~twenty~

3.6K 269 1
                                    

Niall POV

"I told you, March" kata Briana. Aku melihat pria asia tadi mendekatkan wajahnya ke Briana

"Bri, aku ingin makan sesuatu" Briana menoleh ke arahku

"Mau ku temani?" tawar Briana

"Aku hanya sebentar. Kau temani Connor dan Valerie saja" jawabku sambil tersenyum lalu mencium kening Briana. Ini sebagai peringatanku kepada si asia itu kalau Briana adalah milikku. Sebut saja aku cemburu, tapi memang itulah kenyataannya

Aku berjalan ke arah meja yang tak jauh dari tempatku dan Briana berdiri tadi. Aku meminta sepiring pie. Sambil menunggu pie-ku, sesekali aku melihat Briana dari tempatku berdiri. Tatapan si asia itu memang biasa saja. Tetapi tetap saja aku tidak suka melihatnya berdekatan dengan Briana

"Ini pesananmu, tuan" suara pelayan tadi membuatku berbalik dan menerima sepiring pie

"Thanks" ucapku

Aku melangkahkan kakiku mendekati pintu kaca yang sengaja dibiarkan terbuka. Bisa ku rasakan angin yang menerobos melewati rambutku. Sesekali ku pejamkan mataku dan menarik nafas panjang lalu mengeluarkannya asal. Lalu ku rasakan pelukan hangat

"Angin malam tidak baik untuk kesehatan, Ni. Kenapa kau tidak kembali ke sana? Connor mencarimu" kata Briana. Aku segera melepaskan tangannya yang melingkar di perutku lalu berbalik dan menatapnya

"Aku tidak ingin mengganggu reunian kalian" jawabku asal, mencari alasan yang tepat tapi tidak tahu mengapa malah kata itu yang keluar dari mulutku

"Kenapa kau tidak makan pie-nya?" tanya Briana

"Aku sudah kenyang" jawabku lalu meletakkan piringku di meja. Sebenarnya aku ini sangat lapar. Tapi entah mengapa aku menjawab pertanyaan Briana dengan kata-kata itu

"Kau makan apa saja tadi?"

"Tidak ada" aku menggeleng

"Kau belum makan apapun sejak tadi, cupcake. Setelah ini, kau harus segera makan" nasehat Briana sambil mengalungkan kedua tangannya di leherku. Aku memegang pinggul Briana dan kami berdansa mengikuti irama.

"I love you, Bri" ku tempelkan dahiku di dahi Briana

"I love you too" Briana tersenyum dan membuatku ingin mencium bibirnya

"Till I die?"

"Ya" jawab Briana yang membuatku semakin menyayanginya. Aku memeluknya erat, dan dia menenggelamkan kepalanya di leherku. Hingga akhirnya dia mengangkat kepalanya, menatapku sambil tersenyum

"Kita harus pulang" katanya.

Aku melepas pelukanku lalu mengikuti Briana menemui Connor dan Valerie yang masih bersama si asia tadi.

"Guys" sapa Briana membuat ketiganya menoleh ke arahku dan Briana

"Ada apa, lil sist?" tanya Valerie

"Kami harus pulang dulu"

"Owh begitu. Hati-hati, Ni" kata Connor menepuk pundakku

"Hmm" aku mengangguk

"Jadi kau tidak mengenalkannya padaku, Bri? Kau jahat sekali. Sebegitu takutnya kau jika aku merebutnya" kata si asia

"Oh my God... Baiklah.... " Briana menarik nafas panjang "Ni, ini March. Dan March, ini Niall" kata Briana. Aku hanya mengangguk

"Ayo kita pulang" aku merangkul Briana, dia hanya mengangguk

Kami meninggalkan gedung dengan masih bergandengan tangan, tepatnya aku yang terus menggandeng tangan Briana. Kami segera masuk ke mobil

Drunk Cupcake [Niall Horan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang