapat mimpi itu. Pikiranku menjadi negatif dan aku merasa buruk.
“ Babe.. “ Tiffany memanggil Taeyeon dengan nada lembut, membangunkannya dari lamunanya. Ia baru saja berbaring di tempat tidur rumah sakit untuk memeriksakan janinnya menggunakan USG. Ia sedikit tegang dan ingin memegang tangan Taeyeon untuk memberinya kekuatan. Tapi ia hanya mendapat Taeyeon yang terlihat melamun dengan tatapan kosong. Apa Taeyeon juga tegang?? Pikirnya dalam hati.
“ Yeah?? “ Taeyeon langsung tersenyum dan menggenggam tangan Tiffany saat istrinya itu mengulurkan tangan padanya.
Tiffany merasa jantungnya berdetak cepat saat sang dokter mengolesinya gel khusus pada permukaan kulitnya lalu beberapa detik kemudian sebuah alat di tempelkan sang dokter pada perutnya dengan gerakan sedikit menekan dan berputar-putar pada permukaan perutnya.
“ Lihat. Ada dua kantong seperti biji kacang. Apa kalian bisa melihatnya?? “ Sang dokter menudingkan tangannya pada layar hitam yang nampak menunjukkan gambar sedikit abstrak namun di tengahnya terdapat bentuk gambar dua biji kacang.
“ Yeah.. Apa maksudnya itu?? “ Taeyeon langsung bertanya. Genggaman tangannya semakin erat pada tangan Tiffany. Ia jadi gugup.
“ Selamat. Kalian akan mendapat bayi kembar. “
Mendengar pernyataan dari dokter, Tiffany langsung menutup mulut dengan mata yang berkaca-kaca. Ia tidak percaya ini. Dia mengandung dua bayi sekaligus??! Oh my god! This is great!! Ia langsung mengalihkan pandangannya pada Taeyeon yang malah sudah banjir air mata di pipinya. Sambil cekikikan, Tiffany meraih wajah Taeyeon untuk menghapus air matanya dengan tangannya.
##
Senyum keduanya tak hilang sepanjang langkah mereka berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Taeyeon bahkan tak ingin sedetikpun melepas genggaman tangannya terhadap Tiffany.
“ Kau harus lebih banyak makan setelah ini, sayang. Kau tahu ada dua bayi dalam perutmu kan, hehm. “ Taeyeon memperingati istrinya sambil mengelus lembut perut Tiffany. Karena ia tahu, nafsu makan Tiffany mudah hilang saat ia mencium bau tajam atau melihat makanan yang tidak disukainya ada di meja makan.
“ Iya, Tae baby... “ Tiffany tersenyum lalu mengecup gemas pipi Taeyeon.
Karena terlalu mesra di lorong rumah sakit, Taeyeon dan Tiffany tidak memperhatikan langkah mereka dengan benar hingga bahu Tiffany bertabrakan dengan lengan seseorang.
“ Yah! Hati-hati kau! Istriku sedang mengandung dua bayi dalam perutnya! Apa kau mau ku penjara huh?? “ Taeyeon yang langsung naik pitam saat seorang lelaki dengan wajah bule dan pewarakan tinggi telah menyenggol bahu Tiffany dengan keras hingga istrinya itu sedikit limbung dan hampir saja terjatuh membuat Taeyeon langsung saja mencegah sang lelaki untuk pergi melewati mereka.
“ Maaf.. Oh.. Tiffany??! “ Lelaki tersebut langsung terkejut sambil menudingkan jarinya pada wajah Tiffany saat dirinya sadar siapa yang telah di tabraknya.
“ Tom?? “ Tiffany membulatkan matanya. Ia tidak menyangka akan bertemu kembali dengan salah satu prianya terdahulu. Terutama Tom, lebih jelasnya Tommie sang mantan yang telah mengambil keperawanannya dahulu.
“ Siapa Tom?? “ Taeyeon menatap bolak-balik antara istrinya dan sang lelaki.
“ Woahh.. I can’t believe I got to see you here. Kamu bertambah cantik sampai-sampai aku hampir tidak mengenalimu.. “ Dengan senyum lebar dan nada gembira, Tom menarik tangan Tiffany untuk ia jabat.
“ Yeah.. kau juga terlihat amat berbeda. “ Tiffany mengatami Tommie yang mengalami perubahan besar. Bukan hanya dia bertambah Tinggi dan kekar, tapi janggut yang tumbuh bulu dibiarkan tidak tercukur habis membuatnya terlihat sangat dewasa. Lagipula mereka sudah terlalu lama tidak bertemu semenjak putus. Sudah lebih dari 10 tahun, saat Tommie harus pindah negara mengejar mimpinya menjadi model dan mereka harus berpisah di tengah jalan lalu lupa begitu saja dengan perasaan cinta masing-masing
“ Aku juga tidak menyangka bisa kembali bertemu denganmu, terutama melihatmu di rumah sakit. Apa kau sedang liburan atau lainnya? “ Tiffany bertanya.
“ Aku sedang ada pemotretan disini. Hanya beberapa hari saja di korea. Alergiku sedang kambuh makannya aku ke rumah sakit untuk periksa sebentar. “
Melihat keduanya yang terlihat akrab hingga rasanya Taeyeon terabaikan seperti dirinya sudah menjadi makhluk tak tampak. Taeyeon memegang kedua tangan Tiffany dan sedikit merangkul istrinya protektif.
“ Kau Tom Riddle kah?? Si lord valdemort yang botak dan tidak punya hidung sang musuh dari Harry potter?? “ Taeyeon bertanya dengan wajah serius dan tatapan tajam menatap si lelaki tinggi itu.
“ Tae-ah..Namanya Tommie.. “ Tiffany memberi senyuman sembari mengusap lengan Taeyeon. Ia tahu jika Taeyeon sedikit cemburu, apalagi Tiffany bisa mendengar sendiri kalimat aneh yang dilontarkan oleh mulut Taeyeon pada orang asing.
“ Yeah.. Aku Tommie.. sebenarnya aku sudah mendengar tentang kalian berdua. “ Tommie langsung menjabat tangan Taeyeon tanpa Taeyeon siap untuk menjabat tangannya, Tommie juga lanjut berbicara sebelum Taeyeon bisa berkata apa-apa,
“ Kalian sungguh pasangan yang fenomenal. “ Tommie tersenyum pada Taeyeon. Lalu mengangguk-anggukkan kepalanya memperhatikan Taeyeon dari bawah sampai atas kepalanya. Taeyeon wanita yang menarik, dan juga imut. Ia ingat jika Tiffany selalu suka dengan lelaki imut, termasuk salah satu alasannya ia memacarinya dahulu. Ia masih imut dan sangat muda saat itu.
“ Ehhmm.. Maaf ya mister yang tinggi dan gagah. Sepertinya kita harus cepat-cepat pergi keluar dari sini. Istriku belum makan, dan bayi dalam perutnya sedang kepalaran saat ini. “ Taeyeon menjelaskan dengan nada penuh penekanan terutama saat mengatakan tentang istrinya yang sedang mengandung.
“ Ohh.. Kau.. ekhem.. Kau sedang hamil Tiffany? “ Ia sudah sangat terkejut saat mendengar berita jika Tiffany Hwang yang pernah ia pacari dan tiduri dulu malah berakhir menikah dengan sesama wanita, terutama dengan seorang wanita yang lebih pendek dari Tiffany sendiri. Ia tidak pernah menyangka sama sekali, pasalnya ia tahu dahulu Tiffany sangat suka lelaki yang tinggi karena ia pikir lelaki seperti itu bisa melindunginya lebih baik. Dan ia sekarang malah mendengar bahwa Tiffany sudah hamil. Woahh.. Tiffany Hwang benar-benar bukan Tiffany yang dia kenal dulu.
“ Yeah.. Dia hamil anakku.. Sekarang permisi. Kita harus pergi.. “ Taeyeon segera merangkul pinggang istrinya dan menggiringnya pergi secepat mungkin dari lelaki aneh itu.
##
Tiffany tidak ingin berdebat dengan Taeyeon sekarang. Terutama saat mereka sedang makan siang di restoran seperti ini. Tapi istrinya itu tidak bisa berhenti bicara dan terus membahas tentang Tommie yang mereka temui tak sengaja di rumah sakit tadi.
“ Babe.. kita sedang makan siang. Makanlah dulu.. “ Tiffany sudah selesai menaruh daging yang ia rebus dalam pot pemanas ke dalam piring makan milik Taeyeon.
“ Jadi Tommie itu mantan lelakimu yang ke berapa? Apa kau pernah bercinta dengannya? Atau jangan-jangan kau pertama bercinta dengan lelaki itu?! “ Taeyeon tak tahan untuk tidak cemburu. Apalagi Tiffany menjawab jika Tommie salah satu mantannya dahulu membuat hatinya sungguh panas.
“ Tae baby. Apakah dia pernah bercinta denganku atau tidak itu bukankah lagi sebuah masalah. Aku paham jika kamu sedang cemburu sekarang. Namun jika kamu marah dan membuat ini menjadi perdebatan. Kamu salah. Karena saat ini, sekarang. Aku adalah istrimu. Milikmu. Hati dan tubuh ini hanya untukmu, Taetae-ah. Mereka hanyalah masa lalu. Cerita lalu yang tidak pantas untuk di bahas dengan kebahagiaan yang kita rasakan sekarang. Tolong jangan membuat ini menjadi masalah besar, okay?? “ Tiffany tersenyum sembari mengusap pipi Taeyeon lembut. Ia juga bisa melihat ekspresi Taeyeon yang sepertinya luluh akan kata-katanya. Wajahnya kini tidak lagi tegang karena sebuah kekesalan. Sebagai imbalannya, Tiffany mengecup pipi Taeyeon lalu lanjut meletakkan daging ke dalam pot panas di tengah-tengah meja mereka.
“ Maaf.. “ Istrinya benar. Taeyeon juga merasa ia menyikapinya tidak dewasa.
“ It’s okay babe.. Aku mengerti.. sekarang ayo makan. “
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen One [ End ]
Fiksi PenggemarSemuanya begitu normal.. Taeyeon mempunyai istri yang cantik.. pernikahan yang bahagia.. pekerjaan tetap.. orang tua yang hebat.. Sahabat-sahabat yang selalu disisinya.. sampai taeyeon bertemu seseorang yang mengubah hidupnya.. Special thanks to Mel...