Hallo!
Hari rabu nih seperti biasa waktunya update cerita ini, hehe. Ayo dong ada yang komentar, semoga setelah sekian lama aku nggak update kalian nggak lupa sama ceritanya yaaa..., happy reading anyway!
***
[dion's pov]
Awalnya ku tak bermaksud apapun
Saat ku kenal dirimuKita hanya saling bercerita tentang
Ku dengannya kau dengan diaMengapa Tuhan pertemukan
Kita yang tak mungkin menyatuAku yang tlah terikat janji
Engkau pun begituKu coba lawan aturan yang ada
Tuk terus bersamamuSemakin ku tenggelam dalam keadaan
Semakin ku menginginkan lebihMengapa Tuhan pertemukan
Kita yang tak mungkin menyatuAku yang tlah terikat janji
Engkau pun begituMengapa Tuhan pertemukan
Kita yang tak mungkin menyatuAku yang tlah terikat janji
Engkau pun begituKu tahu kau bukan untukku
Mustahil ku hidup denganmu
Satu hal yang harus kau tau
Ku mencintaimu
Ku mencintaimu...Airmata terjun bebas pada kedua mata Dion, saat dirinya memejamkan mata dengan menikmati lagu yang ia dengar, Afgan - Ku Dengannya Kau Dengan Dia.
Katakan saja Dion cengeng, tapi jujur saja sesak yang selalu Dion rasakan, berteman dengan seorang perempuan dari kecil, kemudian perasaan itu berubah menjadi cinta, seiring berjalannya waktu.
"Kapan ya Kaira bisa lihat kalau selama ini ada cowok yang cinta sama dia, bukan Keenan, dan bukan juga Patra. Tapi, gue Dion," katanya kemudian mematikan lagu yang sedang berjalan di pendengarannya, mencabut headset dari telinganya.
Dion bangun dari tidur-tidurannya di tempat tidurnya yang sangat empuk itu, ia duduk di tepian tempat tidur sesekali menarik nafas dan menghembuskannya.
Tangannya mengambil sebuah bingkai foto, fotonya bersama Kaira saat masih memakai seragam merah putih.
"You're my first love, but... can we... more than just friend, Kai?" tanya Dion kepada foto tersebut, tetapi tidak ada jawaban, jelas hanya benda mati.
Dion tidak bisa tahan, sembilan tahun dia menyimpan perasaannya hanya untuk satu orang perempuan. Sembilan tahun ia menolak entah berapa perempuan yang mendekatinya, bahkan sampai ada yang menyatakan perasaan padanya. Termasuk... Tiara.
Iya, Tiara. Teman sebangku Kaira menyukainya saat mereka ketemu pertama kalinya di lapangan saat acara MOS berlangsung.
"Kalau gue nggak jatuh cinta sama teman lo, mungkin gue akan menerima lo, Tiara." Dion mengingat-ingat betapa lucunya Tiara yang baru beberapa hari mengenalnya, langsung jatuh cinta padanya, tapi sayang Dion tidak bisa membalas perasaan Tiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINALLY [On Going]
Teen Fiction"Mulai sekarang kita putus," katanya. Dan, Kaira masih diam di tempat. Berusaha tenang dan masih saja diam di tempat, sampai akhirnya..., "Lo ga kenapa-kenapa?" Begitu pertanyaan itu keluar, Kaira mengangkat kepalanya, siapa yang sudah bertanya sep...