Prolog

10.9K 611 335
                                    

Mengapa engkau waktu itu
Putuskan cintaku
Dan saat ini engkau s'lalu ingin bertemu
Dan mengulang jalin cinta

Mau di kata kan apa lagi
Kita tak akan pernah satu
Engkau di sana aku di sini
Meski hatiku memilihmu

Andai ku bisa
Ingin aku memelukmu lagi yeah

Di hati ini
Hanya engkau mantan terindah
Yang selalu ku rindukan

Mau dikatakan apa lagi
Kita tak akan pernah satu
Engkau di sana aku di sini
Meski hatiku memilihmu

Engkau meminta padaku
Untuk mengatakan bila ku berubah
Jangan pernah kau ragukan
Engkau kan selalu dilangkahku oohh

Mau dikatakan apa lagi
Kita tak akan pernah satu

Engkau di sana aku di sini
Meski hatiku memilihmu oohh

Engkau di sana aku di sini
Meski hatiku memilihmu
Yang t'lah kau buat sungguhlah indah
Buat diriku susah lupa...


Lagu Mantan Terindah milik Raisa Andriana mengalun di handphone, hingga lagunya selesai, dan sukses membuat Kaira, baper.

Iya, kebawa perasaan.

Kenapa? Karena hari ini ia baru saja diputuskan sepihak oleh cowoknya padahal mereka habis maaf-maafan pasca libur lebaran padahal semuanya baik-baik saja, tetapi...

Kaira kini sedang duduk di kelas, yang ia rasakan sekarang ini adalah senang. Kenapa? Karena, akhirnya bisa kembali masuk sekolah lagi setelah libur lebaran.

Kaira dan teman-temannya baru saja menyelesaikan acara halal bihalal yang diadakan di lapangan sekolahnya, ritual setiap habis lebaran setiap tahunnya.

Dirinya sedang asik berbincang-bincang dengan teman-teman, tapi tidak lupa juga melirik pacarnya yang sedang asik bermain sama teman-temannya di kelas.

Kemudian salah satu teman di kelasnya, memanggilnya.

"Kaira!"
Kaira menengok ke sumber suara yang berasal dari teman-temannya Keenan, teman-teman pacarnya.

"Apaaa?"

"Sini ikutan main Truth or Dare, diajak bang Keenan nihhh...."
"Males ah," sahutnya.

Kemudian teman-temannya ikutan dan memaksanya untuk ikutan, mau tidak mau Kaira ikut dalam permainan.

Selama permainan berlangsung, Keenan sama sekali tidak melihat ke arah Kaira, pacarnya sendiri. Padahal Kaira berharap kalau Keenan melihatnya.

"Mungkin Keenan lagi nggak mood," kata Kaira dalam hati.

Kemudian, sekarang gilirannya Keenan dan dia memberi pertanyaan pada Kaira.

"Truth or Dare?"

Kaira tersenyum, "Dare! Dare, Nan! Dare!" dirinya sangat antusias, tapi tidak dengan Keenan. Dia benar-benar berbeda hari ini.

Keenan terlihat menghela nafas, dan kemudian ia mengatakan, "mulai sekarang kita putus."

Semua yang ada di kelasnya terkejut, begitu juga dengan Kaira, tetapi hanya diam, ia tidak percaya Keenan akan melakukan hal ini.

"Lo gak bisa dong putusin temen gue begitu aja."

Tidak ada jawaban dari Keenan maupun Kaira, sampai akhirnya Keenan bangkit dan berhasil ditahan oleh Kaira.

"Kamu bercanda... bilang ke aku, kamu cuma bercanda, Nan. Bilang, Nan...."

Keenan melepas tangan Kaira perlahan, "Nggak ada yang bercanda buat seorang Keenan. Gue serius."

Keenan meninggalkan kelasnya, meninggalkan Kaira dengan tangisannya, meninggalkan suasana kelas yang gaduh karena ulah Keenan.

Sampai akhirnya Kaira bangkit dari tempat duduknya, dan pergi juga meninggalkan kelas. Kakinya melangkah, terus melangkah. Sampai akhirnya, dia sampai... di depan pintu perpustakaan.

Sepi, tidak ada yang jaga, Kaira pun masuk, bahkan tidak dikunci, kemudian membanting pintu. Duduk di tempat yang disediakan, dan menenggelamkan wajahnya ke meja, dengan tangisan sekencang-kencangnya.

"Lo gak kenapa-kenapa?"

Pertanyaan itu, pertanyaan paling bodoh bagi Kaira, sudah tahu dia sedang menangis pasti kenapa-kenapa. Dan, Kaira memutuskan untuk tidak menenggelamkan wajahnya, melihat siapa yang telah bertanya kepadanya.

Kaira tersenyum mengingat kejadian hari ini sangatlah lucu, ketika sudah percaya dengan pasangan, bahkan pasangan itu meyakinkan kita untuk bertahan, tetapi Keenan justru akhirnya meninggalkan dirinya juga.
Dan pertemuannya dengan cowok di perpustakaan tadi juga tidak bisa ia lupakan.

- To Be Continued -

Hai!

Ya ampun, seneng banget bisa nulis lagi!

FYI: Cerita ini udah gue tulis dari tahun lalu, dan gue rombak terus, ini hasil rombakan ketiga.
Dan, gue baru berani mem-publish ini, kenapa? Karena gue takut nasibnya sama seperti HEXAGON, yang masih belum gue lanjut sampai sekarang.

I'm so sorry guys!

Tapi, tenang HEXAGON pasti berlanjut karena ceritanya di gue juga udah banyak, cuma gue belum sreg aja update. Karena, takut kehilangan selera buat nulis ini.

Jadi, kesimpulannya apa?

Kesimpulannya gue nulis ini dulu sampai selesai, karena gue pengen fokus pada satu cerita untuk menarik perhatian kalian! Para pembaca wattpad!

Semoga kalian suka sama cerita baru gue ini, tunggu ya part satu, cerita ini beda dari yang sebelum-sebelumnya loh!

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya, gimana caranya? Klik bintang atau kalian boleh beri komentar! Masukan dari kalian sangat berarti buat aku!

Sampai ketemu!

Deeeaannn,
23 April 2017.

FINALLY [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang