Short update..
Gue baru nulis kemaren soalnya.. karna wattpad udah mulai angker. Jadi buru2 pengen update biar gak sepi..Aku sebenarnya tidak masalah akan jenis kelamin anak kita nanti. Oleh sebab itu jika tak mengetahui tentang jenis kelamin anak kita sampai Tiffany melahirkan juga tak apa. Yang penting kedua bayi kita sehat dan Tiffany selamat melahirkan bayinya.
Namun Tiffany, istriku ini sungguh ingin tahu dan tak sabaran akan jenis kelamin bayi yang dikandungnya. Sehingga memaksaku menemaninya untuk periksa ke dokter kandungan sabtu ini. Untuk mengecek akan jenis kelamin calon anak kita. Ia beralasan jika hal ini sangat penting. Jika kita mengetahui jenis kelamin anak kita. Kita bisa membeli pakaian dan barang-barang lainnya secara tepat. Namun aku tahu itu hanya alasannya saja. karena apa? Tentu saja karena istriku itu suka warna Pink. Ia pasti berharap anak kita perempuan lalu kita bisa membeli banyak barang dengan warna pink yang bisa menyilaukan mataku. Uhh!
“ Tae baby?? “ Tiffany mendorong dagu Taeyeon untuk naik lalu detik selanjutnya ia terkikik melihat Taeyeon yang langsung menutup mulutnya dengan mata mengerjap kaget. Ia tahu Taeyeon sungguh fokus menatap layar yang saat ini memperlihatkan tentang kedua bayinya didalam perutnya. Dokter juga terus menggerak-gerakkan alat USG-nya diatas permukaan perutnya. Dokter baru saja menjelaskan jika kedua bayinya sehat yang membuatnya tentu saja sangat lega dan senang. Ia saat ini sedang menunggu mulut dokter berbicara akan jenis kelamin calon anaknya.
“ Laki-laki.. “ Sang dokter akhirnya bicara.
“ Laki-laki??! “ Tiffany membulatkan matanya mendengar pernyataan sang dokter. Tidak!
“ Yay!! Laki-laki!! Woohoo.. “ Taeyeon malah meloncat bahagia dan berteriak gembira seakan ia baru saja menang lotere. Laki-laki! Bukankah itu menakjubkan! Rumahnya tidak akan dipenuhi dengan barang-barang Pink jika anaknya nanti lelaki. Mimpi buruk tentang rumahnya yang akan di cat pink juga sirna jika anaknya lelaki! Oh! Ini sangat bagus!
“ Apa keduanya laki-laki? “ Oh ayolah. Tidakkah aku mendapat satu perempuan untukku? Rumah akan terasa mistis dengan warna gelap gulita jika kedua anakku lelaki. Karena apa? Tentu saja Taeyeon akan mendekor ruang bayi kita dengan warna gelap yang disukainya.
“ Posisi mereka bagus hingga jenis kelamin mereka sangat jelas. Bisa dipastikan kedua anak anda lelaki. “ Dokter kembali menjelaskan. Ia hanya tersenyum-senyum melihat sang ibu hamil yang terus saja membulatkan matanya, menebak jika sang ibu hamil menginginkan seorang perempuan.
##
Hahha.. Pletak. AW!
“ Yah! Fanny-ah.. “ Taeyeon menggaruk-garuk kepalanya karena pukulan yang diberikan oleh istrinya. Ia baru saja menjalankan mobilnya keluar dari rumah sakit. Karena saking senangnya mendapat anak lelaki. Taeyeon terus saja terkikik dengan pandangan mata menerawang. Membayangkan rumah mereka yang akan ramai dengan anak-anak kecil yang imut seperti dirinya. Namun tawa kecil Taeyeon itu tak juga berhenti. Malah jadi terkesan menakutkan dan berujung menyebalkan bagi Tiffany. Tiffany kesal, oleh sebab itu ia memukul kepala Taeyeon agar berhenti tertawa seperti orang kesurupan.
“ Kau menakuti kedua bayi kita dengan tawa kecilmu yang tidak berhenti itu. “ Tiffany melirik Taeyeon dengan pandangan mematikannya, lalu beralih menatap perutnya yang kini sudah membulat. Meski begitu. Tiffany tetap tersenyum sembari mengelus-ngelus perutnya dengan gerakan lembut. Kalian adalah anugerah Mommy.
“ Fanny-ah..Sekarang kita akan belanja untuk mendekor kamar bayi kita bukan?? Aku sudah punya banyak ide untuk mendekornya.. Huahhahah.. “ Taeyeon tertawa seperi setan. Ia sungguh senang dan tak sabar untuk sampai ke mall untuk bisa memilih apa yang menjadi seleranya. Anak mereka lelaki, tentunya dekorasi harus keren dan harus kelaki-lakian.
##
“ Oh tidak.. “ Tiffany langsung mencegah tangan Taeyeon yang meraih selimut warna hitam dengan gambar Jack Skellington. Ini sudah kesekian kalinya Taeyeon memilih warna gelap, dan hitam sungguh bukanlah favoritnya. Apa ia akan mendekor kamar bayi mereka dengan tema hantu atau bagaimana?? Mana bisa ia memilih selimut hitam dengan karakter hantu seperti itu. Urgh. Kim Taeyeon.
“ Wae?? Bukankah ini cute? Lihatlah.. It’s Jack!! “ Taeyeon merentangkan selimut kecil itu dengan wajah gembira. Selimut ini sungguh lucu. Taeyeon harus mengambil selimut ini.
“ No Tae baby.. it’s enough. Tak masalah jika kau memilih warna biru atau ungu. Tapi tidak dengan hitam atau abu-abu. Ingat kita bukan sedang membuat rumah hantu. Kau jangan asal pilih sesuai seleramu dengan hal horor itu. They are babies, jangan samakan dengan dirimu. “
“ But.. I’m your baby... “ Taeyeon mengecurutkan bibirnya cemberut. Padahal selimut ini sungguh imut, tidak menakutkan sama sekali.
“ Yes you are, Tae. You’re my baby. Aku tahu kamu sungguh semangat karena anak kita lelaki sehingga kamu bisa memilih warna sesuai seleramu. But, please... berikan warna ceria untuk kita, okay? “ Tiffany menangkup rahang Taeyeon lalu mengecup pipinya saat Taeyeon menganggukkan kepalanya dengan eskpresi seperti anak anjing yang sangat penurut.
“ Tapi jangan warna Pink, Fanny-ah. “ Taeyeon mewanti-wanti istrinya, Tiffany bahkan sudah melirik salah satu ranjang tidur bayi dengan warna Pink.
“ Waeeee??? “ Kini malah Tiffany yang merengek. Ayolah, setidaknya berikan satu barang saja dengan warna Pink. Ranjang bayi Pink ini sungguh cantik. Tiffany ingin sekali langsung membawanya pulang.
“ Anak kita lelaki, sayang. Jangan ranjang warna Pink. “
“ Apa kau tahu jika warna pink sebenarnya simbol warna maskulin? Anak kita kan lelaki. Jadi mereka.. “ Tiffany ingin melanjutkan argumennya jika saja Taeyeon tidak meletakkan jarinya dibibirnya.
“ Okayy.. stop..stop.. Jika kamu ingin sekali membeli warna Pink. Kamu bisa memilih pakaian bayi lelaki dengan warna Pink. Tapi tidak dengan barang lainnya. “
“ Waeeeee??? “ Tiffany menarik-narik mantel yang dikenakan Taeyeon sambil merajuk.
“ Bukankah kita harus membeli banyak barang? Sepatu, baju, selimut, ranjang, sarung bantal, dan.. cat kamar untuk dekorasi! Bagaimana jika di cat dengan warna Pink! “ Tiffany terus mencoba menghasut Taeyeon untuk menuruti kemauannya akan warna Pink itu. Karena warna Pink juga simbol maskulin! Lelaki sungguh menawan jika memakai warna Pink!
“ Tidak.. tidak.. itu terlalu banyak. Kamu juga jangan berpikir untuk mengecat dinding kamar bayi kita dengan warna Pink. Kau bisa membutakan mataku nanti. “
“ Tapi Tae.... warna Pink.. bla..bla.. bla.. “
Memang bukan Tiffany Kim jika tidak keras kepala. Berpikir satu saja, namun saat diperbolehkan satu, detik berikutnya pasti akan minta yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen One [ End ]
FanfictionSemuanya begitu normal.. Taeyeon mempunyai istri yang cantik.. pernikahan yang bahagia.. pekerjaan tetap.. orang tua yang hebat.. Sahabat-sahabat yang selalu disisinya.. sampai taeyeon bertemu seseorang yang mengubah hidupnya.. Special thanks to Mel...