9 - Really

7.3K 868 51
                                    

Mingyu meneguk ludahnya, suasana mereka bahkan lebih awkward dari biasanya, seketika malah sudah sedikit 'meleleh' karena sosok laki-laki bertubuh kurus disana. Wonwoo juga heran, karena tak biasanya Mingyu berdiam diri di rumah, bahkan ini sudah seminggu Mingyu tidak pergi kemanapun.

Wonwoo juga heran, Mingyu bahkan tiba-tiba suka menanyakan keadaannya dan merespon Wonwoo jika memanggilnya untuk sekedar meminta bantuan.

"Mingyu-"

"N-NE?" Wonwoo sedikit terkejut untuk yang kesekian kalinya, tiba-tiba Mingyu muncul dibelakangnya saat Wonwoo sedang asik membaca bukunya.

"Ah.. Aku hanya heran, kau tidak pergi kemanapun hari beberapa hari belakangan ini" Mingyu diam, ia malah asik memandangi wajah Wonwoo.

Merasa tak dijawab pertanyaannya, Wonwoo lebih memilih untuk membaca bukunya kembali. Sedangkan Mingyu mendudukan dirinya di samping Wonwoo dan kemudian menyalakan tv. Wonwoo berusaha mengabaikan adegan film horror yang sedikit mesum itu, desahan-desahan suara perempuan pada film itu membuat Wonwoo tidak kosentrasi pada bukunya.

Wonwoo bangun dari duduknya dan kemudian mengunci diri di kamarnya, ingin menyibukkan dirinya dengan buku yang baru saja dibelinya. Sudah lama sekali ia menunggu buku itu terbit di Korea dan ketika sudah menemukannya, Wonwoo ingin sekali langsung membacanya.

Mingyu menghela nafasnya kesal sambil menatap jam dinding. "Aku 'kan hanya ingin mengakrabkan diri"
.

.

.

.

.

.

.

Wonwoo diam di kasurnya, ia melempar buku bacaannya dan mengacak-acak rambutnya, ia merasa belakangan ini moodnya naik-turun drastis, bahkan ia masih tak percaya jika Mingyu sama sekali tidak pernah bersikap kasar dengannya lagi belakangan ini.

Tapi bukankah itu hal yang bagus?

Jantung Wonwoo juga hampir melompat ketika Mingyu tiba-tiba berada di dekatnya, sebenarnya-

Kenapa?

Wonwoo menggelengkan kepalanya lagi, ia kembali membaca bukunya dan mencoba fokus, ia bahkan sampai lupa untuk melakukan apapun. Namun Wonwoo sudah merencanakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa ketika selesai membaca bukunya.

Namun Wonwoo langsung tertidur setelah membaca bukunya, ia bahkan tak mempedulikan rasa lapar yang selalu datang padanya itu. Sampai akhirnya Wonwoo terbangun pada malam hari, ia melihat jam dinding yang menunjukan pukul 2 pagi.

Wonwoo mengisi daya teleponnya dan mengambil segelas air putih, ia juga baru menyadari jika dirinya tengah berbadan dua. Laki-laki kurus itu langsung membuat segelas susu dan meminumnya, dalam hati ia berkali-kali meminta maaf pada sang anak yang dikandungnya itu.

"Maafkan aku.. Aegi..." ucapan yang berkali-kali meluncur dari bibir tipisnya, dengan ragu ia mengelus perut ratanya itu dengan sayang. Tiba-tiba ia mengingat adiknya dan ingin sekali pulang ke rumahnya nanti pagi.

Ya, ia harus pulang.

"Kau sedang berbicara dengan siapa?" tiba-tiba suara Mingyu terdengar ditelinganya, Wonwoo langsung mencuci gelas dan berniat untuk kembali ke dalam kamarnya. Mendengar suara Mingyu saja membuat moodnya menjadi buruk.

Grep

Mingyu dengan cepat menarik tangan kurus Wonwoo, dengan degup jantung yang begitu cepat, ia memberanikan diri untuk berbicara.

"Wonwoo-"

"Besok boleh aku pulang?" mata Mingyu terbelalak mendengar pertanyaan itu, laki-laki berkulit tan itu menghela nafasnya berat.

"Tidak boleh"

"Memang kenapa?"

"Kau tidur seharian dan lihat pakaian-pakaianku yang menumpuk dan sepatuku kotor semua, untuk kedepannya juga, makan dan semua yang kau inginkan biayanya akan aku tanggung"

"Tapi-" Mingyu pun melepaskan genggamannya dan kembali ke kamarnya tanpa kata-kata, aroma alkohol tercium oleh indra penciuman Wonwoo. Tanpa sepengetahuan Wonwoo, Mingyu menggigit bawahnya dan memandang langit kamarnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maaf.. Wonwoo" dari hati Mingyu yang paling dalam, ia tidak siap untuk dibenci oleh Wonwoo.











a/n: Aha. Update :v

HAYOLOH MINGYU KENAPAAAAA/dor.

Met tidur :->

Bacanya pas saur ae, bobo gih nanti pada gabisa bangun sahur :v

My Wife ; MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang