Briana POV
Aku tidak tahu, mengapa aku begitu bersemangat pergi bekerja pagi ini. Mungkin karena Niall. Memang benar yang dikatakan Connor kemarin. Aku masih menyayangi Niall. Masih sangat menyayanginya.
Pagi ini, aku mengetuk kamar Niall. Tidak ada sahutan. Pasti dia masih tidur. Segera ku buka pintunya, ternyata memang benar.
"Cupcake, wake up." Susah sekali membangunkan Niall rupanya.
"Ni, come on. Pagi ini kita akan jalan-jalan. Cepatlah bangun dan bersiap-siaplah" kulihat mata Niall terbuka. Akhirnya dia bangun juga
"Kemana, Bri?" tanyanya dengan suara serak khas orang bangun tidur. Lucu sekali dia
"Rahasia. Pergilah mandi, aku akan menunggumu di depan" aku melihat Niall berdiri, berjalan agak sempoyongan menuju kamar mandi. Dasar Niall
Aku berjalan ke arah jendela dengan teralis besi berwarna putih yang langsung menghadap ke taman belakang panti ini. Aku melihat seorang pria yang mungkin berumur 30-an. Dia begitu kurus, wajahnya pucat. Dia sedang duduk di kursi roda dan menatap kosong ke arah pohon. Aku jadi membayangkan, bagaimana kalau itu terjadi pada Niall?
Aku mendengar suara lemari ditutup. Aku melihat Niall yang sudah keluar dari kamar mandi dan tengah mengenakan tank top putih. Hmmm... tidak berubah dari dulu, tetap keren.
"Bri, mau sampai kapan kau disitu?" Suara Niall menyadarkanku. Niall sudah berdiri di dekat pintu
"Cepatlah! Aku sudah ingin keluar dari kamar ini" Niall menarik tanganku
"Tapi kau harus berjanji padaku"
"Apa?" Niall menatapku
"Jangan macam-macam selama di sini"
"Iya, Bri. Tenanglah. Ayo kita ke sana" Niall menarikku ke lapangan tenis yang memang disediakan oleh pihak panti
"Ayo kita main" kulihat Niall menyerahkan raket kepadaku
"Aku tidak bisa bermain tenis, Ni" Ku lihat raut kecewa di wajah Niall
"Jangan sedih... Itu ada temanku. Mungkin dia bisa menemanimu bermain" aku memanggil Connor yang sedang duduk di bawah pohon. Connor segera berlari menghampiriku dan Niall
"Ada apa, Bri?" Connor merapikan rambutnya
"Bisakah kau temani Niall bermain tenis? Aku tidak bisa memainkannya"
"Ohh... tentu saja. Mana raketnya?" Niall menyerahkan raket yang tadi dipegangnya kepada Connor. Mereka berjalan ke lapangan dan memulai pertandingan.
Aku lihat mereka mulai akrab. Niall juga sepertinya sudah melupakan masalah kemarin. Dia terlihat lebih bahagia.
Tak lama kemudian, aku melihat Andrew mendekatiku
"Briana, apa kau melihat Connor?" tanyanya
"Itu yang sedang bermain tenis" aku menunjuk Connor
"CONNOOOORRR" teriak Andrew. Suaranya 'merdu' sekali
Kulihat Connor berlari dan Niall berjalan malas di belakangnya
"Ada apa?" tanya Connor
"Hei, kau lupa jadwalmu?"
"Astaga! Sorry... Sorry..."
"Ayo cepat!" Andrew menarik tangan Connor
"Aku pergi dulu ya" pamit Connor
Aku berjalan mendekati Niall yang sedang tiduran di bawah pohon. Dia memejamkan mata tapi dia tidak sedang tidur. Aku ikut tiduran disampingnya. Tiba-tiba kurasakan tangan Niall ada di atas perutku
KAMU SEDANG MEMBACA
Drunk Cupcake [Niall Horan]
Fanfiction"Aku lelah dengan semua ini" ucap Niall putus asa "Kau harus kuat, cupcake" Briana mencoba menenangkan Niall