Dino menjelaskan apapun tentang Mingyu, mulai dari sifatnya, makanan, minuman dan hewan kesukaannya bahkan pacarnya.
Wonwoo menganggukan kepalanya mengerti dan bertanya pada Dino bagaimana sosok Mingyu sebenarnya. Ternyata memang tak jauh berbeda dengan Mingyu yang di rumah.
Sosok yang selalu mengacuhkannya.
Sosok yang sangat sibuk sendiri.
Sosok yang kasar dan sering mengumpat.
Sosok yang mudah marah-Apakah tidak ada satupun deskripsi yang baik untuk menggambarkan dirinya? Sebenarnya ada.
Ah bukan.
Sebenarnya Mingyu sering memasak dan dengan omong kosong, ia bilang jika selalu kelebihan bahan jika memasak, jadilah sisa makanannya untuk Wonwoo.
Biasanya Wonwoo akan membeli makanan diluar atau ia akan nekat membuat suatu makanan dan mencari resep di internet. Namun Wonwoo tidak seceroboh itu, ia hanya akan membuat makanan yang yakin bisa dibuat oleh pemula yang baru saja bisa memasak.
Namun jika hujan besar dan tidak ada makanan, Wonwoo lebih memilih untuk meminum susu atau hanya meminum air putih.
Ah, ia lupa jika sekarang sedang hamil dan ia harus memakan lebih banyak makanan bergizi, temannya menyarankan untuk delivery atau membeli cemilan. Tapi Wonwoo lebih memilih untuk menyimpan cemilan saja, toh delivery lebih mahal dan ia hanya punya uang sedikit.
Ngomong-ngomong walau ia tinggal di rumah itu, uang kehidupan sehari-hari tetap saja Wonwoo yang menanggungnya sendiri, ia juga mendapat gaji perbulannya menjadi pembantu rumah itu.
Jadi ia pembantu?
Mau bagaimana lagi, ia harus mencari uang. Wonwoo tak mau disuapi terus menerus oleh sang ayah.
"Eh?" Wonwoo kaget karena tak menyadari sejak tadi tangannya memainkan rambut Dino, Dino sejak tadi hanya diam menunggu respon Wonwoo, namun ia malah tiba-tiba mendapat perlakuan seperti itu.
Apakah Dino terlihat terlalu kecil dimatanya? Sehingga ia mendapat perlakuan seperti itu dari Wonwoo?
"Maaf.. Aku hanya teringat adikku" gumam Wonwoo pelan kemudian sedikit menjaga jrak dengan Dino. Dino hanya tersenyum kemudian bertanya bagaimana menurutnya tentang Mingyu itu.
Wonwoo berkata jika pacar dari Mingyu pernah datang kesini dan sontak membuat Dino terkejut. Wonwoo juga tak kalah terkejut melihat Dino yang menujukan ekspresi terkejut.
Memang ada apa?
"Mingyu hyung tipe orang yang tidak pernah mau membawa siapapun ke rumahnya-"
"Lalu apa masalahnya?"
BRAKKKKK
Dino dan Wonwoo langsung menoleh kearah pintu kamarnya, ia muncul dengan rambutnya yang sangat berantakan.
"Hyung! Kau mau kemana?"
"Jeonghan"
"Tapi-"
BRAKKKKKKKKKK
Wonwoo dan Dino saling melempar pandangan heran, namun wajah khawatir Wonwoo pun nampak dan ia hanya menghela nafas pelan. Seolah mengerti, Dino pun bertanya pada Wonwoo.
"Ani, ya mungkin karena aku bisa dibilang pembantunya, aku tinggal bersamanya juga, aku khawatir padanya. Maka dari itu aku ingin bertanya juga, sebenarnya... Dia melakukan apa diluar sana? Maksudku.. Apa pekerjaannya?"
Dino terlihat sedikit terkejut dengan pertanyaan Wonwoo, ia pun ingin menjawab tapi malah tersedak ludahnya sendiri.
"Kau tidak apa-apa?" Dino menganggukan kepalnya, Wonwoo pun pergi ke dapur untuk mengambil segelas air untuk Dino.
"T-terimakasih hyung.. Anu, takutnya kau tidak percaya dan kebetulan aku ada janji dengan seseorang, maukah kau ikut denganku nanti malam"
"Eh?" sebenarnya Wonwoo hanya ingin tahu apa pekerjaan Mingyu dan tinggal menjawabnya saja, tapi Dino malah berkata seperti itu.
000
"Mingyu hyung tidak ada?" Wonwoo sedikit tercenggang ketika Dino membawanya ke sebuah rumah panti asuhan, Wonwoo tidak pernah menyangka jika Mingyu yang memiliki rumah asuh tersebut, bahkan memperkerjakan lebih dari 6 orang pengasuh untuk mengasuh anak-anak disana.
"Mingyu-sshi sering terlihat lelah, tapi ia juga terdengar sedang bertengkar dengan seseorang di telepon" ucap salah satu pengasuh panti asuhan disana. Wonwoo hanya diam, mungkin ia sedang bertengkar dengan Jeonghan?
Ingin sekali Wonwoo sekali-kali menegurnya, untuk berbuat sesuatu yang lebih baik-
Jadi Mingyu sama sekali tidak baik? Entahlah, setidaknya ia ingin mengobrol asik dengan Mingyu paling tidak 5 menit saja. Selama ini mereka tidak pernah berbicara lama, toh kalopun pernah, itu pun hanya Mingyu yang sering sekali meneriaki Wonwoo atau sedang melabraknya.
"Ne kalo begitu aku pergi dulu, ayo Wonwoo hyung!" Dino menarik pergi Wonwoo.
Dino dan Wonwoo langsung pergi menuju suatu tempat, yang diyakini saat ini Mingyu tengah bersama sang pacar.
Sebuah klub malam.
"Dino-ah selamat datang-" sapa sang bartender karena tiba-tiba Dino melesak masuk dan datang menghampiri meja bar.
"Junhui hyung, aku mencari Mingyu hyung, dimana dia?" Junhui pun langsung menunjuk tangga, ia berada di lantai atas.
"Terimakasih hyung-" belum Dino berbalik pergi tiba-tiba Junhui menarik kerah baju Dino.
"Kenalkan ya" Dino terlihat bingung, mata Junhui mengarah pada sosok Wonwoo yang membelakangi Dino. Ia terlihat sedikit tidak nyaman dengan suasana di klub itu.
"Tidak mau!" jawab Dino sambil menjulurkan lidahnya, kemudian Dino menarik Wonwoo untuk pergi.
Dino berjalan menuju beberapa ruangan yang tersedia disana, sebauh private room untuk siapapun yang akan mengunakannya, biasanya digunakkan untuk sepasang kekasih untuk ber'main'.
"Mingyu hyung!!" Wonwoo pun mulai merasa cemas, ia sudah menduga jika Mingyu akan bermain di tempat semacam ini. Bau asap rokok, parfum perempuan yang bercampur aduk dengan bau sex disana membuat perutnya merasa mual. Ia pun meminta ijin pada Dino untuk pergi ke sebuah westafel yang berada di pojokan di sebelah sebuah ruangan.
Wonwoo mencuci mukanya dan mengusap wajahnya, kepalanya terasa pusing. Tiba-tiba ia juga merasa mengantuk dan seketika rasa khawatir pada Mingyu pun lenyap, untuk apa mengkhawatirkan Mingyu juga? Mingyu juga sudah besar.
"Wonwoo? Apa yang kau lakukan disini?" Wonwoo pun berbalik dan memandang terkejut sosok yang terpantul di cermin westafel.
"I-Ibu?" kaget Wonwoo.
"Ny Jeon, kamu sedang apa, kau harus bertanggung jawab karena milikku berdiri karenamu-" Mingyu tentu terkejut melihat Wonwoo dan sang nyonya Jeon yang sedang saling pandang. Wonwoo pun melihat Mingyu, tentu saja Wonwoo mendengar apa yang diucapkan Mingyu walaupun musik disana cukup keras.
Dino pun yang baru saja muncul sedikit bingung, ia pun mencolek-colek Mingyu namun tidak digubris. Mingyu pun berjalan menghampiri Wonwoo marah dan menariknya pergi. Namun Wonwoo menarik kembali tangannya dan memukul wajah Mingyu.
Belum saja Mingyu membalas pukulannya pada Wonwoo, Wonwoo pun menarik paksa Mingyu pergi keluar dari klub itu dengan susah payah. Ia tak mempedulikan Mingyu yang berusaha memberontak, ia tak peduli walau Mingyu berkali-kali lepas ketika digenggamnya, ia tak peduli jika Mingyu akan menghajarnya kali ini.
Hati Wonwoo sakit.
Eh?
a/n : Mau matek liat teaser Mingyu. MEANIE FEELS AGH.
1 kata.
*uck

KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife ; Meanie
FanfictionMingyu tidak tahu, ia hanya meng'iya' kan permintaan orang tuanya yang meminta Mingyu untuk tinggal bersama seorang laki-laki manis bernama Jeon Wonwoo. WARNING! Violence, rape, Mpreg, BL If u don't like it, DON'T READ! Date: Mar 21 2017 - On going