:)

2.4K 124 13
                                    

part ini banyak cakapnyaa tapi... tauk ah lanjut aja

CUS
.

"......gue liat dia waktu gue mau bawa kucing gue ke petshop"

Eva kaget dengan apa yang di ceritakan oleh Lia. Ini tidak boleh. Bukan begini harusnya skenarionya. Gue melotot ke arah Widya. Widya mendengus pelan.

"kalian berdua kenapa? jangan bilang lo sebenernya tau tentang hal ini? ha?" kali ini kanaya yang berbicara dengan nada tinggi.

Kanaya berdiri ia melotot menghadap Widya dan Eva secara bergantian "JAWAB GUE? Kalian punyak mulut kan? pantesan kalian akhir akhir ini aneh banget "

"maafin kita kan,kita nggak mau lo..." belom selesai Eva bicara. Kanaya berjalan ke arah tasnya dan langsung pergi meninggalkan mereka bertiga. Sebelum pergi dan menghilang, Kanaya menoleh "gue nggak butuh penjelasan"

Setelah Kanaya pergi Eva mengambil kembali ponsel Lia yang di letakkan di lantai. Ia melihat foto itu, di foto itu ada seorang laki laki sedang duduk di kursi toko petshop sedang membawa kura kura yang di taruh di dalam kotak bening. itu Ian.

Kanaya marah hari itu. Tentang teman temannya yang membohonginya soal Ian. Dan sekarang, Reza di hubungi tak kunjung diangkat. Ia memutuskan untuk pergi ke rumah Reza. Apa reza juga terlibat dalam cerita ini? Ia menyetir dengan kecepatan yang sangat tidak wajar.

Kanaya mengetuk pintu rumah Reza beberapakali. Tangisannya tak kunjung berhenti. Tak tahu mengapa akhir akhir ini Kanaya suka menangis. Ia melihat skeliling rumah berwarna putih ini.sepi tapi mobilnya ada.Karena menunggu terlalu lama dan taka da jawaban, Kanaya memutuskan untuk pergi dari rumah itu. Dan pergi segera kerumah sakit untuk mengunjungi Yoky.

Di tengah perjalanan Kanaya merasa lapar dan segera ia membelokkan mobilnya ke mini market. Belom sempat mematikan mesinnya. Dari kaca depan mobilnya yang sangat besar di depannya, Ia melihat pemandangan yang nggak seharusnya ia pandang. seorang cowok dan cewek berseragam sekolah sedang bergurau memakan es cream berdua di depan mini market.

"reza?"

Kanaya langsung mematikan mobilnya dan turun dari mobil. Setelah ia turun, ia hanya berdiam diri di sebelah pintu mobilnya. Ia hanya diam,menatap apa yang sedang ia lihat sekarang. Mereka berdua tak kunjung menyadari bahwa sedang ada yang melihatnya. Sampai akhirnya, Kanaya memilih melangkah maju.

"jadi ini chiara adek sepupu kamu yang titip martabak?" ejek Kanaya dengan matanya menyipit.

Reza menoleh dengan spontan kearah sumber suara. Ia langsung membuka lebar matanya. Tanpa berkata apa apa Kanaya pergi, Reza mearik tangannya. NamunKanaya menepisnya dengan keras.

"lepasin gue!" sentak Kanaya

Chiara memegang tangan Reza lembut "biarin aja, nanti aku aja yang ngomong sama dia"

Kanaya berlari ke arah mobilnya. Hari ini sangat bad day sekali menurutnya. Ia tak henti hentinya menangis di dalam mobil. Rambutnya berantakan, matanya merah akinat mengeluarkan air mata terus menerus. Ia berkali kali memukul setirnya.

.

.

"ma kanaya lagi banyak tugas,gabisa njengukin yoky" ucap kanaya yang berbohong.

"....."

"nggak ini,pilek gara gara kedinginan di kamar kok"

Malam ini pikiranna kacau. Teman-temannya membohonginya,Reza dengan chiara. Jika Ian masih disini? Dia dimana? mengapa tak pernah nampak?

tok tok

Kanaya menoleh ke arah pintu dan mendapati bi sumi beridiri mengintip dari pintu.

"mbak, ada bude di bawah barusan dateng dari jakarta" ucap bi sumi yang masih mengintip di ambang pintu.

Aya!Stop Make Me..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang