Kaira dan Patra tengah duduk berhadapan di Kedai Es Krim yang lokasinya tidak jauh dari rumah Kaira.
"Selamat sore, silakan mau pesan apa?"
"Mau pesan apa, Kaira?" tanya Patra, "tunggu liat menunya dulu ya, Mba," jawab Kaira dan pelayan tersebut mengangguk ramah.
"Mmm, ini enak... yang ini juga," ucap Kaira menunjuk gambar-gambar yang ada di menu, membuat Patra tersenyum sendiri melihat tingkah lakunya.
"Saya pesan Es krim tiga dara, itu dulu aja deh. Lo apa, Kak?"
"Saya Es krim matcha toppingnya choco crunch sama oreo."
"Baik, Es krim tiga dara dan Es krim matcha dengan topping choco crunch dan oreo, ya? Silakan ditunggu."
Kaira tersenyum ramah pada pelayan, kemudian memperhatikan sekitarnya.
"Kenapa?"
"Nggak apa-apa, Kak. Baru ini gue kesini, hehe. Lebih tepatnya baru tau ada Kedai Es Krim disini sih."
Patra mengangguk-angguk, "Enak kok, nanti coba aja buktiin."
"Oh ya? Bisa buat langganan deh. Makasih ya, Kak?"
"Nggak usah makasih juga kali, Kaira."
"Ya nggak apa-apa, seumur-umur baru ini gue diajak cowok makan Es krim di kedai."
Patra terdiam, "Dia nggak pernah ngajak lo?"
Kaira menggeleng, tersenyum tipis.
"Terus kalian ke mana?" tanya Patra, "Maaf gue kepo."
"Belum pernah kemana-mana selama satu tahun jadian sama dia."
"Oh ya? Kok bisa?"
"Dia nggak pernah punya waktu buat gue."
Patra kemudian segera mengalihkan topik pembicaraan, karena ia tidak ingin melihat cewek yang sedang bersama dengannya sekarang sedih.
Tidak lama pesanan keduanya datang, dan Kaira sangat bersemangat menyendoki Es krim yang ia pesan tersebut.
"Gimana?" tanya Patra.
"ENAAAKKKKKK!" seru Kaira, kemudian memasukan Es krim tiga dari lagi ke dalam mulutnya.
"Mau cobain punya gua?"
Kaira mengangguk, sementara pipinya menggembung karena cewek itu menahan Es krimnya di dalam mulut.
Patra menyendoki Es krim matcha sekaligus choco crunch dan oreo tersebut pada Kaira, "Aaaaaa...," Kaira membuka mulutnya, kemudian merasakan sensasi Es krim matcha tersebut.
"ENAAAKKKK JUGA! WOW!"
Patra kemudian ikut menikmati Es krim, setelah beberapa suapan ia melihat adiknya masuk ke Kedai Es Krim tersebut bersama Keenan.
"Kenapa Kak?" tanya Kaira, kemudian mengikuti pergerakan bola mata Patra.
"Nggak apa-apa," ucap Patra, syukurlah Kaira nggak lihat, mereka nggak lihat gue sama dia juga. Huft.
Ratu dan Keenan berada di lantai dua, Patra melihat dengan mata kepalanya sendiri saat kedua anak tersebut menaiki tangga.
"Udah 'kan makannya? Gimana kalo kita pulang?" Kaira mengangguk setuju, Patra cepat-cepat menuju kasir membayar Es krim mereka berdua.
***
Kini, Patra sudah berada di rumah, ia merebahkan dirinya di tempat tidurnya. Memegang keningnya sambil menatap langit-langit kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINALLY [On Going]
Teen Fiction"Mulai sekarang kita putus," katanya. Dan, Kaira masih diam di tempat. Berusaha tenang dan masih saja diam di tempat, sampai akhirnya..., "Lo ga kenapa-kenapa?" Begitu pertanyaan itu keluar, Kaira mengangkat kepalanya, siapa yang sudah bertanya sep...