Terimakasih untuk yang sudah memvote ff aku.aku terharuuuu
Sebenarnya aku ga PD buat publish ff ini karena ga memakai bahasa gaul kekinian,wkkkk tapi ada yang comment suka sama gaya penulisanku dan juga teman2 yang sudah mau vote dan kasi kritikan buat aku,itu berarti banyak buatku.Terimaksih....
Selamat membaca....Aku menghela nafas lelah,dan aku tidak tau sudah berapa kali aku melakukan hal itu sepanjang pagi ini.Kacau adalah kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana keadaanku saat ini.Aku menangis semalaman sambil memeluk boneka kumamonku yang kuyakini bulu-bulunya lepek karena terkena air mataku atau entah itu ingusku,dan baru bisa tertidur saat jam menunjukkan pukul tiga lewat.Dan saat aku berdiri di depan cermin pagi ini aku melihat gambaran seorang zombie,kulit pucat,lingkaran hitam di mataku,dan juga pipiku yang mulai menirus.Yeah,menggalau membuatku kehilangan beberapa pounds berat badanku.
Aku tiba di parkiran vip milik Park Corp yang sudah berisi beberapa mobil,bahkan aku dapat melihat Audi R8 milik Jimin sudah terparkir disana.Ternyata bocah sialan itu sudah tiba lebih dulu,dan ini berarti aku datang lebih lambat dari hari-hari sebelumnya.
"Pagi tuan Min...." Yoona si resepsionis menyapaku,dan kubalas dengan anggukan singkat.
Juga beberapa staff yang tidak begitu ku hafal namanya."Yoongi..."aku menengok dan melihat Jin Hyung setengah berlari ke arahku.Ditangan kirinya di memegang cup holder sedang kan tangan kanannya mengapit beberapa dokumen dan juga tabletnya.
"Kopi?" tawarnya. "Untukmu yang tutupnya warna coklat"
"Terimakasih,Hyung" kataku lalu meraih salah satu cup darinya.
Jin atau nama lengkapnya Seokjin adalah asistenku merangkap sekertarisku disini,dia adalah salah satu sahabat terbaikku.Dia manis,anggun,dan juga tampan.Dia seorang uke sejati,sama sepertiku.
"Jadi bagaimana?"
"Tergantung dari apa yang kau tanyakan,Hyung."
"Makan malamnya,Yoongi"
Oh...Sial,aku sudah melewati pagiku dengan kacau sekarang harus menghadapi keingintahuan Jin yang besar.Dan aku yakin dia tidak akan menyerah sebelum aku menceritakan semua secara detail.
"Baik,makan malamnya berjalan baik" dustaku.
Dia mengerutkan keningnya tanda tidak setuju."Tapi penampilanmu juga keadaanmu pagi ini menggambarkan yang sebaliknya"
Aku mengangkat bahu dengan malas lalu menghela nafas.
"Seharusnya kau sudah tau,Hyung."
Tiba-tiba Jin menghentak-hentakkan kakinya kesal tanpa menyadari kalau kita berada di lift kantor,sehingga benerapa orang menoleh heran padanya.
"Hyung,kita di kantor." bisikku kesal padanya.Sedetik kemudian dia berubah menjadi Jin yang anggun.
"Kau tahu Yoon,aku kesal pada mereka" desisnya "Mereka jahat sekali,tidak pernah berhenti mengganggumu." Jin hyung tahu segala sejarah kisahku dengan Jungkook dan keluarganya,jadi wajar saja kalau dia kesal.Itu sebagai bentuk bahwa dia perduli padaku.
"Aku tahu hyung" gumamku
"Kasihan sekali Jungkook berada di tengah-tengah mereka.Kau tahu Yoon,mereka itu kuno sekali.Apa mereka pikir ini jaman batu,apa ini jaman joseon?mereka pikir siapa mereka,flinstone?" semburnya berapi-api dan akupun tertawa seketika.Astaga Jin,flinstone??lucu sekali.
Jin ikut tertawa,kami sampai di lantai empatbelas,dimana kantorku dan Jin berada.si pirang Bora menyapa kami,dia bangkit dari meja marmernya,menyerahkan beberapa lembar kertas pada Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story (Kookga) ~ END
Fiksi Penggemarboy x boy (yaoi) all bangtan (BTS)member the other idol as suporting cast mature content 13+ It's yoongi x all bts member except namjin. Enjoy it 😊