Pagi ini, seperti biasa Patra, adiknya dan Ibunya sarapan sebelum masing-masing sibuk beraktifitas.
"Kak, kemarin-kemarin gue ketemu cewek yang lo suka," ucap Ratu setelah menelan roti isi selai coklat tersebut.
"Maksudnya... Kaira?"
"Iya kak, siapa lagi...?"
Ibunya diam sambil memperhatikan kedua anaknya.
"Dia gak sengaja kena pintu studio musik, terus jatuh, ya gue tolongin habis itu deh."
"Ya Allah, makanya kalo buka pintu yang bener."
"Ih, Ratu nggak tahu kak kalo ada orang di depan."
"Tapi, Kaira nggak kenapa-kenapa 'kan?"
"Ya nggak kenapa-kenapa lah, buktinya masuk 'kan sampe sekarang."
"Berarti sekarang dia kenal sama kamu?"
Ratu mengangguk.
"Kamu ke sekolah sama siapa?" tanya Patra pada adiknya.
"Ada deh, nanti ada yang jemput kok. Kak Patra duluan aja."
"Tuh Bun, Bunda denger sendiri 'kan. Kakak berangkat duluan ya, Bun. Ratu hati-hati di jalan." Patra mencium punggung tangan Ibunya, "Hati-hati nak!" kata Ibunya, kemudian Patra keluar dari rumah, naik ke motor, memakai helm, berangkat ke sekolah.
Patra di motornya bertanya-tanya, Kaira udah berangkat belum ya? Udah jam segini kayanya udah berangkat, langsung ke sekolah aja deh. Terus temuin dia, hari ini harus udah ngajar dia nih.
Sesampainya di parkiran sekolah, Patra sudah melihat Emil dan Budi yang sedang nongkrong berdua di atas motor antik milik Emil.
"Ayo masuk kelas sekarang," ajak Patra.
"Males Pat," jawab Emil, kemudian Budi ikut angkat bicara, "Kita berdua mau bolos, Pat."
"Nggak ada kata bolos-bolosan, ayo masuk. Entar lo gak ketemu Tiara loh, Bud."
"Wah iya, bidadari Tiara!"
"Yeh lo Bud, cewek aja nomer satu." Sindir Emil.
Budi dan Patra tertawa, Budi langsung berdiri dengan sempurna di samping Patra.
"Ayolah Mil!" ucap Budi dengan semangat, kemudian Emil turun dari motor sambil bermalas-malasan.
Akhirnya mereka bertiga jalan ke sekolah, sudah dekat dari tempat mereka memarkirkan motor.
"Eh itu gebetan lo bukan si, Pat?" tanya Emil.
"Wah iya, gue duluan!" Patra dengan langkah seribu menghampiri Kaira, sementara kedua sahabatnya hanya melihati sepasang manusia tersebut dari belakang.
"Kaira," panggil Patra, cewek itu akhirnya menoleh ke arahnya.
"Kak Patra, ada apa?" jawab Kaira saat itu.
"Pagi...," kata Patra canggung.
"Iya Pagi, Kak."
"Kita belajarnya mulai hari ini ya?" tanya Patra kepada Kaira, sambil terus jalan.
"Hah?!" Kaira terkejut, "Eh, maaf Kak. Hehe. Nggak bisa besok?"
"Lebih cepat lebih baik 'kan?"
"Terserah, Kakak."
"Mau belajar dimana?"
"Terserah."
Patra hanya diam, hingga tidak terasa sudah berada di depan kelas cewek tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINALLY [On Going]
Teen Fiction"Mulai sekarang kita putus," katanya. Dan, Kaira masih diam di tempat. Berusaha tenang dan masih saja diam di tempat, sampai akhirnya..., "Lo ga kenapa-kenapa?" Begitu pertanyaan itu keluar, Kaira mengangkat kepalanya, siapa yang sudah bertanya sep...