trouble is a friend

1.9K 272 35
                                    

FF nista ini mulai terlupakan.
Aku lagi bete karena viewers ffku uda mulai menghilang..Heu T_T
Mungkin FFku kurang receh wkkk
Bagi yang suka ya baca aja lah,aku pasrah aja sekarang....













"Presdir...." aku membungkuk hormat begitu mendapatinya duduk di depan mejaku.Aku mulai gugup sekarang.Apa aku akan dipecat?
Apa beliau akan memarahiku? Bagaimanapun aku merasa bahwa ini adalah salahku.Masalah yang ku alami dengan keluarga Jungkook berdampak pada kerjasama Golden Group dan Park Corp.

"Ck!! Kenapa kau formal sekali? Duduklah,ada yang ingin aku bicarakan." Ujarnya,berpindah duduk di sofa dan aku mengikutinya.

"Ini tentang kerja sama kita dengan Golden."

Benar kan?
Ya ampun....

"Ya...Presdir."

"Jangan terlalu formal,Yoongi! Kita tidak sedang meeting.Panggil saja aku ayah seperti biasanya!" Presdir Park Chanyeol tersenyum,Jimin mewarisi senyum ayahnya,senyum konyol tapi menawan.Ya seperti pribahasa like father like son.Dan mungkin kalian bertanya kenapa aku memanggilnya 'ayah'.Itu karena keluarga Jimin sudah menganggapku sebagi anaknya.

"Ya,ayah..." kataku.Aku rasa ketakutan menguasai tubuhku saat ini tapi aku berusaha untuk berbicara. "Maafkan aku ayah,aku tahu semua ini salahku,karena masalahku Golden membatalkan kontraknya." kataku takut-takut.

Presdir tertawa kencang.
"Ya ampun Yoongi,aku tidak mempermasalhkannya sweety. Justru aku menemuimu kemari karena takut kau akan tertekan memikirkan kontrak itu."

Aku melongo,lalu mendesah lega.
Astaga,syukurlah.Rasa takut itu terangkat seketika dari tubuhku.
Aku sudah memikirkan kemungkinan terburuk dari tadi dan kini aku lega karena semua tidak terjadi.

"Jadi kau bersama Jungkook? Kukira kau akan bersama Jimin." goda Presdir Park.

"Ya,ayah..." jawabku malu-malu "Aku dan Jimin hanya bersahabat."

"Aku tahu,lagipula kau itu terlalu bagus untuk bocah sepertinya.Ya walaupun aku aku akan dengan senang hati punya menantu dirimu bila kau jadi pasangan anakku." Presdir park mengusap bahuku. "Ahahaha....aku bercanda Yoongi,bagaimanpun Jungkook anak yang baik,hanya saja keluarganya.Untuk itulah aku tidak pernah membatasi Jiminku."

"Aku tahu ayah...." kataku menghela nafas perlahan.Kelihatannya season baru hidupku dengan keluarga Jungkook akan dimulai.

"Jangan menyerah,sayang. Aku tahu kau anak yang baik. Apapun masalahmu dengan Jungkook dan keluarganya aku harap akan segera berakhir." Katanya lalu mengusak rambutku seolah olah aku anak umur lima tahun.
"Aku pergi dulu...."

Aku bamgkit dan membungkuk hormat saat presdir Park pergi dari ruanganku.Aku menghempaskan tubuhku ke sofa yang empuk,bernafas lega.

"Semuanya Oke??" kepala Seokjin menyembul dari balik pintu.

"Lebih dari itu..." kataku tersenyum padanya.

"Baguslah..." katanya senang lalu menghilang di balik pintu.

Saat ini aku sedang membahas sebuah project baru bersama Namjoon dan juga seokjin,kalau kalian bertanya kemana Jimin aku akan menjawab kalau bocah itu sedang sibuk akan sesuatu yang tidak penting diluaran sana,lagipula kami sudah terbiasa meeting tanpanya.

"Jadi dia sedang berkencan?" aku menutup mac ku,diskusi antara kami sudah berakhir.Jadi kami mengobrol santai sekarang.

"Ck,memangnya ada yang mau dengan bocah pecicilan sepertinya?" cibir Seokjin.Oh kami sedang membicarakan Jimin.

Our Love Story (Kookga) ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang