~thirteen~

4.4K 329 13
                                    

Briana POV

Hari ini Niall sudah boleh pulang. Aku membereskan barang-barang Niall. Greg bilang, dia akan datang menjemput kami sebentar lagi. Jadi kami putuskan untuk keluar dari ruangan ini saja.

Aku menggandeng Niall keluar kamar. Awalnya, aku menawarkan kursi roda. Tapi Niall menolaknya. Dia bilang dia sudah sembuh dan sanggup berjalan sendiri ke lobby. Tapi tetap saja aku khawatir padanya. Aku menenteng tas pakaian di tangan kanan dan tangan kiriku menenteng tas plastik berisi makanan. Kami memasuki lift.

"Ni, tolong kau tekan tombolnya. Tanganku pen..." aku menghentikan ucapanku ketika ku lihat Niall hanya berdiri diam di hadapanku  dengan tatapan kosong itu lagi

"Niall..." aku merasa sedang berhadapan dengan patung sekarang

"Niall Horan!" Niall masih mematung

"Biarkan saja dia. Kau mau ke lobby?" Liam masuk ke dalam Lift dan menekan tombol lift itu. Aku hanya mengangguk, kemudian memperhatikan Niall. Mulutnya mulai bergetar, dia menangis. Dengan segera aku jatuhkan barang yang ku bawa tadi, dan memeluk Niall

"Ni, are you okay?" aku menatap Liam yang ada di belakang Niall. Dia hanya diam. Kenapa dia hanya diam? Aku melepaskan pelukanku dari Niall. Ku lihat Niall masih meneteskan air mata itu

"Sssshhh... Don't cry, Cupcake" aku mengelus pipi Niall, menghapus air matanya. Dia sudah berhenti menangis, tapi pandangannya masih kosong seperti tadi

Ting!

"Biar aku yang membawa tasnya. Kau temani Niall saja" kata Liam kemudian mengangkat tas dan kantong plastik yang semula aku bawa

Niall melangkah keluar lift dan duduk di sofa. Dia meninggalkanku? Dia bahkan tidak mengatakan apapun sejak tadi. Aku duduk di sampingnya. Niall masih membisu. Liam duduk di depanku dan memperhatikan Niall

"Li..." akhirnya Niall bersuara, tapi tatapannya masih sama

"Ya, Ni?" Jawab Liam

"Aku akan pulang ke rumah itu lagi?" Niall kini menerawang ke luar rumah sakit

"Tentu, kau akan bertemu dengan Maura lagi. Dia pasti merindukanmu" jawab Liam dengan nada lembut. Aku lihat Niall hanya tersenyum miring

"Ni, kau merindukan aunt Maura kan?" tanyaku

"Kau tentu tau jawabannya, Bri. Saat ini aku hanya ingin bersamamu" Niall kini memelukku dengan erat. Apa yang terjadi denganmu, Ni?

Greg POV

Setelah mengantar Denise dan Theo ke rumah Mom, aku dan Dad segera menuju rumah sakit. Niall pasti sudah menunggu kami. Aku melirik ke arah Dad. Ada lingkaran hitam di bawah matanya. Dia pasti tidak tidur lagi semalam. Mungkin dia masih memikirkan perkataanku semalam.

"Dad.." dad menoleh ke arahku

"Ada apa, Greg?"

"Soal kemarin..." aku menghela nafas "Aku minta maaf"

"No problem, Greg. Kau benar. Aku terlalu egois. Aku tidak memikirkan kalian. Hingga Niall yang menjadi korban"

Kami sampai di rumah sakit. Aku melihat sosok berambut pirang yang tengah duduk di sofa, itu pasti Niall. Di sampingnya ada Briana dan di depannya ada Liam. Aku dan Dad mendekati mereka. Aku melihat mata Niall yang sembab. Apa dia baru saja menangis? Tapi dia terlihat sangat senang

"Hey, cupcake!" sapaku

"Hey, bro" dia memberikanku tos, aku membalasnya kemudian melirik dad. Sejak mom dan dad berpisah, kami tidak pernah melakukan tos lagi

Drunk Cupcake [Niall Horan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang