Taeyeon mencoba satu persatu celana dalam dan beberapa boxer juga celana baru yang dibeli istrinya. Awalnya ia tidak tahu bagaimana cara memakainya. Tapi istrinya menjawab jika ia harus menarik buntutnya ke atas, begitulah ia harus memposisikannya.
" Ini tidak nyaman. " Taeyeon berjalan tidak nyaman. Bahkan caranya berjalan sedikit mengangkang seperti habis di sunat.
" Nanti terbiasa. " Tiffany menahan tawanya melihat ekspresi lucu taeyeon saat berjalan.
" Aku seperti memakai celana dalam superman. "
" Kamu jangan merasa ada yang mengganjal saat berjalan. Biasa saja. "
Taeyeon melihat istrinya berjalan ke meja makan sembari membawa makanan yang dia beli diluar sepulangnya ia belanja. Tiffany tidak mungkin bisa sempat memasak makan siang hari ini, jadi ia memutuskan untuk sekalian beli diluar.
Taeyeon mengambil duduk di meja makan sembari memperhatikan istrinya lalu lalang mengambil piring dan gelas. Ia tidak bermaksud menatap pantat istrinya yang bergoyang saat berjalan. Ia juga tidak bermaksud menatap buah dada istrinya saat istrinya itu mengambil sendok yang jatuh dilantai. Baju longgarnya menampakkan bra istrinya yang berwarna pink dan buah dada yang padat untuk di cengkeram tangan kecil taeyeon. Ohh.. Kenapa tiba-tiba ia merasa panas.
" Ehehm! " Taeyeon berdehem sangat keras hingga mengalihkan perhatian istrinya.
" Wae? " Tiffany mengambil duduk di depan taeyeon. Ia kemudian menuangkan makanan ke dalam piring taeyeon.
" Anyeooo.. " Taeyeon menelan ludah saat istrinya lagi-lagi memperlihatkan buah dadanya saat sedang menuangkan air ke dalam gelasnya. Kenapa tiffany tidak duduk disampingnya malah duduk menghadapnya hingga ia harus membungkuk dan memperlihatkan buah dadanya itu. Taeyeon mendengus dalam hati.
" Kenapa kau memakai baju longgar seperti itu?? "
" Nde? " Tiffany sekilas melihat bajunya, apa ada yang salah, pikirnya?
" Kenapa kau juga berjalan seperti itu? Bokongmu menggeyol saat kau berjalan. "
" What?? Tae-ahh.. " Kenapa taeyeon mengatakan hal-hal aneh. Memang kenapa dengan cara jalannya?
" Bajumu begitu longgar hingga kau membungkuk saja aku bisa melihat buah dadamu. "
" Kim taeyeon. Aku biasa berpakaian seperti ini. Cara jalanku juga dari dulu seperti itu. Kenapa kau tiba-tiba berkomentar tentang hal itu? Lagipula bukankah kau suka dengan buah dadaku? Bukankah kau suka dengan bokongku? Kenapa kau tiba-tiba jadi keberatan. "
" Aku tidak keberatan. Aku hanya merasa sensitive dengan tubuhmu. "
"Apa maksudmu? Apa aku tidak seksi lagi dimatamu?? "
" Kau terlalu seksi dan hanya membuat kemaluanku merasa sensitive menyaksikan tiap gerak tubuhmu."
" Kau menyalahkanku atas hal itu? "
" Iya. Kau membuatku sedikit terangsang. "
" Memang kenapa jika kau terangsang oleh tubuhku? Bukankah kau selalu terangsang bahkan sebelum ularmu itu muncul? Lagipula kau bukannya harus menghamiliku agar aku menjadi takdirmu? Atau jangan-jangan kau tak ingin menjadi takdirku?? Kau tidak cukup mencintaiku tae?? " Mata tiffany tiba-tiba berkaca-kaca membayangkan jika dirinya dan taeyeon tidak bersama. Taeyeon menganga tak tahu harus bagaimana. Kenapa jadi emosional begini?
" Bagaimana bisa aku menghamilimu jika cara memakai celana dalam saja aku masih bingung. "
" Kenapa kau berbicara seakan tak pernah bercinta denganku. Bukankah nenek itu mengubahmu agar kau bisa membuatku hamil? "
" I..iiyaa.. " Taeyeon tergagap, istrinya mulai menakutkan, ia takut jika tiffany sudah marah betulan.
" Lalu? Jika kau lamban begini kau mau aku hamil anak orang lain huh?? "
" Yah! " Taeyeon tak bisa membayangkan jika tiffany dengan seorang pria, terlebih jika menghamilinya. Oh no, ia merasa horror hanya dalam membayangkannya saja.
" Aku akan membuatmu terus terangsang jika begitu.. " Tiffany menatap tajam ke arah istrinya sembari melahap makanannya.
Taeyeon hanya melongo tak percaya dengan istrinya.
" Kau ingin membuatku frustasi?? "
" Yah jika itu diperlukan. "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Chosen One [ End ]
FanfictionSemuanya begitu normal.. Taeyeon mempunyai istri yang cantik.. pernikahan yang bahagia.. pekerjaan tetap.. orang tua yang hebat.. Sahabat-sahabat yang selalu disisinya.. sampai taeyeon bertemu seseorang yang mengubah hidupnya.. Special thanks to Mel...