10 [GIVE AWAY CLOSED]

2.2K 149 87
                                    

Hari senin pagi, seperti sekolah-sekolah yang lain, sekolah Kaira juga mengadakan upacara.

Kaira sedang berdiri pada barisan cewek kelasnya dengan atribut lengkap, bersama teman-teman sekelasnya.

"Lama banget sih, upacaranya," keluh Tiara sambil mengusap keringat yang mulai membasahi keningnya itu.

"Sabar Ti, dikit lagi juga selesai."

"Dikit lagi apanya, upacara kita aja belum sampe amanah dari kepsek. Huffftt."

"Berisik banget sih lo berdua, lagi upacara!" Omel Keenan, yang tiba-tiba menengok ke arah kanan Kaira dan Tiara, kemudian mereka berdua diam.

Tidak terasa upacara telah selesai, semua meninggalkan lapangan upacara dengan tertib.

Kaira duduk pada tempatnya, kemudian mengeluarkan minum dari tasnya. Panas, membuat Kaira haus. Begitu juga dengan Tiara dan teman-temannya yang lain.

Tidak lama kemudian, Bu Shila, Guru Sejarah itu memasuki kelas Kaira dan membuatnya tersedak, sampai batuk-batuk.

Mampus hari ini ulangan gue belum belajar. Nilai gue jelek lagi aja ini.

"Lo kenapa, Kaira?" tanya Tiara khawatir.

"Nggak apa-apa."

"Tolong siapkan kelasnya, Keenan. Setelah itu kumpulkan pr kalian dan kita lanjut ulangan sejarah," ucap Bu Shila dengan tegas, Kaira mengamati teman-teman kelasnya satu per satu, kemudian kelas disiapkan oleh Keenan saat itu juga.

Setelah Keenan menyiapkan kelas, secara bergantian Kaira dan teman-teman mengumpulkan PR. Bu Shila keliling ke arah meja kami satu per satu, sekaligus memeriksa kolong meja dan saku anak-anak, karena ulangan dengan Bu Shila sangat ketat, ketahuan membawa handphone saat ulangan bahkan hanya ulangan harian, handphone nggak akan dikembalikan.

Kaira menelan ludah saat Bu Shila menghampiri mejanya.

"Kaira, kamu sudah belajar?" tanya Bu Shila, dan Kaira mengangguk, terpaksa berbohong.

"Bagus, jangan dapet nilai jelek lagi, atau nanti kamu saya panggil lagi ke ruangan saya," ucap Bu Shila, kemudian ke meja berikutnya.

Kaira membaca soal ulangan sejarah dengan seksama. Udah pilihan ganda, ada isian, ada essay. Mati aja udah. Ini semua gara-gara Bimo, gimana gue mau nangkep pelajaran kalo catatan gak lengkap, yang duduk di depan gue badannya gedenya kebangetan. Hft.

Kaira melirik Tiara yang mengerjakan soal dengan tenang, kemudian melirik Bu Shila yang matanya sedang memperhatikan anak-anaknya, lalu Kaira kembali membaca soal ulangan sejarah, sesekali Kaira menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

Kaira juga melirik Dion yang sangat fokus mengerjakan ulangan sejarah, Kaira kembali ke soal yang ada di hadapannya.

Tidak terasa saat mengerjakan soal sejarah, tiba-tiba Bu Shila yang diam mengeluarkan suara.

"Waktu tinggal lima menit lagi," ucap Bu Shila, kemudian ia keliling melihat jawaban muridnya satu per satu.

"Kaira, lo ngintip gue aja selagi Bu Shila keliling disana tuh," kata Tiara.

"Eh... Tapi, Ti...."

"Udah nggak apa-apa, jangan sama persis."

Kaira kemudian menulis secepat kilat, Tiara berjaga-jaga, kemudian temannya itu memberi kode bahwa Bu Shila mendekat, Kaira langsung pura-pura sedang mikir. Padahal pikirannya kosong, tidak ada sejarah yang nyangkut di kepalanya, mungkin hanya satu dua itu juga karena waktu itu dia baca.

FINALLY [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang