tring tring.
Ian menuju keluar kelas, ia mendengar hapenya yang berbunyi. Ia tersenyum melihat siapa yang menelfon pada saat itu.
"......."
"iya ini baru keluar kelas aya"
"........"
"kamu mau aku beliin apa?"
"........"
"gaboleh makan ayam gitu gitu aya,gabaik"
"......."
"yaudah aku beliin kamu mekdonal tapi nasinya aja ya,terus kamu makan nasi nya sama buah buah an biar sehat, oke bye love you"
Ian menutup telfonnya dengan senyuman. Ia memakai jaketnya lalu pergi menuju parkiran.
.
.
tak disangka percakapan ian dengan kanaya melalui telfon didengar oleh sheila. Cepat cepat ia menelfon rony."ron lo dimana? ian mau kerumah nya kanaya. gue gatau gimana caranya buat ian gajadi kerumah kanaya"
Akhirnya rony pun menuju parkiran motor duluan. Ia membawa pisau kecil, tujuan mereka adalah untuk membuat sobek ban motor ian. Alif dan Dimas menjaga-jaga di depan. Ia langsunv tertuju pada motor ninja hitam.
"WOII! lo apain motor gue!" cowok itu menarik baju rony.
Rony heran siapa dia? Alif dan Dimas pun langsung melerai mereka berdua. Tiba tiba rony melihat dari balik cowok yang sekarang sedang meremas keranya.
Rony melihat Ian memakai motor matic berwarna putih. Ia menatap ke arah Rony sambil melet melet dan melambaikam tangan.
"sialan" ucap rony pelan.
"ngomong apa lo tadi?" Ternyata motor itu milik anak kelas 12. "Gue laporin lo sama temen temen lo sama pak eko."
"ampun dong bang"
"GAK ADA AMPUN AMPUNAN!" kakak kelas itu meremas kera baju rony semakim keras.
.
.
.
tok tok tok"eh kekasih baru teman gue" ternyata eva yang membukakan pintu rumah kanaya.
"kok elo sih?gue salah rumah ya" canda ian kepada eva.
"eh ada siapa ini" Mama Kanaya menghampiri mereka berdua yang masih ada di pintu. Ian pun langsung menyalurkan tangannya utuk mencium tangan mama Kanaya.
"saya ian tante"
"oh yang kemaren bawa ayahnya kanaya ke rumah sakit dari bandara ya"
"iya tante,ini saya bawain buah buat om" ian menyodorkan se kresek buah buahan kepada mama kanaya.
"tante, ini pacarnya anak tante lo" potong eva di sela sela percakapan ian dengan mama kanaya. kanaya yang tau ian datang langsung berlari dari tangga ke ruang tamu.
"Aduh!!!" sandal rumah kanaya terlempar ke atas karena kanaya terjatuh.
Lucunya ian tidak menghiraukannya, Ia hanya lewat di depannya sambil berbincang dengan mamanya. Kanaya yang terduduk di lantai hanya bisa melas. Mama Kanaya mengajak ian ke kamar ayahnya.
Kanaya bertujuan masuk ke dalam kamar ayahnya. Namun, tiba tiba mama kanaya keluar dari kamar menahan kepala kepala kanaya dengan tangan kanan nya.
"mamaaaa apasih,kan kanaya mau masuk"
"udah kamu di depan aja temenin eva sama widya tuh" kembali mama Kanaya masuk kedalam kamar ayahnya.
Kanaya kesal, ia takut ayah dan mamanya bakal ngomong macem macem ke ian. Apalagi tentang Rony.
"udah deh kan, sini duduk sama kita aja. kita tuh juga tamu, suguhin makanan kek apa kek" ucap widya sambil membalik balik majalah yang ada di ruang tamu.
"ye lo mah" kanaya duduk kesal di sebelah widya.
20 menit kemudian Ian keluar bersamaan dengan mamanya. Ian menghampiri kanaya sambil tersenyum.
"hai" sapa ian sambil nyengir.
widya dan eva yang menyadari kanaya yang ingin berdua dengan ian langsung pamit pulang dengan alasan pacar mereka sudah di depan rumah kanaya.
"kok kamu lama sih di dalemnya" gerutu kanaya sambil memanyunkam bibir.
Raut wajah ian yang awalnya tersenyum menjadi datar. Kanaya kebingungan, apa yang dari tadi dipikirkan terjadi?
"kok muka kamu gitu sih?mama ngomong apa aja ke kamu?papa juga ngom-" belom selesai kanaya berbicara Ian memotong dengan mengajak kanaya keluar.
"aku haus nih, beli es yuk" sambil mencubit pipi kanaya.
"kebiasaan deh, aku ngomong di potong potong"
Selesai Kanaya ganti baju ia langsung pamit kepada mamanya dan pergi bersama ian.
.
.
"ayaaaaa"kanaya yang sedang makan es creamnya pun langsung menoleh ke ian.
"hm?"
"kamu cantik" kanaya pun terheran heran,karena pada saat itu ia hanya mengenakan kaos pendek dengan cardigan,bawahan legging dan sendal jepit. Dan rambut hanya di urai biasa.
"kaya pembantu gini kamu bilang cantik?" kanaya kembali menatap es creamnya.
"kamu cantik soalnya kamu cemot cemot" tawa ian pun pecah. dan kembali melanjutkan memakan es creamnya. kanaya pun cemberut. Tapi di dalam hati ia suka melihat ian tertawa.
"iya iya sini aku elapin pake sapu ijuk eh sapu tangan aku maksudnya" kanaya memukul bahu ian pelan.
saat ian membersihkan bibir kanaya, ian menatap dalam mata kanaya. mereka sama sama terdiam.
"yan tetep kaya gini ya, jangan berubah berubah."
Ian pun tersenyum.
"masa kamu mau terus terusan mau aku gonceng naik motor? panas dong."
yaampun pacarku
"ih gapapa lagi, naik motor matic kamu aja, jangan yang motor kamu satunya warna item itu. Susah banget naiknya." ian pun tertawa. Ia meng iyakan apa yang di katakan pacarnya.
Ian pun mengantarkan Kanaya pulang. Diperjalanan mereka saling bercanda. Hingga akhir nya tak terasa sudah sampe di depan rumah Kanaya.
saat kanaya turun dari motor ian. Ia menawarkan ian untuk mampir lagi kerumah,tapi ian menolak karena hari sudah semakin sore.
saat aya sudah berbalik badan, ian menggenggam tangan kanaya yang mungil dan mengecup kecil tangn itu.
"aya kamu percaya aku kan?"
tercipta senyuman di bibir mungil kanaya
"i trust you"
TBC
Baper ga baper ga? hahahah
KAMU SEDANG MEMBACA
Aya!Stop Make Me..
Fiksi RemajaBukan tentang cowok nakal yang cuek dan gapernah mainin cewek. Fabian mempunyai kehidupan yang biasa-biasa saja. Hingga ia bertemu seorang cewek bernama Kanaya pada hari pertama ia pindah sekolah. Kisah cinta mereka berawal manis namun, apakah kisah...