"Kau baik-baik saja?"
Mingyu menurunkan Wonwoo dengan lembut dan membuatnya Wonwoo bersender di sebuah dinding yang dingin. Kini mereka tengah berada didalam gang dari bangunan-bangunan hotel disana. Penerangan lampu pun disana cukup sedikit dan Mingyu tak habis pikir apa yang telah dilakukan nyonya Jeon membawa Wonwoo cukup jauh dari rumah mereka.
Mingyu membuka jaketnya dan menjadikannya jaketnya sebagai selimut untuk Wonwoo. Wonwoo pun langsung saja tertidur setelah tak lama Mingyu menolongnya dan selama setengah jam, laki-laki berkulit tan itu juga harus terus waspada dengan sekitarnya.
Nyonya Jeon sempat mengejar mereka dan bahkan nyaris saja Mingyu terjatuh beberapa kali, ia pun akhirnya mengganti posisi menggendongnya menjadi di punggungnya. Sampai akhirnya Mingyu dan Wonwoo bersembunyi di gang yang tersambung menuju belakang bangunan-bangunan hotel.
Mingyu menghela nafas berat dan setelah melihat Wonwoo nyaman dengan posisinya, Mingyu pun duduk disampingnya. Tangan milik Mingyu tak disadari sudah mendarat di wajah milik Wonwoo, ia membayangkan bagaimana bagian tubuh itu sering dilukai olehnya dahulu.
Pandangan Mingyu beralih pada jemari tangan Wonwoo yang terdapat beberapa lebam, melihat itu Mingyu menggigit bibir bawahnya kesal. Ia teringat dimana dirinya sering melukai Wonwoo, tidak, sebenarnya Mingyu masih saja tidak bisa mengontrol dirinya untuk melupakan emosinya dengan merusak benda apapun yang ada disekitarnya dan ia pun hanya berani melupakan emosi dengan melukai Wonwoo.
Ada perasaan lega jika ia sudah menyakiti Wonwoo, apakah sebenarnya itu normal? Atau memang ia memiliki dendam pribadi pada Wonwoo tanpa disadari? Entahlah.
Tangan Mingyu itu pun beralih pada bibir milik Wonwoo, dengan ibu jarinya ia mengusap lembut bibir lembut milik Wonwoo itu.
Cup
Mingyu pun dengan lembut mencium bibir Wonwoo kemudian mencium bagian hidung, pipi dan berakhir pada kening Wonwoo. Mingyu pun berusaha menahan dirinya untuk tidak melakukan apapun lebih jauh lagi pada sosok berbadan dua yang tengah tertidur lelap itu.
Mingyu langsung saja berdiri dan membelakangi Wonwoo, ia mengacak-acak rambutnya dan menghela nafas frustasi.
Mingyu mengambil rokok dari sakunya dan menyalakannya, menikmati suasna malam dengan kehangatan tembakau-tembakau yang terbakar di mulutnya itu.
Mingyu memandangi langit malam untuk beberapa saat, sambil menikmati angin malam yang cukup dingin, sebatang rokok di mulutnya itu benar-benar sudah menghangatkannya. Pada langit malam itu, tak sadar sejak tadi bulan dengan sinar yang begitu benderang di langit dan membuat sosok berkulit tan disana terpukau dengan pemandangan yang dilihatnya.
Bulan yang terang benderang pada malam yang gelap, mengingatkannya pada sosok Wonwoo. Tanpa disadari, dalam hidupnya yang gelap, yang diikuti dengan sifat-sifat yang jeleknya itu perlahan seolah lenyap dan tersinari oleh Wonwoo yang datang di hidupnya. Ia sudah belajar banyak dari Wonwoo, atau juga mungkin karena-
Mingyu benar-benar memiliki perasaan pada sosok Wonwoo?
"Ahh!" teriaknya, mengacak-acak rambutnya frustasi dan kemudian menghisap rokoknya agak lama dan menghembuskan asap yang keluar dari mulutnya juga hidungnya itu dengan kesal.
Sebenarnya selama ini ia sudah melakukan apa untuk Wonwoo? Ia terus menyakitinya, bahkan segan untuk terlihat baik dihadapan Wonwoo. Ia lebih baik terlihat sangat buruk dihadapan Wonwoo. Bahkan ia berpikir untuk mati saja segera, ditambah lagi dengan keadaannya dan banyaknya masalah yang telah ia perbuat.
Namun jika melihat keadaan Wonwoo dengan apa yang terlah ia perbuat-
Jujur saja ia tidak tega untuk meninggalkannya begitu saja, ia bahkan telah yakin jika bayi dalam perut Wonwoo itu adalah miliknya.
DRTT
Mingyu mengeluarkan ponselnya dan melihat ada banyak pesan maupun panggilan tak terjawab dari Dino juga Joshua, yang pastinya menanyakan keadaan Wonwoo.
Bagaimana bisa Mingyu sampai menemukan Wonwoo pun atas bantuan Joshua juga Dino, siapa sangka jika sosok Joshua yang terlihat begitu tenang dan terlihat seperti kutu buku itu ternyata adalah seorang hacker handal. Juga Dino yang memiliki banyak teman diluar sana.
Mingyu pun memilih untuk duduk disamping Wonwoo dan me-reject panggilan dari Joshua dan memilih untuk membuka gallery di ponselnya.
Mingyu tersenyum kecil memandangi foto-foto Wonwoo yang sebagian besar diambilnya ketika Wonwoo sedang tertidur dan membuat hasil-hasil foto yang didapatkannya sebagian besar adalah foto Wonwoo dengan mata yang tertutup.
Namun terkadang ia mendapatkan foto-foto selfie Wonwoo dari Dino, bagaimana ia bisa mendapatkannya? Tentu karena Dino memfollow instagram milik Wonwoo dan Mingyu sendiri tidak pede untuk memfollow akun Wonwoo, ditambah lagi akun milik laki-laki kurus itu privated.
Ia merasa kesal mengingat Dino yang suka tersenyum-senyum sendiri jika sedang memainkan ponselnya dan jujur saja merasa cemburu dengan Dino.
Tak Mingyu sadari, selama ia memandangi foto-foto Wonwoo di ponselnya, Mingyu terkejut dengan Wonwoo yang tiba-tiba mencoba meraihnya dan akhirnya memeluk pinggang Mingyu yang berada tak jauh darinya. Mingyu terkejut ketika ia menyadari suhu tubuh Wonwoo yang begitu panas saat memeluknya.
"Ya tuhan" gumam Mingyu sambil meraba kening Wonwoo, ia bahkan mencoba untuk mengecek keadaan Wonwoo lebih pasti dengan menempelkan keningnya dengan kening Wonwoo agar dapat membandingkan siapa yang suhunya lebih panas.
"Panas sekali dia" gumamnya "Sebaiknya aku-"
Cup
Mingyu hendak menelpon Dino namun dirinya terkejut ketika Wonwoo tiba-tiba saja mencium hidungnya dan kemudian menciumi kedua pipi Mingyu.
Mingyu langsung saja mendorong tubuhnya lembut dan kemudian mendudukan Wonwoo disampingnya, namun Wonwoo menarik Mingyu dan langsung saja memeluknya dari samping.
Ponsel Mingyu sejak tadi terus bergetar dan dengan perasaan kesal ia sempat ingin membanting ponselnya karena merasa terganggu. Dengan kesal ia langsung saja mengangkat panggilan tersebut.
"Joshua kau sialan! Jangan menelponku, kubunuh kau, dimana Dino? Aku sudah bersama Wonwoo"
"Apa?! Sudah kubilang batalkan segera pertunangan kalian! Atau aku akan membawa pergi Wonwoo!!!"
A/n: Maaf membuat kalian lama menunggu :'
Dikit dulu gapapa ya hehe ;3 Moki janji lanjut lagi updet lagi di bulan ini ;D
Btw Moki mau gila bikin adegan Mingyu yang nyium Wonwoo waktu dia tidur, Moki jejeritan sendiri kyaah senpaiii/plak/
Makasih bgt ga nyadar ni ff udh setaun ga kelar-kelar ye, maapkan pak Moki ye... Padahal udh 30 chap nih yeu.
Makasih bgt juga yang masih ngikutin ff ini dari awal, kalo ada, sini Moki cium dulu muuuach/plak.
Komen-komen kalian itu selalu menghibur Moki wkwkwkw, Terimakasih buat yang suka ninggalin komen, vote dan juga jadiin ff ini favorit, padahal kata temen tuh ff Moki ini sangat tidak berperi kemanusiaan wkwkwkw dan memang ff Moki ini rata-rata tuh katanya pada..... Aneh huhu/temen said/
But gapapa ya aneh yang penting Meanie/apasi/
Habis.. Moki sepertinya punya fetish uke yang tersiksa dan juga otp yang menderita huhuw. Enak gitu rasanya nyiksa Meanie, apa lg Wonwoo yang tersiksa ehehehhehehehehe.
Makasih pokoknya makasih banyakz buat semuanya my readersdeul untuk selama ini dan sobat gila Moki juga temen kelas semasa kuliah, yang selalu sabar dengan curhatan-curhatan dan ide-ide gila Moki mengenai dunia per-ff'an, yang selalu merespon "Anjir" atas segala ide-ide saya... sky-ri
Btw makasih udh 10k vote huhuhu T.T
Terimakasih banyak!
![](https://img.wattpad.com/cover/103263991-288-k849673.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wife ; Meanie
Fiksi PenggemarMingyu tidak tahu, ia hanya meng'iya' kan permintaan orang tuanya yang meminta Mingyu untuk tinggal bersama seorang laki-laki manis bernama Jeon Wonwoo. WARNING! Violence, rape, Mpreg, BL If u don't like it, DON'T READ! Date: Mar 21 2017 - On going