Ada apa?

968 59 4
                                    

Sudah hampir tiga bulan sejak kejadian itu, dan semuanya tampak baik-baik saja. terkecuali Aldi yang akhir-akhir ini jarang ikut berkumupul, dan juga Revan yang jika bertemu Aldi seolah-olah seperti gunung yang akan mengeluarkan larvanya.

Bel istirahat baru saja berbunyi, Revan dan Rehan berjalan berdampingan menuju kantin. Para siswi tidak ada yang tidak menatap mereka, bahkan ada yang sampai berteriak histeris karena ketampanan mereka berdua. Juga, tidak biasanya Revan terus menatap handfonenya tanpa memperhatikan jalan sehingga ia hampir saja tersandung. Bukannya lebih hati-hati, Revan malah tertawa sendiri.

"Gue pusing lama-lama sam lo, Van. Gak biasanya lo mainin hp terus sampe kegilaan kaya gitu," Rehan mendelik kesal.

Revan menatap Rehan dan menempelkan tangan kanannya di dada, lalu diangkat ke atas menyerupai setengah lingkaran, "Jatuh cintaaa."

Rehan hanya menganga melihat kelakuan Revan, apalagi tepat saat sudah berbicara itu, Revan langsung berlari malu-malu. "Sedeng emang tu orang."

Kantin tampak ramai seperti biasa. Di ujung kantin, tepatnya dekat jendela, ada seseorang yang melambaikan tangannya membuat Revan dan Rehan menghampiri orang itu.

"Hai," untuk kali ini, pipi Revan memerah.

"Duduk kak," Fani mempersilahkan Revan duduk di hadapannya.

"Ehem! Revan aja yang disuruh duduk nih? Gue enggak?" Rehan berdehem bermaksud menyindir Fani.

Tapi sebelum Fani menjawab, ada orang lain yang terlebih dahulu duduk di sebelah Fani. "Alah gak usah disuruh juga duduk aja kali kak."

Jantung Rehan seketika juga berdetak sangat cepat, "Riri?"

*

"Ras ke kantin gak?" Ratih menatap Rasi yang tengah sibuk membawa sesuatu dari tasnya.

"Gak ah, gue bawa bekal," Resi tersenyum sumringah saat dirinya berhasi menemukan kotak makan dari tasnya, "Nih ini cukup kok buat berdua," Rasi menyodorkan kotak makan itu ke arah Ratih yang langsung disambut dengan semangat oleh Ratih.

Ketika mereka sedang asyik memakan bekal yang dibawa Rasi, tiba-tiba Raka bangkit dari duduknya dan menghampiri mereka. "Anjrit makan-makan gak bagi-bagi."

Rasi dan Ratih sama-sama menganga menatap Raka yang main mencomot roti isi buatan Rasi.

"Lah, bukannya tadi gue buatin juga buat lo ya?" Rasi menatap Raka.

"Heheh abisnya enak sih jadi tadi gue abisin pas jam pelajaran Pak Endang," dengan wajah tanpa dosa yang dimiliki Raka, dirinya kembali beranjak dan memilih untuk keluar ruangan.

"Orang aneh!"

*

"Dan, kita harus cari kemana lagi coba?" napas Raka engos-engosan karena mencari Aldi kemana-mana tetapi tidak ada Aldi dimanapun. Bahkan, Raka dan Aidan sudah menyusul ke rumahnya dan mengontek seluruh anggota 3R2A akan tetapi tidak ada yang tahu dimana keberadaan Aldi.

"Gue udah gak habis pikir sama tu anak. Pikirannya Cuma cewek. Jalannya buntu, gak mikirin masa depan," Aidan menjambak rambutnya sendiri karena sudah pusing memikirkan sikap Aldi.

*

Rasi dan Bi Suci sedang membereskan ruang tamu ketika secara kebetulan datang seorang tamu. Cewek cantik dengan rambut di kepang dengan pakaian dress mini membuat cewek itu terlihat begitu imut. Bibirnya yang sedikit tebal dengan dipoles lipstik berwarna pink soft menambah keseksian yang dia punya.

"Masuk non, maaf duh ini berantakan lagi diberesin," Bi Suci mempersilahkan cewek itu masuk.

Cewek itu tersenyum lalu masuk dan duduk di kursi, "Maaf ya ngeganggu hehe. Soalnya saya ada urusan penting ke sini."

Rasi yang masih menyapu rada canggung untuk menanyakan hal penting apa.

Seakan mengerti, cewek itupun memperkenalkan diri. "Oh iya sebelumnya kenalin nama aku Maya. Aku mau ketemu sama yang namanya Raka. Benerkan disini rumahnya?"

Baru saja Bi Suci ingin menjawab, Raka turun dari tangga dengan tangannya yang sibuk mengacak-acak rambut yang masih basah. Juga, dengan bibir yang tidak berhenti bersiul.

Ketika Maya menyadari akan kedatangan Raka, dengan sigap dia langsung berdiri dan menatap Raka dengan raut wajah yang benar-benar tidak bisa didefinisikan, "Raka, aku hamil."

*

Hallooo, maaf ya lama gak update wkwk. gimana-gimana ada yang penasaran gak?

Galaksi ke2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang