Waktu memang tak terasa

956 67 13
                                    

Hari demi hari, bulan demi bulan telah berlalu. Dua hari lagi adalah Ujian Nasional. Hari ini, tepat hari sabtu malam minggu, 3R2A, Rasi, Ratih, Vivi, Riri dan Fani berencana menginap di rumah Raka.

Mereka telah menyiapkan semuanya. Menyiapkan peralatan untuk mendekorasi ruangan yang tepat ada lukisan buatana Raka. Mulai dari gantungan, lampu-lampu bercahaya biru, sampai teleskop. Mereka juga menandatangin tembok yang masih kosong. Katanya, untuk kenang-kenangan.

"Oke semuanya coba baris di depan tanda tangan kita," Aidan memposisikan untuk berfoto. Setelah semuanya rapi, barulah dia menekan tombl timer dan ikut berbaris bersama teman-temannya.

Satu fose. Dua. Tiga. Empat. Bahkan sampai berpuluh-puluh. Semuanya itu untuk kenangan.

"Gimana kandungan kamu sayang?" Aldi memegang perut Vivi. "Duh anak kita nendang-nendang. Pengen apa nih?"

Vivi tersenyum, "Sekarang udah membaik, gak sakit kaya kemarin. Katanya, anak kita pengen ice cream rasa lemon."

"Hah?" Aldi tergagap. "Emang ada ice cream rasa lemon?"

Melihat ekspresi Aldi, semua orang yang ada disana tertawa terbahak-bahak.

"Gue serius woy!" Aldi menatap teman-temannya. "Emang ada?"

"Kagak ada! Elah!" Riri yang sedang tertawa berbicara dengan nada yang tersendat-sendat.

"Yah ayang," Aldi kembali menatap Vivi. "Gak ada ih! Gimana dong."

Tampak perubahan wajah Vivi yang mendadak cemberut. "Kamu mau anak kita terus keluar air liurnya? Ini tuh demi anak kita!"

"Ya kan yang makannya kamu."

"Ya kan buat disalurin ke bayinya!"

"Gimana kalo aku bikinin soto aja?" Aldi menyeringai. Karena soto adalah makanan kesukaan Vivi.

Dan benar saja, mata Vivi tampak berbinar. Dia mengangguk mantap. "Yang enak ya!"

*

"Kali ini yang ketiga kalinya, Fan," Revan menatap Fani dalam. "Gue cinta sama lo."

Fani tersenyum lirih. "Gue tahu."

"Terus kenapa lo nolak gue terus?"

Fani memakingkan wajahnya, "Gue takut. Gue takut lo Cuma pura-pura."

"Apa yang lo liat tentang perjuangan gue itu adalah kepura-puraan?"

Fani menggeleng.

"Terus?"

Fani terdiam.

"Jadi pacar gue, Fan."

Fani menatap Revan, "Maaf, tapi gue gak bisa."

"Lagi?" napas Revan mulai memburu.

"Gak bisa nolak maksudnya!"

Fani tertawa. Revan langsung menghambur memeluk Fani.

Tiba-tiba, Raka, Rasi, Rehan, Riri, Aidan dan Ratih datang memergoki keduanya. "Hayo! Kalian lagi ngapaain!" mereka tertawa bersama.

Rehan merangkul Riri, "Baru sekarang lo Van? Kemana aja? Gue udah mau aniv tuh," Rehan menatap Riri, "Ya gak yang?"

Riri hanya tersenyum dengan pipi yang memerah.

"Gue seneng sih kalian malam ini nginep di rumah gue. Tapi ya, rumah gue itu bukan tempat berzina loooh." Melihat ekspresi Raka dan cara bicaranya, semua orang kembali tertawa terbahak-bahak.

"Eh tunggu, si Aldi mana?" di sela-sela tawa Ratih.

"Kita intip, tapi jangan bersuara. Mereka lagi di dapur."

Ketika mereka mengintip, Vivi tengah mencicipi soto buatan Aldi.

Baru saja satu sendok soto itu masuk ke mulut Vivi, dia langsung memuntahkannya kembali. Lantas, dia menatap Aldi dengan pandangan jengkel. "Ini soto atau ee ayam sih?"

Aldi mengernyit bingung, "Soto sayang soto."

Vivi menyuapi Aldi dengan paksa, "Enak? Hmm enaka? Iya?"

Aldi menelan soto itu secara paksa. Bibir dia tersenyum, mata dia menyipit, kening dia berkerut, "Enak kok sayang," padahal rasanya begitu aneh. Hambar, tapi juga pahang.

Melihat ekspresi Aldi, mereka tidak sanggup lagi sembunyi. Lantas mereka menghampiri Aldi dengan tawa mereka yang terbahak. "Anjir gila si Aldi!"

Raut wajah Aldi tampak murung. "Emang cewek yang lagi hamil itu sentimentil ya?"

*

Tepat ketika jam 12 malam. Mereka berdoa bersama. Dalam untaian kata yang begitu puitis, mereka berkata dalam hatinya masing-masing. Menitikan air mata atas semua rasa syukur dan meminta pengampunan atas dosa yang mereka lakukan.

Do'a mereka hampir sama. Yaitu, semoga mereka diluluskan.

*

HaiHai. maaf ya updatenya lama. sebagai gantinya saya update dua sekaligus. oh iya, satu sampai dua capter lagi Galaksi Ke2 berakhir! Sedih atau seneng nih?

pokoknya, jangan lupa voment ya^^

Terima kasih.

Galaksi ke2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang