~twenty three~

3.1K 254 4
                                    

"Bagaimana, Li?" tanya Briana begitu Liam keluar dari UGD

"Bobby, Niall sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Kau boleh melihatnya" kata Liam sambil memegang pundak Bobby berusaha menenangkannya. Bobby hanya mengangguk. Dia melihat ke arah Briana dan mengisyaratkan untuk mengikutinya. Briana mendekati Bobby. Mereka menuju ruang rawat Niall

"Apakah aku harus menghubungi aunt Maura?" tanya Briana. Bobby menghentikan langkahnya

"Tentu" jawab Bobby singkat lalu meninggalkan Briana yang tengah berhenti untuk menelfon Maura

Bobby membuka ruang rawat Niall. Dia melangkah mendekati putranya yang kini tengah terbaring  lemah. Bobby membelai pipi Niall, meneliti tiap inchi wajah putranya. Pipi yang dulu begitu chubby dan merah, kini telah hilang.

"Uncle..." panggil Briana pada Bobby. Bobby menjauhkan tangannya dari wajah Niall lalu duduk di kursi yang ada di sebelah Niall. Briana mendekati Bobby dan memegang pundak kanan Bobby dari belakang

"Aunt Maura dalam perjalanan ke sini" kata Briana. Bobby hanya mengangguk dengan pandangan yang tak lepas dari Niall. Briana melepaskan tangannya dari pundak Bobby. Dia berjalan ke sisi lain tempat tidur Niall. Dia mengelus rambut Niall yang mulai panjang

"Sekarang kau tahu kan kenapa aku tidak pernah mengijinkanmu minum?" Bisik Briana tepat di telinga Niall

"Aku akan keluar sebentar, Bri" Bobby berdiri dan membalikkan tubuhnya

"Uncle, Niall sudah sadar" teriak Briana. Bobby menghentikan langkahnya dan berbalik menuju Niall. Dilihatnya Niall yang kini tengah menatapnya dengan tatapan aneh. Dia seperti mencari sesuatu

"Aku akan memanggil Liam" kata Briana. Bobby hanya mengangguk. Dia masih menatap Niall

"Mom..." kata Niall lirih. Bobby menghela nafas

"Sebentar lagi dia ke sini" jawab Bobby. Niall mengangguk

"Kau sudah sadar, Ni. Syukurlah..." Bobby menoleh ke sosok yang baru saja datang

"Bagaimana perasaanmu sekarang, huh?" tanya Liam yang sedang menempelkan stetoskop pada dada Niall

"Just take me home, dad" pinta Niall seperti anak kecil dan membuat Liam menahan tawanya

"Dia hanya butuh istirahat, Bob. Kau tenang saja" kata Liam

"Cupcake..." teriak seseorang yang membuat semua yang ada di ruangan menoleh ke orang itu. Bobby hanya menghela nafas ketika melihat mantan istrinya. Maura berjalan mendekati Niall

"Mom, I miss you" kata Niall

"I miss you too, cupcake" balas Maura lalu memeluk Niall. Tetapi Niall langsung melepaskan pelukan Maura dengan kasar

"Ada apa, Ni?" tanya Briana yang menyadari perubahan raut wajah Niall

"Kenapa dia ada di sini?" Niall menunjuk Andrew yang berdiri di dekat Liam

"Ni, dia juga khawatir padamu" kata Maura

"Pergi kau! Aku tidak ingin melihatmu!" teriak Niall

"Ni, tenanglah. Mr. Peterson hanya ingin menjengukmu" bujuk Briana

"Sudah, Bri. Lebih baik aku keluar" kata Andrew lalu keluar dari ruangan Niall. Bobby dan Liam pun menyusul Andrew

"Maafkan Niall, And" kata Bobby menyentuh pundak Andrew yang sedang duduk di tempat duduk yang disediakan pihak rumah sakit di depan ruang rawat Niall

"No problem, Bob" jawab Andrew. Bobby kini duduk di samping Andrew dan diikuti oleh Liam

"Oh iya, And. Ini Liam, dokter yang menangani Niall selama ini" kata Bobby. Andrew menoleh ke Liam yang kini duduk di kanannya

Drunk Cupcake [Niall Horan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang