save you

2K 100 7
                                        

"jadi kayak gini kan, abis rumus yang pertam..."

tring!

Massage from Reza.

"gue butuh ngobrol"

Eva melirik Kanaya yang melihat dirinya dan kembali mengutak atik soal kimianya. Akhirnya, ia keluar dari kamarnya dengan membawa ponselnya untuk menelfon Reza.

"halo?"

"....................."

"hah? kok bisa?" Eva kaget dengan berita yang barusan ia dengar di ponselnya.

"......"

"tapu di rumah gue ada kanaya"

Suara gagang pintu kamar Eva terdengar, Pintu perlahan terbuka. Eva langsung menoleh ke arah pintu kamarnya. Ia mendapati Kanaya menatap dirinya sambil manaikkan alis. Eva mengerti Kanaya bertanya tanya. siapa yang ia telfon hingga ia tersentak kaget.

Eva langsung mengganti topik pembicaraan pada ponselnya.

"aku harus kesana sekarang eyang?oh yaudah deh kalo gitu" Eva tahu berbohong itu dosa. Kali ini ia rela mendapat dosa daripada ia terkena marah Kanaya.

Eva menutup telfonnya dan menaruh nya di saku celana rumah yang ia kenakan. Kanaya mulai melangkah maju menyusul tempat Eva berdiri.

"mm..kan kayaknya gue gabisa ngelanjutin ngajarin lo deh, gue lupa kalo eyang gue ulang tahun hari ini. Gue tiba tiba disuruh kesana." sahut Eva sambil menggaruk nggaruk kepalanya.

"hm yauda, eh happy birthdayy buat eyang lo. Ulang taun yang keberapa?" tanya kanaya.

eva yang mau menjawab pun bingung, Ia lupa berapa umur eyangnya. Lebih baik ia mengarang saja. batinnya.

karena terlalu bingung Eva menjawab "ke 7 kan"

"APAA?! Kenapa tuaan bokap gue daripada eyang lo"
Jawab kanaya kaget sambil memajukan badannya.

"eh!maksud gue belom selesai ngomong gue ke 70 kanaya hehehehe"

Eva mengelus dada karena Kanaya hanya menjawab dengan tawa saja. Setelah melalui perbincangan yang menegangkan itu. Kanaya membereskan buku bukunya dan mengambil kunci mobilnya dan segera pulang.

.

.
"gue udah telfon mamanya ian, dia otw kesini." ucap Reza.

"gimana ceritanya kok bisa gini?"

"gue....g g gue..."

"di tanya itu di jawab yang bener za!" sentak Eva

"gue kepergok sama Ian lagi nganterin Chiara pulang, dia marah besar ke gue. Dia balik naik motornya tapi kenceng banget.Gue ngikutin dia dari belakang terus. Di jalan ada pickup nerobos lampu merah dari arah berlawanan. Reza di tabrak dari depan." jelas Reza yang membuat Eva kaget bukan main. Eva meremas kepalanya. Kepalanya pusing mendengar cerita tersebut

"waktu gue bawa kesini. Ian ga sadar diri" tambah Reza.Eva terheran saat Reza mengatakan ia bersama Chiara?

"tunggu..tunggu..elo sama chiara?"

Raut wajah Reza tak terlihat karena ia menunduk atas pertanyaan yang di tanyakan eva. Ia saat ini berada di situasi kedilemaan.

"iya gue sama chiara."

Eva yang awalnya duduk manis di sebelah Reza, terlonjak kaget dan berdiri menghadap Reza layaknya polisi yang sedang menghakimi pencuri.

"apa apaan lo?lo mainin temen gue?" kali ini nada Eva lebih tinggi pembicaraan saat awal bertanya kepada Reza.

Aya!Stop Make Me..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang