be mine already

2.2K 137 4
                                    

Author pov.

23.38

calling fabian..

"..."

"bisa ketemu bentar nggak?"

"..."

"di cafe deket sekolah ya."

Kanaya memainkan sendok kecil yang ada di dalam cangkir cappucinonya. Sudah 1 jam 30 menit ia menunggu ian di cafe. Kanaya terus melihat jam yang ada di tangan kirinya. Ia mulai jenuh.

"apa ian nggak dateng ya?" batin kanaya dalam hati. Niat kayana mengajak ian bertemu hanya untuk mengembalikan hoodie serta mengucapkan terima kasih atas kejadian di bandara tadi.

Kanaya pun menyerah. Ia meminta bill kepada waiter di cafe tersebut. Anehnya saat waiter menuju meja nya ia malah menyuruh kanaya pulang dan mengatakan bahwa pesanannya sudah terbayar.

"mbak pesenannya udah di bayar."

"hah sama siapa mas?"

"tadi ada cowok tinggi pake kemeja jeans dalemannya kaos item celana coklat rambutnya cepak gitu, bilang gini mbak mas pesenan cewek duduk deket jendela saya bayarin ya terus bilangin ke dia mbak harus pulang, gabaik malem malem cewek keluar."

deg.

itu ian? itu pasti ian.

"pasti ian masih di sekitar sini" ia berlari menuju luar cafe. Kanaya bingung apa maksud ian memperlakukannya seperti ini.

ia melihat cowok menaiki motor ninja hitam yang ia kenal. Cowok itu memakai helm full face yang juga ia kenal.

kanaya berdiri di belakang motor tersebut. Motor itu membelakangi Kanya.

"yan"

ian menghentikan tangannya yang mau menyalakan motornya. ia terdiam.

"apa maksud kamu gak mau nemuin aku." tanya kanaya lirih

tanpa menoleh ke arah kanaya. Ian melepas helmnya, ia meletak kan helm di atas tanki bensin motornya.

"aku cuman mau nurutin kamu, buat nggak dateng di kehidupan kamu lagi." jawab ian singkat.

Kanaya menunduk, ia mulai menangis. Ia meremas hoodie yang ian berikan tadi di rumah sakit. Lalu ia menuju motor hitam tersebut.

"maaf yan, buat kamu jadi bahan mainan rony. aku nggak mau kamu terus terusan di siksa sama dia. Aku cuman mau bilang terimakasih banyak atas kejadian yang tadi. ini hoodie kamu." Kanaya meletak kan hoodie nya di tempat duduk yang dulu ia pernah naiki.
Ian masih belom menoleh.

Kanaya pergi sambil menangis. Ia berlari.

"Kanaya putri, ijinin aku berjuang buat kamu boleh?"

kanaya berhenti, ia menoleh perlahan.

Ninja hitamnya pun di tinggalkan demi menghampiri perempuan yang telah membuat pikirannga kacau akhir akhir ini.

Sekarang mereka saling berhadapan di bawah langit yang sudah gelap.

"kamu pinter banget sih buat kacau pikiran orang. Aku udah tau semuanya dari widya."

"sialan widya" umpat kanaya dalam hati.

"mungkin terlalu cepet kalo aku nyatain perasaan ke kamu sekarang. aku emang sebelumnya belom pernah pacaran. maafin aku yang pernah ngebiarin kamu di buat mainan sama Rony. Aku emang bukan cowok yang bisa berantem demi cewek. Tapi satu hal yang kamu tau Tuhan selalu mempunyai cara untuk ngasih tau kamu kalo takdir aku itu kamu, dan tuhan mempertemukan kita di bandara hari ini."

Kanaya yang awalnya menunduk. Sekarang matanya menatap mata ian. Jantungnya berdegup sangat cepat.

"ian..ak-" belom selesai kanaya bicara, ian memotong dengan ucapan yang membuat kanaya kaget.

"Kanaya aku cinta kamu, aku cinta kamu bukan karena kamu cewek populer sekolah. Tapi,karena kamu Kanaya Putri."

Ian menggenggam tangan kanaya. Lalu menatap mata kanaya kembali. Ia tarik nafas dan menghembuskannya.

"so,Kanaya can you just be mine already?" genggaman tangan kanaya di pererat oleh ian.

Kanaya menggangguk pelan. Sekarang ia tersenyum. Ia menangis lagi, ia menangis karena ia bahagia sudah menjadi milik ian sekarang.

Ian memeluk kanaya, badan kanaya yang pendek membuat kanaya hanya bisa membenamkan wajahnya di dada ian. Ia suka ini, bau vanilla.

"ayah kamu gimana?" Tanya Ian sambil melepaskan pelukannya.

"aku gatau kalo gaada kamu tadi. Kamu beneran superman deh" goda kanaya.

"Ah pacar aku bisa aja, aku antar kamu pulang ya. Ini udah jam set 1 kan." balas ian.

"aku bawa mobil yan, kamu pulang aja. Kalo udah nyampek kabarin aku ya"

Ian menyalakan motor sportnya. Tak lupa ia melambaikan tangan kepada kekasih barunya.

Kanaya menuju mobilnya dengan perasaan gang tidak bisa di ungkapkan dengan kata kata. Ia membuka lock mobil dan masuk kedalam mobilnya.

Ingin sekali ia menceritakan hal ini kepada sahabat sahabatnya. Ia mengecek hapenya.

24 missed call from rony.

ia melihat chat nya dari rony, yang berisikan kata kata kasar karena ia pergi malam hari. Tetapi ia tak menghiraukannya. Ia malah memilih untuk memblock line rony.
.
.
.
07.15
Kanaya💕
pagi juga ian. Aku hari ini nggak masuk yan, aku disuruh mama jaga papa. kamu hari ini bisa kesini nggak?papa mau bilang terimakasih sama kamu.

Fabian Adjie
iya aya, nanti aku kesana abis pulang sekolah.

karena bingung melihat Ian senyum senyum sendiri, kiki pun membuka suara.

"woi orang gila!nape sih lo senyam senyum. jijik taunggak gue liatnya." sahut kiki sambil memainkan bulpen di mejanya.

"lo cantik deh kik" ian menggoda kikik.

"najisunnnnnn yann!!!" ia melempar bolpen nya ke arah

Ian masih bisa menghindar dari lemparan bulpen kiki. Ia memberitahu jika ia dengan kanaya sudah jadian. Kiki pun kaget, begitupun juga dengan Abi dan Ryan.

"boleh juga selera lo bro haha" sembur ian.

Tiba tiba Abi menaiki bangku kelas dan berteriak.

"WOI LO SEMUA DAPET JUS BU SRI DARI FABIAN HARI INI. SOALNYA DIA JADIAN SAMA KANAYA" ian menarik narik kaki abi yang masih distas bangku.

semua terlihat tertawa atas kejadian ian dan abi dikelas. terkecuali, sheila anastasya. Otaknya panas mendengar berita tersebut. segera ia mencari kontak line Rony dalam hapenya. Ia mengetik sangan cepat.

chiara temannya pun juga memanas manasi Sheila.
"wah gabisa dibiarin nih sheil, kasih pelajaran dikit buat pemanasan boleh lah sheil."

jempolnya kini menekan tombol send pada hapenya.
.
.
.
tring!

Mata rony membulat membaca pesan singkat dari sheila. Ia tak kalah panasnya tau atas berita tersebut. ia meremas hapenya dengan keras.

"pasti ini sebab kanaya ga bales telfon sama chat gue. emang ian bangsat lo!" umpatnya dalam hati.

eva dan widya yang sedang berjalan dari kamar mandi dipanggil oleh Rony.

"kanaya mana?" tanya rony.

eva pun tersenyum kecut "ngaku pacar tapi nggak tau kabar pacarnya. Bokapnya sakit aja kaga ngerti, pacar model ape lo ron, udah deh gausa sok sok ngambil hati kanaya lagi.dia tuh cocoknya sama ian tauga." sembur Eva sambil membenarkan poninya. mereka langsung meninggalkan Rony.

"sialan! awas aja lo yan" umpat rony dalam hati.

Sorry for short update.

TBC YUHUUU







Aya!Stop Make Me..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang