Begin

2K 258 47
                                    

Hola.....
Selamat membaca ^^
Hati-hati baper😏😏








Suara alarm yang nyaring membangunkanku dari tidur lelapku,tanganku refleks meraba sisi lain tempat tidurku.
Kosong.Seingatku semalam ada seorang yang menempatinya,bahkan dia tidak melepas pelukannya padaku semalaman.Senyum terukir begitu saja di bibirku.Aku memutuskan bangkit dari tidurku dan memastikan keberadaanya.

"Selamat pagi." sapaku bersandar pada pintu kulkas,menatap sosoknya yang tengah memanaskan sesuatu di atas kompor.

"Voh,Vahi vahang." (oh,pagi sayang) balas Jungkook dengan selembar roti terjepit di antara bibirnya.
Melepasnya sejenak lalu mengecup puncak kepalaku tanpa menyentuh tubuhku.
"Aku lapar." akunya tersenyum malu.

Aku tersenyum,melihatnya pagi hari di dapurku,bertelanjang dada,memakai celana piyamaku yang lucunya panjangnya hanya sampai pertengahan betisnya saja,dia tampak mempesona.Kecuali memar biru keunguan yang masih menghiasi punggung dan rusuk kanannya.

"Menikmati pemandangan?" tanyanya jahil.

Aku tertawa. "Can't help it" jawabku "Bagaimana keadaanmu? Apa lukanya masih sakit?" tanyaku khawatir meraba lukanya dengan jemariku,efeknya dia langsung meringis,aku anggap itu sebagai jawaban.

"Jangan menggodaku,suga! Semalam aku hanya bisa memelukmu,dan itu menyebalkan." katanya cemberut.

Aku merona hebat. "Memangnya apa yang kau harapkan?" tanyaku lalu duduk di kursi bar sarapan,menontonnya menuangkan susu pada dua cangkir.

"Jangan ditanya,kau sudah tahu apa yang akan kulakukan bila luka sialan ini tidak ada di tubuhku." jawabnya lalu ikut duduk,dia menyerahkan satu cangkir kepadaku.

Susu vanila,favoritku.
"Terimakasih." terkikik geli saat menyadari gambar pada cangkir.
"Ini cangkir couple." gumamku pada cangkir bergambar cookies yang ku genggam sedangkan gambar sugar cube pada milik jungkook.

"Cookies untukmu,sugar untukku" katanya gembira. "Kukira kau sudah membuangnya."

"Tidak,tentu saja tidak.Aku tidak membuang barang-barang yang berharga untukku." jawabku,menyesap susu hangat yang rasanya nikmat di lidahku.

"Kau tidak bertanya apa rencanaku selanjutnya?" tanya jungkook mengubah topik pembicaraan.

"Baiklah,apa rencanamu selanjutnya?" tanyaku.

"Pertama aku akan pergi ke rumah sakit,kukira aku butuh beberapa obat,nyeri dari luka ini menggangguku." jawabnya

"Aku akan menemanimu,kookie.Aku akan menelpon seokjin untuk mengkosongkan jadwalku hari ini." tawarku.

"Tidak perlu,aku akan pergi bersama hoseok,lagipula mobil dan pakaianku ada di sana.Semalam Jackson mengantarkan barang-barangku ke rumah hoseok,hari ini aku akan mengambilnya.Dan kemungkinan sementara waktu aku akan tinggal di rumah hoseok sampai aku mendapat perkerjaan baru dan menyewa apartemen sendiri." terangnya lalu menandaskan isi cangkirnya.

"Kukira kau akan tinggal disini bersamaku." gerutuku sedikit kecewa.Aku sudah membayangkan hari-hariku tinggal bersamanya dan dia ingin tinggal bersama hoseok.
Menyebalkan.

"Benarkah?" matanya berbinar lucu.
"Baiklah aku akan dengan senang hati tinggal disini.Aku akan mengambil barang-barangku lalu membawanya kesini,apa kau tidak keberatan berbagi ruang lemarimu denganku?" tanyanya terlampau senang.

Aku menggeleng "tentu saja tidak." jawabku.Jungkook tersenyum lalu menggenggam tanganku.

"Kukira kau akan menyimpannya." katanya mengangkat tanganku sejajar dengan wajahnya,memperhatikan cincin pemberiannya yang masih melingkar di jariku.

Our Love Story (Kookga) ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang