Expose

9.2K 490 119
                                    

TOLONG!! Bacanya abis tarawih ya😂😂😂 atleast abis buka..😂😂😂 kalo nanya gue puasa gak.. gue lagi gak puasa makannya bisa update..


Plak! Tiffany menepis tangan jahil Taeyeon dari pahanya yang terbuka. Taeyeon hanya tersenyum memperlihatkan deretan giginya lalu fokus menyetir mobil, melajukan mobilnya menuju restoran yang di tuju.

" Gaunmu sangat terbuka. " Meski Taeyeon menyukai gaun yang dipakai istrinya. Namun paha istrinya yang terekspos membuatnya gatal ingin meraba.

" Bukankah dirumah kau terus memujiku memakai gaun ini?? "

" Iya, memang. Tapi jika semua orang melihat pahamu yang seksi itu aku tidak bisa menerimanya. " Taeyeon kembali meraba-raba paha istrinya sembari masih fokus menyetir.

" Kim! " Tiffany menepis tangan taeyeon yang tak bisa diam. Dasar bocah mesum.


##

Saat keduanya sampai. Beberapa awak media datang dan mencoba mengambil foto keduanya sebanyak mungkin. Tiffany dan Taeyeon tidak menyangka jika akan seheboh ini. Ia sampai harus menggenggam tangan Tiffany erat agar tak hilang oleh keramaian. Meski heels yang dipakainya cukup menganggu Taeyeon, namun setelan suit-nya meringankannya bisa bergerak leluasa. Tentu saja pilihan busana Taeyeon di pilih oleh istrinya, Tiffany. Karena Taeyeon tak bisa memakai gaun seperti biasanya, maka Tiffany mencari setelan suit perempuan yang pas dengan tubuh kecil Taeyeon, dan tentu saja jika yang memilihkan pakaiannya adalah Tiffany, pastinya hanya satu warna, PINK. Taeyeon sempat mendebat jangan warna pink, namun istrinya kembali merajuk maka ia hanya bisa mengalah, asal bukan pink terang dan ia bisa memakai dalaman kemeja putih. Begitulah akhirnya, Taeyeon dengan kemeja putih yang dibalut suit pink dan heels pink.

Mereka berdua begitu menawan hingga beberapa awak media cukup melongo dibuatnya. Tatanan rambut Tiffany dan Taeyeon dibiarkan tergerai bebas. Make up tipis pada wajah Taeyeon membuat beberapa perempuan yang menyaksikannya dibuat gemas. Belum lagi pesona seorang Tiffany Hwang yang mungkin sudah seksi sejak lahir, membuat para lelaki hampir mimisan.

Taeyeon hanya bisa tersenyum tipis melewati kerumunan awak media. Ia menolak untuk menjawab pertanyaan mereka, terutama pertanyaan tentang dirinya dan seolhyun yang berciuman di salah satu stasiun televisi. Taeyeon hanya fokus berjalan hingga ia akhirnya sampai di dalam restoran.

Beberapa tamu sudah datang. Tak terkecuali keluarganya dari jeonju yang jauh-jauh datang kemari hari ini.

" Taetae, apa make up-ku berantakan?? " Tiffany bertanya sembari membenarkan gaunnya takut-takut ada yang terlipat atau kusut.

" Semuanya sempurna, sayang. Saking sempurnanya aku sampai ingin melahapmu. "  Taeyeon berbisik nakal pada istrinya.

" Seharusnya aku tidak bertanya padamu. Dasar mesum. " Tiffany melenggang berjalan menuju meja yang sudah di isi oleh orang tua Taeyeon. Menyapa umma dan appa lalu sedikit membuat obrolan kecil dengan mereka.

Taeyeon menghampiri Tiffany, istrinya untuk bangun dari tempat duduk dan ikut dengannya untuk menyapa beberapa tamu yang datang. Yang paling membuat Taeyeon canggung dari semua tamu yang datang dan mereka sapa adalah saat Seolhyun dan Tiffany beradu mata. Aku memang mengundang Seolhyun secara sengaja, karena dia memang temanku. Memang situasi ini akan sangat canggung untuknya setelah apa yang terjadi dengan rekaman shooting hari itu. Namun aku ingin mengundangnya dan mungkin bisa mendamaikan situasi yang mereka alami. Itulah yang ada dipikiran Taeyeon.

" Fanny unnie.. Mianneyo.. " Seolhyun merasa amat tidak enak hati pada Tiffany, apalagi Taeyeon sempat mengirimkannya pesan sebelum ia datang kesini bahwa Tiffany sempat merajuk dan seolhyun sendiri harus paham jikalau saat acara makan malam ini Tiffany memberikan bahu dingin padanya.

" Anyeoo.. Gwenchana.. " Tiffany tersenyum lembut sembari menepuk-nepuk pelan bahu seolhyun.

Taeyeon dan seolhyun bernafas lega, ternyata Tiffany bisa memaafkan kesalahpahaman ini.

" Tidak akan ada yang menyangka jika hal itu akan terjadi, seolhyunah.. "

" Tapi aku merasa sangat tidak enak hati, unnie.. "

Tiffany tertawa kecil lalu menggeleng.

" Anyeooo... Sudah. Lupakan saja semua ini. "

" Terima kasih unnie. Dan selamat dengan pernikahan kalian berdua. Semoga selamanya kebahagian selalu mengikuti kalian berdua. Oh, aku juga membawa sesuatu untuk kalian berdua. "  Seolhyun memberikan bungkusan yang sedari tadi dipegangnya pada Tiffany.

" Kau jadi repot-repot seol-ah.. "

" Tentu saja tidak, unnie. Aku tidak datang ke pernikahan kalian yang sebenarnya, anggap saja itu kado pernikahan untuk kalian. "

Mereka bersalaman sama seperti tamu lainnya. Taeyeon dan Tiffany menghampiri beberapa teman yang sudah hadir di acara mereka. Hingga salah satu tamu, yang tiba-tiba saja seperti seorang yang sedang kerasukan. Dengan gerakan dan langkah cepat, perempuan itu memeluk tubuh Taeyeon dengan amat erat hingga bukan hanya Taeyeon saja yang terkejut tapi juga istrinya Tiffany Kim yang langsung melotot menyaksikan makhluk kesayangannya di peluk oleh manusia yang tidak seharusnya mendekat ke hubungan yang telah mereka bina.

" Permisi ya, juniel. Taeyeon itu makhluk unlimited dalam hidupku. Dia juga rapuh dan mudah pecah, jadi tolong jangan memeluknya sembarangan. " Tiffany menarik tubuh Taeyeon untuk lepas dari dekapan tubuh juniel.

" Ohh.. Maaf unnie. Aku hanya ingin memeluknya untuk yang terakhir kali. " Ungkap juniel setelah melepas pelukkannya. Meski perkataannya terucap untuk membalas ucapan Tiffany, namun perhatiannya tak lepas dari wajah seorang Kim Taeyeon yang selamanya ia kagumi.

" Kau berkata seakan Taeyeon akan meninggalkan dunia ini saja. " Tiffany segera meraih tangan Taeyeon untuk dirangkulkan pada pinggangnya. Berusaha membuat Taeyeon sedekat mungkin dengannya, dan sengaja ingin menunjukkan jika Taeyeon adalahnya miliknya.

" Fanny unnie orang yang sangat beruntung. Tolong jaga Taeyeon baik-baik unnie.. " Ujar juniel seakan ia adalah orang tua dari Taeyeon.

" Tidak perlu di ingatkan. Aku pasti menjaganya dengan baik. Apalagi kita sedang berencana punya anak. Aku akan menjaga dia dan calon anak kita dengan baik. "

" Kalian akan punya anak?? " Juniel terguncang, baru saja ia harus menerima kenyataan jika Taeyeon sudah menjadi seorang istri dari Tiffany Hwang kini ia juga harus menerima berita jika keduanya akan memilki anak. Ohh ya tuhan. Kenyataan pahit apa ini. Juniel bergetar hebat, ia sungguh tidak tahan akan kesakitan dalam hatinya. Memang sebaiknya ia diam dirumah daripada menyaksikan semua ini. Memang sebaiknya ia menangis dirumah daripada menangis disini.

" Selamat untuk kalian kalau begitu. Mungkin aku akan langsung pulang sekarang. Aku hanya ingin mampir sebentar saja untuk mengucapkan selamat pada kalian. Aku sudah ada janji dengan orang lain hari ini. " Juniel berasalan. Tanpa perlu basa-basi lagi ia segera berbalik badan dan menghilang di ujung ruangan.

" Ohh! Tubuhmu terkontaminasi. " Tiffany segera menebas-nebas pakaian yang dikenakan Taeyeon seolah-seolah pakaiannya terkena banyak debu.

" Ffaa...ny-ahhh.. " Taeyeon berkedip-kedip dengan hidung kembang kempis setelah istrinya itu tiba-tiba saja menyemprotkan minyak wangi yang dikeluarkan dari dalam dompetnya.

" Aku tidak ingin mencium harum parfum wanita lain selain dariku. " Tiffany tidak ingin mencium parfum juniel yang kemungkinan menempel pada pakaian Taeyeon, mengingat saat kejadian seolhyun beberapa waktu yang lalu.

" Aigoo... " Taeyeon hanya bisa tersenyum menyaksikan istrinya yang bertingkah cemburu itu.

##

Acara makan malam berjalan lancar. Taeyeon dan Tiffany bukan hanya membenarkan pemberitaan pernikahan mereka namun mereka sekaligus memberitahu jika mereka berencana punya anak. Saat Taeyeon mengatakan punya anak, beberapa sahabatnya malah membuat lelucon jika Taeyeon yang akan hamil yang membuat seluruh ruangan sempat dihiasi tawa.

" Permisi ya kwon yuri, aku itu kepala keluarga. Dan teman-teman yang lain. Tenang saja. Tiffany yang akan hamil. Jadi jika kalian nanti menyaksikan Fanny bertingkah aneh atau sering keluar masuk toilet, mohon maklumi. "

" Bagaimana jika kamu yang bertingkah aneh dan keluar masuk toilet, Tae?? " Sekarang Sooyoung yang ganti menjahili Taeyeon dengan pertanyaannya.

" Berarti aku yang hamil?? Huaahhaa... " Jawab Taeyeon dengan tawa seperti ahjumma.

##

Karena malam masih panjang. Setelah makan malam selesai mereka tidak langsung pulang. Taeyeon dan Tiffany masih merayakannya bersama para sahabatnya untuk pergi ke club. Tentu itu idenya sunkyu si tukang minum dan di dukung oleh si hitam Kwon yuri yang akan memangsa perempuan ataupun lelaki ia tak masalah. Mereka juga mengatakan jika ini akan jadi hal terakhir yang dilakukan keduanya setelah mereka akan memiliki anak dan menjadi orang tua sebenarnya.

" Jangan mencoba menawarinya minum alcohol sunny-ah.. " Tiffany langsung melarang saat sunny membawa dua gelas vodka di tangannya.

" Wae?? Bukankah hanya kau saja yang tidak boleh minum alcohol?? Lagi pula hanya satu gelas.  " Sunny memberikan gelasnya pada Taeyeon namun Tiffany buru-buru merebutnya dari tangan Taeyeon.

" Dia yang menyetir mobil. Aku tidak ingin dia mabuk. Kau tahu toleransinya terhadap alcohol sangat buruk. Lagipula aku ingin berciuman dengannya, jadi aku tidak ingin alcohol masuk ke dalam mulutnya. Lebih baik kau cari mangsa lain untuk menemanimu mabuk. Shooo.. " Tiffany mengibas-ngibaskan tangannya bermaksud mengusir sunny dari hadapan mereka.

" Come on miyoung, ini club. Mana mungkin kalian akan duduk saja disini. Jika kalian tidak minum alcohol, setidaknya kalian pergi ke tengah lantai dansa disana. " Sunny segera meninggalkan keduanya dan menghampiri seorang lelaki yang secara acak ia lihat untuk di ajak berdansa.

" Sunny benar.. ayo berdansa. " Taeyeon beranjak bangun dari duduknya lalu mengulurkan tangannya pada Tiffany untuk ikut dengannya. Dengan senang hati istrinya itu menerima ajakannya.

Mereka berdansa menikmati hingar bingar keramaian club. Meski Taeyeon tidak terlalu menyukai keramaian bising seperti ini, namum istrinya itu tampak tidak terganggu dan asyik menikmati suasana club yang membuatnya sedikit pusing. Tiffany malah berdansa dengan seksinya. Lekuk tubuhnya ia liuk-liukkan di depan Taeyeon dengan tangannya yang tak lepas dari genggamannya. Ia juga semakin menggoda Taeyeon dengan membuat gerakan memutar lalu menggosok-gosokkan pantatnya sambil bergoyang ke atas dan ke bawah pada area kemaluan Taeyeon. Terkadang Tifffany dengan sengaja memberi tatapan seksi lalu mengecup mesra bibirnya. Ohh.. apa kau mencoba menggodaku huh?? Istriku. Pikir Taeyeon dalam hati. Ia akan ikut dalam permainan istrinya jika maksudnya seperti itu. Merangkul istrinya dari belakang, sedang tubuh mereka tetap bergerak ke kanan dan ke kiri. Tak lupa kecupan-kecupan kecil yang diberikan Tiffany pada pipi Taeyeon yang membuat Taeyeon tak bisa berhenti tersenyum. Taeyeon memutar kembali tubuh istrinya, mendekapkan tubuh Tiffany pada tubuhnya. Bertatap mata sambil menyeringai.

" Apa yang kau pikirkan dengan ekspresi seperti itu, Kim? " Tiffany menebak apa yang dipikirkan Taeyeon dengan eskpresi seperti itu pastinya tentang hal mesum. Ia sangat hafal dengan ekspresi itu.

" Entahlah.. Menyaksikanmu menari seperti ini membuatku sedikit gerah dan ingin cepat pulang ke rumah. "

" Kau tahu kita disini bersama dengan yang lainnya. Rasanya tidak mungkin kita meninggalkan mereka begitu saja. "

" Tapi mereka menikmati suasana ini dengan cara mereka sendiri. Bisakah aku hanya ingin menikmati suasana malam seperti ini bersama istriku seorang?? Di rumah, tepatnya didalam ranjang kamar. " Taeyeon berbisik seksi ditelinga istrinya, tangannya pun sudah merayap menangkap pantat seksi istrinya.

" Katakanlah pada yuri jika kita akan pulang lebih awal. " Tiffany balas berbisik dengan suara seraknya, tak lupa dengan sengaja ia menggigit daun telinga Taeyeon untuk menggodanya.

Tentu saja Taeyeon langsung berlari secepat mungkin untuk menemukan yuri setelah persetujuan istrinya untuk pulang. Tidak sulit untuk menemukan si hitam Kwon Yuri. Taeyeon menemukan yuri sedang duduk di sofa dengan ditemani , ahh.. lagi-lagi wanita yang lebih tua. Yuri kau akan semakin tua jika seleramu terus saja begitu. Taeyeon hanya menggeleng menyaksikan sahabatnya itu. Selera yuri memang aneh, bukan hanya terhadap lelaki, tetapi juga wanita.

" Kwon Yuri. Aku dan fanny ingin pulang lebih dulu. Kau bisa taruh pembayarannya di meja kerjaku besok. "

" Malam masih panjang, Tae. Kenapa kalian ingin pulang?? Apa kalian ingin bercinta huh?? "

" Memang kenapa jika memang aku ingin bercinta dengan istriku sendiri?? Dasar Kwon hitam, aku pulang. " Taeyeon segera pergi dari hadapan Yuri tanpa pikir panjang. Ia mencari istrinya untuk dibawa pulang, namun saat Taeyeon kembali ke tempat mereka sebelumnya duduk. Tiffany tidak menunggunya disitu, lalu dimana istrinya?? Taeyeon segera membuka ponsel dan menelfon istrinya sambil berjalan keluar club yang begitu bising di telinganya.

" Sayang, kamu dimana? Kau sudah di dalam mobil kita? Parkiran? Ohh.. okay.. aku menyusul. " Taeyeon melangkah lebih cepat untuk bisa keluar dari club setelah tahu dimana istrinya berada.

Saat ia masuk ke dalam mobil, ia memang melihat istrinya sudah duduk di kursi penumpang, Tiffany juga terlihat sudah memakai sabuk pengaman bertanda siap. Namun ia menemukan kejanggalan pada istrinya. Bukan karena senyumnya yang menawan saat ini, bukan juga karena kerlingan matanya yang disengaja, bukan juga saat ia menggigit bibirnya untuk terlihat menggoda. Ada sesuatu lain yang membuatnya curiga.

" Apa yang sedang kau rencanakan?? "

" Cepat lajukan saja mobilmu agar kita bisa sampai ke rumah dan melakukannya... " Tiffany mendekat dan berbisik ditelinga Taeyeon, ia juga dengan sengaja menjulurkan lidahnya menjilati pipinya. Tak lupa dengan sengaja ia meraih tangan Taeyeon untuk dimasukkan ke dalam gaun yang dipakainya.

" Yah!! Kau tidak memakai celana dalam??! Dimana kau membuangnya? " Taeyeon tentu saja terkejut saat merasakan tangannya menyentuh kemaluan istrinya yang sedikit basah.

" Bukankah celana dalamku ada di saku jasmu?? "

" Yahh.. Bagaimana bisa ada di saku jasku. Aku bahkan.. " Taeyeon menghentikan kalimatnya saat ia memeriksa saku jas miliknya dan memang celana dalam istrinya ada didalam sakunya. Bagaimana bisa??

Tiffany tertawa kecil menyaksikan ekspresi wajah kebingungan Taeyeon. Padahal ia baru saja memasukkan celana dalamnya ke dalam sakunya saat ia berbisik tadi.

" Let's just go home and making some babies.. "

" ASAP!! " Taeyeon melempar celana dalam istrinya ke belakang tempat duduk lalu dengan gerakan cepat ia menyalakan dan menyetir mobilnya keluar dari area parkiran. Pikirannya saat ini bermacam-macam. Istrinya, bercinta, dan rumah.

##


Brak! Sesaat setelah Taeyeon menutup pintu rumah, ia segera mendorong istrinya ke tembok dan menciuminya dengan penuh tekanan. Tangannya pun sudah berkeliaran meraba buah dada istrinya dari balik gaun yang dipakai Tiffany. Saat ciuman bibir mereka tak lagi hanya melibatkan bibir namun juga lidah mereka, Taeyeon segera menyingkap gaun Tiffany lalu meraba kemaluan istrinya yang sudah basah dengan jemari berbakatnya.

" Ahhh... Tae-ahhh... heehhmmm... " Tiffany melepas ciumannya saat ia merasakan jemari Taeyeon memasuki kemaluannya. Bergerak keluar masuk hingga ia semakin basah. Tiffany menarik-narik pakaian yang dipakai Taeyeon untuk memberinya isyarat agar Taeyeon melepas jas yang dipakainya.

Langsung paham dengan maksud istrinya, Taeyeon segera melepas jasnya. Ia tak melanjutkan lagi aksinya yang menyentuh istrinya dengan jemarinya. Kini dengan gerakan cepat-cepat Taeyeon segera melepas pengait celananya, kemudian di ikuti menarik celana dalamnya ke bawah untuk membebaskan kemaluannya dari dalam sangkarnya, lalu menyingkap gaun istrinya hingga sebatas perutnya, tak lupa ia kaitkan kaki kiri Tiffany dipinggangnya. Taeyeon meraih kemaluannya yang tengah berdiri tegak, menggoyang-goyangkannya sebentar lalu memasukkannya ke dalam lubang istrinya yang sudah siap sejak tadi.

Ohh.. ini sempit. Taeyeon pasti mengalami kesulitan seperti ini di awal mereka bercinta. Dinding istrinya sempit untuk dimasuki kemaluannya. Ia harus menggunakan banyak tenaga untuk memasukinya.

" Tae-ahhh...hahh... " Nafas Tiffany sudah tak beraturan. ia menelan ludah sambil menutup mata merasakan nyeri namun nikmatnya, tangannya sudah memeluk bahu Taeyeon sedang tangan lainnya berpegangan pada punggung Taeyeon sebagai penopang. Ia tahu jika kemaluan Taeyeon belum seluruhnya masuk ke dalam. Ia juga bisa merasakan cengkeraman kedua tangan Taeyeon dikedua belah pantatnya, istrinya itu mencoba mendorong bokong Tiffany untuk membantu kemaluannya semakin masuk.

" Ahhh!! Tae!! " Tiffany tertusuk dalam saat seluruh kemaluan Taeyeon memasuki lubang kemaluannya.

Tak diberi kesempatan untuk bernafas tenang, Taeyeon segera menggerakkan batang miliknya keluar masuk dalam lubang kemaluannya. Ia tahu Taeyeon sudah menahan ini sejak 20 menit lalu, jadi ia paham betul bagaimana tidak sabarannya dia. Meski di awal terasa sakit, namun setelah beberapa gerakan Tiffany Sedikit terbiasa. Dinding vaginanya melebar dan lubangnya semakin basah membuat keduanya menikmati sesi bercinta mereka.

" Ohhh...! Tae-ahh.. " Tiffany merasa tertusuk di area yang tepat saat Taeyeon terus menghujaninya keluar masuk di bawah sana. Terkadang ia harus menggigit bibir bawahnya menahan nikmat yang diterimanya. Namun hal itu berarti ia menahan desahannya, sedang Taeyeon tidak begitu suka jika ia menahan desahannya. Seperti saat ini, Taeyeon menarik kaki Tiffany yang masih menyentuh lantai untuk bertengger dipinggulnya, hinggaa sekarang Tiffany dalam posisi seluruh badan menggantung di atas lantai. Hal itu membuat gerakan Taeyeon semakin cepat yang tentu saja membuatnya melepaskan suara desahannya lagi. Bahkan desahannya lebih terdengar seperti teriakan karena kecepatan Taeyeon dan tekanannya yang semakin menusuk ke dalam dinding rahimnya. Tiffany mengeratkan pelukannya pada bahu dan punggung Taeyeon, matanya terpejam erat. Ohh.. ia akan orgasme. Tiffany merasa berada di ujung.

" Taetae!! AHH.!! " Tiffany mencapai puncaknya. Kepalanya terdongak ke atas menikmati pelepasan yang di rasakannya, namun nikmat itu tidak tenang karena Taeyeon terus menumbuk kemaluannya terlalu dalam.

" Ohhh.. Fany-ahh!! " Taeyeon merasa kemaluannya semakin berat dan membesar. Ia lesakkan batang kemaluannya sedalam mungkin ke lubang Tiffany, hingga rasanya ujung penisnya sampai pada rahim Tiffany. Mulai dari situ kenikmatannya memuncak dan rasanya ia akan meledakkan spermanya sedalam dan sebanyak mungkin didalam rahim Tiffany.

" Ohhh!! Tae.. Aku masih sensitif.. " Tiffany merintih, ia sedikit merasa sakit kali ini. Kemaluan Taeyeon juga rasanya semakin membesar hingga dinding vaginanya terus dipaksa melebar untuk beradaptasi akan batang kemaluan yang dimiliki Taeyeon.

" Ahh!! Fany!! " Taeyeon menumbuk kemaluannya sedalam mungkin saat ia mencapai puncaknya. Membuat tubuh Tiffany terus terlonjak-lonjak ke atas karena perbuatannya. Ia merasa amat lega bisa mengeluarkan seluruhnya. Tubuhnya sedikit lemas sekarang, namun ia masih menggendong Tiffany dalam genggamannya. Jadi ia berusaha semaksimal mungkin untuk tetap stabil agar tak menjatuhkan istrinya.

" Apa yang..??? " Kim umma menyalakan lampu ruang tamu saat sebelumnya ia mendengar banyak teriakan di lantai bawah. Ia takut ada maling masuk karena anak dan menantunya belum pulang ke rumah. Namun saat ia turun ke bawah menyalakan lampu, ia malah mendapat pemandangan kedua pasangan menikah itu sedang berhubungan intim di pojok tembok.

" Umma!!! " Taeyeon dan Tiffany tentu saja terkejut melihat ibu mereka tengah berdiri dan menyaksikan posisi mereka yang masih menyatu. Sial macam apa sampai mereka bisa tertangkap basah sedang dalam posisi bercinta begini.

Taeyeon langsung saja menurunkan Tiffany ke lantai, namun gerakannya itu membuat kesalahan fatal sebab hal itu membuat kemaluannya terlepas dari dalam lubang Tifffany, dan karena gerak lambannya, kemaluannya itu malah terekspos dengan jelas di depan mata ibunya.

" KIM TAEYEON APA ITU????!!!! "

" HUUUAAA!! " Taeyeon berteriak saat sadar kemaluannya terekspos hingga ia langsung saja menutup kemaluannya dengan kedua tangannya.



Author note:

Sumpah demi apa gue apa gue lega banget bisa nyelesaiin chapter ini yg rasanya gue kerjain udah berabad2.. LOL..😂😂😂😂

gue tau harusnya aku gak boleh bikin nc di bulan puasa.. wkwkkwkk.. 😂😶😌😝 tapi gimana orang alur critanye kek begitu..😌😌😌

The Chosen One [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang