Tale Twenty Five

2.8K 234 40
                                    

Tale Twenty Five

"So why don't we just play pretend
Like we're not scared of what is coming next
Or scared of having nothing left"

–All I Ask (lirik)–


Tangan Samudera menggenggam tangan Ayya dan membawanya ke atas dadanya—tepat di mana jantungnya berdetak. Bibirnya tersenyum, matanya menatap lembut Ayya yang entah mengapa terlihat sangat cantik malam ini.

"Ngapain sih ngeliatinnya gitu banget."

Lagi-lagi senyum di bibir Samudera merekah lebar. "Aku hanya sedang liatin pacar aku. Kok, cantik banget, ya. Pantes aja aku jatuh cinta, sejatuh-jatuhnya."

Mendadak wajah Ayya memera, Samudera ini memang sangat pintar menggombal dan sayangnya kenapa dia sering kali terpengaruh dengan gombalan nggak jelasnya Samudera.

"Diem aja deh, berisik! Sana tidur!"

Samudera tidak menurut, dia malah mencium tangan Ayya dan tetap menggenggamnya dengan erat. "Nggak mau, aku maunya liatin kamu."

Sebenarnya Ayya ingin memarahi Samudera atau bahkan memukulnya kalau saja cowok itu sedang tidak sakit.

"Nyanyi dong!" kata tiba-tiba sukses membuat mata Ayya terbelalak.

Sepertinya cowok yang satu ini sudah gila! Seenaknya menyuruhnya menyanyi, dia kira dirinya ini apaan? Udah tahu suaranya pas-pasan banget.

"Nggak, jangan ngaco deh, Sam."

"Aku serius, Yang. Nyanyi buat aku dong. Balonku ada lima juga boleh. Aku mau denger suara kamu. Pliss, Yaangg ..."

Ayya benar-benar tidak bisa berkutik ketika Samudera lagi-lagi memanggilnya sayang atau yang. Rasanya gimana gitu. "Nggak, kamu kan seleranya aneh, mana bisa aku nyanyi musik klasik, kamu aja yang nyanyi."

Samudera cemberut. "Ayo dong. Aku pengen denger suara kamu. Lagu kesukaan kamu aja boleh yang penting kamu nyanyi."

Ayya tidak tega lagi kalau terus-terusan melihat wajah memelasnya Samudera. "Oke deh!" katanya pada akhirnya.

Samudera tersenyum sangat lebar, dia menghadap ke samping hingga matanya menatap penuh Ayya. Dengan serius dia mendengarkan Ayya dengan tangan yang masih menggenggam tangan cewek itu.

I will leave my heart at the door
I won't say a word
They've all been said before, you know
So why don't we just play pretend
Like we're not scared of what is coming next
Or scared of having nothing left
Look, don't get me wrong
I know there is no tomorrow
All I ask is

Ayya berhenti sekejap, menatap Samudera yang tengah memejamkan matanya. Kenapa? Apa dia merasakan sakit?

"Kenapa berhenti? Terusin!" kata Samudera membuat Ayya menghela napas lega.

If this is my last night with you
Hold me like I'm more than just a friend
Give me a memory I can use
Take me by the hand while we do what lovers do
It matters how this ends
'Cause what if I never love again?

Let this be our lesson in love
Let this be the way we remember us
I don't wanna be cruel or vicious
And I ain't asking for forgiveness
All I ask

Ayya kembali menatap Samudera ketika merasakan genggaman tangannya melemah. Tambah terkejut lagi melihat darah yang mengalir di hidung Samudera.

"Sam, bangun! Samudera!" teriak Ayya histeris ketika Samudera tidak juga membuka matanya.

If I Could Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang