28 - All Falls Down.

3.6K 328 84
                                    

"Mingyu hyung! Lihat! Aku mencoba membuat scramble egg dan berhasil!" Mingyu tidak menghiraukan Dino yang sedang mengajaknya bicara bahkan menunjukkan hasil masakannya pada Mingyu saat itu. Disana Dino bertanya-tanya, Mingyu terlihat sangat kelelahan juga badmood. 

"Anna noona, apa masakanku terlihat memuakkan?" Tanya Dino pada maid berambut panjang hitam sebahu yang berjalan menghampirinya.

"Tentu tidak tuan Dino, aku sudah mengajarkanmu dengan tahapan yang benar dan hmm.. Aromanya juga sangat menggoda, yang kutahu jika scramble egg dengan bacon dan roti ini adalah kesukaan tuan Wonwoo"

"Ah iya! Ngomong-ngomong Wonwoo hyung dimana?" gumam Dino dan Anna yang mendapati pintu utama yang tertutup rapat dan ruang tamu yang kosong, menandakan tidak ada siapapun disana.

"Aku harus bertanya pada Mingyu hyung, tolong pegang ini noona" ucap Dino yang kemudian memberikan piringnya pada Anna.

"Ah tunggu, tuan Dino sebaiknya jangan mengajak bicara tuan Mingyu jika sedang seperti itu!" ucap Anna namun tak digubris oleh Dino. Anna hanya menghela nafas dan tiba-tiba bahunya ditepuk seseorang.

"Lina unnie, aku tidak ingin tuan Dino babak belur oleh tuan Mingyu. Tuan Mingyu sangat emosional"

"Tenang saja Anna, tuan Dino hanya peduli dengannya dan kenapa jam segini tuan Wonwoo tidak di rumah ya?"

"Hmm.. Benar juga"

"Mungkin sedang berkencan dengan tuan Joshua"

"Benar juga hihihi, mereka terlihat sangat serasi, tuan Joshua sosok yang amat sangat gentle"

"Hmm.. Iya, ya tuhan tolong beri aku satu seperti dia"

"Jangan bermimpi!"

"Hhaha" kedua maid itu terlihat asik berbicara sampai-sampai pembicaraan mereka terhenti karena mendengar suara bel.

CKLEK

"Selamat malam"

"T-Tuan Joshua!" sahut Anna dan Lina bersamaan, mereka berdua malah salah tingkah melihat Joshua yang saat itu terlihat sangat tampan.

"Aku ingin bertemu dengan Wonwoo"

"Ano.. Tuan.."

Tak lama kedua maid maupun Joshua terkejut mendengar suara berisik dari salah satu ruangan. Joshua menepuk bahu kedua maid yang terlihat ketakutan, kemudian ia berjalan masuk dan berniat menghampiri sumber suara.

"Dino!?"

000

Wonwoo membuka matanya, ia terkejut melihat keadaannya, tubuhnya terikat di atas sebuah Kasur king size. Kaki dan tangannya masing-masing terikat, bahkan tali tambang yang mengikat tubuhnya itu membuat kulitnnya memerah dan lecet.

"Apa ini" gumamnya, ia berusaha bergerak tapi meringis akibat rasa sakit dari tali tambang yang melukai permukaan kulitnya "Hei! Dimana aku!" Wonwoo pun mulai berteriak, ia hanya kesal.

Wonwoo bahkan tidak ingat mengapa ia bisa berada di tempat yang tak dikenalinya? Sampai tiba-tiba ia mengingat jika dirinya bertemu dengan nyonya Jeon di bioskop.

Jantungnya langsung berpacu dengan cepat, ia langsung mencoba membuka ikatan tali yang cukup terikat erat di pergelangan tangan dan kakinya itu. Sampai memakan waktu 10 menit tak ada satupun tali yang berhasil dibuka olehnya.

"Just wait, I know what should I do, Miss" Mata Wonwoo terbelalak ketika mendengar suara itu, suara dari sosok yang kemarin bersama nyonya Jeon.

Jujur saja, Wonwoo amat sangat tidak nyaman berada di dekatnya, lebih tepatnya Wonwoo sangat tidak nyaman dengan keadaan ini. Sial, kenapa ia harus bertemu dengan nyonya Jeon? Bisakah ia tak mengganggu hidupnya lagi? Apa lagi jika ia harus berhubungan dengan Mingyu.

NYUT

Memikirkan itu rasanya membuat hatinya sakit, Wonwoo langsung menutup matanya untuk berpura-pura tidur. Suara pintu terbuka dan Wonwoo dapat merasakan seseorang masuk ke kamar itu. 

Sosok itu duduk di sampingnya dan mulai menyentuh leher Wonwoo, disana Wonwoo mulai merasa tegang. Wonwoo dapat merasakan nafas yang amat sangat dekat dengan wajahnya, ketika ia membuka wajahnya ia terkejut mendapati wajah Allen yang jaraknya tidak lebih dari 10 cm dari wajahnya.

Allen langsung mencekik leher Wonwoo saat itu juga, Wonwoo berusaha mendorong tubuh Allen namun nihil. Setiap ia mendorong Allen, ia merasakan sakit teramat dari perutnya. Dalam hatinya Wonwoo berdoa agar bisa kabur dari tempat itu.

Wonwoo pun langsung menendang alat vital milik Allen, ia juga terkejut dengan tali yang terikat di tubuhnya itu seketika terlepas. Allen langsung terjatuh ke lantai sambil merintih kesakitan akibat perbuatan Wonwoo.

Wonwoo berlari keluar dari kamar tersebut dan mendapati koridor dari bangunan hotel, ternyata ia dibawa ke sebuah hotel tua. 

"Jeon Wonwoo" Wonwoo semakin mempercepat langkahnya ketika ia mendengar langkah nyonya Jeon semakin mendekat.

BRUK

Kaki Wonwoo tiba-tiba melemas, ia tidak mengerti apa yang terjadi dengan tubuhnya dan hal itu membuatnya jatuh. Disana nyonya Jeon hanya tersenyum puas melihat keadaan Wonwoo yang meringis kesakitan di koridor.

Nyonya Jeon langsung saja menyeret anaknya itu menuju ujung dari koridor dan mulai menendangi tubuh Wonwoo. Wonwoo langsung melindungi perutnya, ia tak ingin membiarkan nyonya Jeon membunuh anaknya dan meringkuk.

"Mingyu.. Tolong.." bisik Wonwoo, matanya berlinang air mata.

"Kau ini bodoh, Mingyu itu suamiku! Untuk apa kau sebut-sebut dia?" Wonwoo hanya menggigit bibirnya dan membiarkan nyonya Jeon menendangi punggung dan kepalanya berkali-kali dengan kakinya yang beralaskan high heels. 

Sesekali nyonya Jeon akan menginjaki kepala Wonwoo dengan high heelsnya dan kembali menendangi lagi tubuh anaknya itu.

"H-Hah.." ia memegangi perutnya dan nyonya Jeon langsung menghentikan aksinya ketika melihat darah yang keluar banyak dari bagian bawah tubuh Wonwoo.

Wonwoo mendudukan diri dan menyender pada dinding, ia merasakan sakit yang sangat luar biasa. Padahal nyonya Jeon tidak menendang perutnya, Wonwoo menahan nafasnya ketika rasa sakit itu semakin menjadi-jadi.

"AAAAAAAAAH!" Ia merasa sesuatu berusaha keluar dari tubuhnya, seluruh tubuhnya bergetar, tangannya bahkan tidak kuat untuk membuka celananya. Ia melihat celananya saat ini sudah terkotori oleh darah.

"HAHAHAHAHAH" tawa lepas nyonya Jeon saat melihat keadaan 'anak'nya yang mengalami pendarahan disana.





















a/n: Ya Allah...























Ena bgt rasanya nyiksa Wonu :3

*entah mengapa Moki ketawa-ketawa sendiri sambal ngetik adegan Wonu yang disiksa/Moki menghayati nyonya Jeon banget ye.

Sebuah spoiler! Jika sebenarnya.....................................

*kalo gamau baca, jangan dibacaa







Mingyu itu sama sekali gak punya perasaan apapun sama Wonwoo.

/jangan ngatain

jangan ngatain 

jangan ngatain-

Apa ada yang berpikir kek gitu? Kalo ada, KALIAN HEBAT :D

Loh kok bisa? Bisa dong.. Lihat saja nanti kedepannya :>

BTW MAKASI BGT BTW BUAT 7,598 Vote dan 1,998 followers! Doh tahun kelahirannya verkwan ya :v

Makasiii banyakz :* Maafkan Moki lagi pelit juga jadi updatenya cuma segini dan apa ada yang pusing setelah baca chapter ini? :<

Ya gapapa kalo pusing, minum tolak angin lah :v

My Wife ; MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang