" Tae babe..?? "
Suara lembut datang memanggilnya. Seakan membangunkannya dari kematian.
" Apa aku sudah mati? " Taeyeon membuka matanya perlahan. Tiffany? Istriku? Taeyeon menghela nafas dengan tenang. Perasaan lega begitu menghinggapinya ketika ia mendapatkan pemandangan Tiffany saat membuka matanya. Taeyeon ternyata tidak jadi mati. Ia kira ia sudah mati.
" Aku sudah menelfon orang kantor jika kamu sakit hari ini. Kamu istirahat saja. Aku akan bawakan sarapanmu kesini. " Tiffany tersenyum lalu bangkit dari duduknya untuk keluar kamar membuat sarapan untuk Taeyeon. Tiffany telah terjaga cukup lama karena khawatir akan istri pendeknya itu, ia sengaja membangunkan Taeyeon untuk memastikan Taeyeon bisa sadar setelah cukup lama terlelap.
" Aku sakit?? Sakit apa? " Taeyeon bertanya-tanya pada diri sendiri. Apanya yang sakit? Ia merasa baik-baik saja. Oh. Semalam. Ia ingat jika kepalanya berputar lalu pandanganya menggelap. Ia pingsan semalam! Pasti Tiffany sangat kerepotan saat ia pingsan dan harus memindahkan tubuhnya sampai ke tempat tidur seperti ini.
" Oh ya ampun. Altair!! " Ia baru ingat satu hal lagi. Anaknya, Altair! Taeyeon langsung saja terlonjak bangun untuk menghampiri ranjang anaknya.
" Andwee.. " Gelangnya.. telah.. rusak. Taeyeon melengkungkan bibirnya turun. Butiran-butiran batu zamrudnya telah menghitam tak tersisa, berceceran disisi tempat tidur anaknya yang saat ini sedang tertidur lelap.
" Tae babe?? " Tiffany baru saja masuk ke kamar dengan membawa nampan berisi makanan untuk Taeyeon sarapan, ketika melihat istri pendeknya duduk meringkuk disamping ranjang Altair sambil merengek memegangi batu-batu kecil ditangannya.
" Waeyo?? " Tiffany menaruh nampan makanannya di atas nakas lalu berjongkok mendekati Taeyeon.
" Gelangnya Fanny-ah.. Al semalam merusak gelangnya.. " Taeyeon menunjukkan butiran-butiran batu hitam gelangnya yang telah rusak. Ekspresi wajah Taeyeon begitu sedih, dengan mata seperti bayi anjing dan bibir melengkung turun, siapapun yang menyaksikannya pasti merasa kasihan pada bocah tua ini.
" Jinjja-yo??! Bagaimana bisa?? "
" semalam aku mengganti popoknya dan.. Tunggu! " Taeyeon membulatkan matanya.
" Bagaimana keadaanku semalam saat kau menemukanku pingsan?? " Taeyeon harus bertanya tentang hal ini. Karena gelang itu, semuanya tercipta. Jika gelangnya telah rusak dan semua butirannya menghitam, berarti akan ada kejadian tidak mengenakkan seperti sebelum-sebelumnya.
" Aku mendengar benda terjatuh semalam, dan setelah kuperiksa ternyata kamu sudah jatuh pingsan. Aku sangat panik. Apalagi kau tiba-tiba saja demam. Badanmu sangat panas. Aku bertanya-tanya kenapa kamu bisa jatuh sakit begitu saja. Makannya tadi pagi aku menelfon kantormu jika kamu sakit dan butuh istirahat. " Untungnya semalam si kecil tidak banyak merengek. Jadi Tiffany bisa dengan tenang mengurusi Taeyeon yang sedang demam tinggi.
" Oh tidak.. " Ini.. Tanda-tandanya seperti.. Taeyeon segera berlari ke kamar mandi. Dengan hati berdegup kencang. Ia menurunkan celana serta celana dalamnya.
" FANNY-AHHH!!! " Taeyeon berteriak histeris. Istrinya harus melihat ini!!
" What's wrong?? " Tiffany bergegas menghampiri Taeyeon yang berada didalam kamar mandi. Omg. Tiffany menutup mulut dengan mata membulat terkejut.
Taeyeon. Istri pendeknya itu telah berubah normal kembali!! Penisnya hilang!!
" Aku normal!!!! " Teriak Taeyeon mengglegar hingga membangunkan kedua bayinya sampai menangis.
" Kim! " Argh! Dasar bocah tua berisik. Tiffany mengutuki Taeyeon, sudah tahu si kecil sedang tidur. Masih sempatnya teriak-teriak. Tiffany buru-buru berlari menghampiri si kembarnya yang sudah menangis heboh seakan dunia sedang berguncang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen One [ End ]
Fiksi PenggemarSemuanya begitu normal.. Taeyeon mempunyai istri yang cantik.. pernikahan yang bahagia.. pekerjaan tetap.. orang tua yang hebat.. Sahabat-sahabat yang selalu disisinya.. sampai taeyeon bertemu seseorang yang mengubah hidupnya.. Special thanks to Mel...