Minggu pagi. Maura mengetuk pintu kamar Niall, berniat untuk membangunkannya. Setelah mengetuk pintu itu berkali-kali, Maura tidak mendapat jawaban dari Niall. Dia memutuskan untuk langsung memasuki kamar putranya itu. Maura melihat ke arah tempat tidur Niall, tetapi tempat tidur itu sudah rapi. Maura mendekati meja belajar Niall. Ia melihat sebuah foto disana ada Niall, Greg, Maura, dan Bobby. Maura meletakkannya kembali sambil tersenyum kecut. Ketika akan kembali menutup pintu kamar Niall, ia melihat sebungkus rokok dan korek api di sebelahnya. Betapa terkejutnya Maura, anaknya sekarang mulai merokok.
“Cupcake? Taking a bath?” teriak Maura. Tak ada jawaban dari kamar mandi. Tetapi sosok berambbut pirang itu keluar dari kamar mandi sambil menggosok rambutnya yang masih agak basah
“Ada apa?” tanya Niall ketus
“Aku ingin mengajakmu berjalan-jalan”
“Aku akan ke rumah Bobby hari ini, aku ada janji dengan Greg dan Theo” ucap Niall sambil memakai kaos berwarna merah
“Oh.. Baiklah” ucap Maura pasrah “oh ya, cupcake. Is it yours?” Maura menunjuk rokok tadi
“Sure” jawab Niall singkat
“Sejak kapan kau merokok?”
“Apakah aku harus menjawabnya?” Niall mengambil kunci mobil dan segera mininggalkan Ibunya di dalam kamar
Niall berniat pergi ke rumah ayahnya, Bobby, yang saat ini sudah tinggal bersama Greg, kakak Niall, dan Istri Greg yang bernama Denise, serta anak Greg yang bernama Theo. Bobby terkejut ketika melihat Niall datang ke rumahnya.
“Hey Cupcake! Darimana kau tau alamat kami?” pertanyaan Bobby membuat Niall menatapnya tajam
“Aku bertemu Theo di taman, minggu lalu” Jawab Niall siangkat
“Hey! Niall. Apa Kabar?” Denise memeluk Niall sambil mencium singkat pipinya
“Seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja” jawab Niall
“Nafasmu” Denise menutup hidungnya “Kau merokok sekarang?” Niall hanya mengangguk
“So, kita pergi sekarang? Di mana Greg?” Niall mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan mencari sosok Greg
“Dia sedang ke Manchester” jawab Bobby
“Oh baiklah kita pergi sekarang” Niall bersemangat sekali.
Suasana mobil begitu sunyi. Denise memangku Theo yang sudah tertidur di kursi penumpang. Sedangkan Bobby, Dia sibuk memerhatikan keadaan jalanan yang begitu padat.
“Ni, sejak kapan kau mulai merokok?” suara Denise sontak membuat Bobby menoleh ke arah Niall
“Kau merokok, cupcake?” tanya Bobby
“Ya, sejak high school” jawab Niall santai
“Berhentilah, karna itu tidak baik Niall” Bobby menasehati
“Dad, kau tidak akan mengerti mengapa aku melakukannya” jawab Niall
“Aku melihatmu keluar dari pub, kemarin. Apa yang kau lakukan disana?” tanya Denis lagi
“Kenapa kau tidak memanggilku?” tanya Niall balik
“Ni, jawab saja pertanyaan Denise. Jangan mengalihkan pembicaraan”
“Oh baiklah” Niall pasrah “Aku menemui sahabatku, Harry”
“Aku tau kau sering ke sana” potong Denise lagi “Hampir setiap weekend”
“Apa yang terjadi padamu, Cupcake? Kau mulai merokok dan mabuk? Apa yang kau pikirkan?” Bobby menatap Niall penuh rasa khawatir
“Aku tidak apa-apa” jawab Niall singkat “Hey, kita sudah sampai” Niall memarkirkan mobilnya. Ternyata Niall membawa mereka ke rumahnya
“Rumah siapa ini?”tanya Denise sambil menggendong Theo yang masih tertidur
“Masuklah! Dan kau akan mengetahuinya” Niall menekan bel di dekat pintu rumah tersebut. Seorang perempuan membuka pintu
“Cupcake? Tumben kau menekan tombol itu, biasanya juga kau langsung masuk” Wanita tersebut menoleh ke arah Bobby. Bobby begitu terkejut mlihat Maura. Begitupun dengan Maura
“Bobby?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Drunk Cupcake [Niall Horan]
Fanfiction"Aku lelah dengan semua ini" ucap Niall putus asa "Kau harus kuat, cupcake" Briana mencoba menenangkan Niall