Niall POV
"Aku juga menyayanyimu, Ni" Briana menatapku, aku mendekatkan wajahku ke arahnya. Semakin dekat, lalu dia menutup matanya. Dia lucu sekali. Aku memang sengaja menggodanya
"Aku punya kejutan untukmu. Terus tutup matamu, jangan buka sebelum aku memintanya"
"Baiklah"
Aku berdiri dan menuju penjual balon di sebrang jalan. Aku membeli balon berbentuk tazmania. Tazmania adalah tokoh kartun favorit Briana. Ketika aku ingin menyeberang jalan, sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depanku. Pintu kemudinya terbuka, seorang pria berambut hitam dan mengenakan kaca mata hitam keluar dari mobil itu. Kemudian dia berlari kecil dan membuka pintu di sebelahnya. Bisa ku lihat mom keluar dari mobil itu. Dia menatapku dengan tampang, khawatir. Ya sepertinya dia khawatir denganku.
“Sedang berkencan, huh?” tanyaku. Mom mendekatiku, dia memegang pipiku
“Ni, aku mencarimu. Kau kemana saja?” air matanya mulai mengalir
“Kau mencariku?” aku memegang tangannya yang masih menempel di pipiku
“Pulanglah, Ni”
“Tidak!” aku menghempaskan tangannya
“Kumohon...” mom menangkupkan kedua telapak tangannya
“Maaf. Aku masih banyak urusan” aku berjalan menjauhi mom tanpa mempedulikannya. Tapi tiba-tiba kurasakan sesuatu yang sakit di pundakku hingga leherku dan kepalaku. Dan semuanya gelap
Maura POV
Hari ini, aku memutuskan untuk mencari Niall. Dia tidak pulang ke rumah sejak kemarin. Ini salahku. Seharusnya semalam aku tidak mengajak Andrew ke rumah, hingga Niall melihatku dan dia sedang.... Ah sudahlah. Itu sudah terlanjur
“Hunny” panggil Andrew
“Ya?” aku menoleh ke arahnya
“Maafkan aku” ucapnya dengan pandangan yang masih fokus ke jalanan
“No problem, Hun. Aku yang salah” aku mendongak, menahan air mataku agar tak menetes
“Hunny, itu Niall!” teriak Andrew ketika kami melewati teman kota. Dan benar saja aku melihat cupcakeku sedang membeli balon di pinggir jalan
“Cepat tepikan mobilnya” perintahku. Dengan segera Andrew menhentikan mobilnya tepat di depan Niall yang akan menyeberang. Andrew membuka pintunya, lalu berlari kecil dan membukakan pintu untukku. Aku segera mendekatinya
“Sedang berkencan, huh?” tanya Niall. Aku semakin mendekatinya lalu memegang pipinya
“Ni, aku mencarimu. Kau kemana saja?” air mataku mulai mengalir, aku sudah tidak bisa menahannya
“Kau mencariku?” Dia bertanya dengan nada meremehkan, kemudian dia memegang tangaku
“Pulanglah, Ni” bujukku
“Tidak!” hal yang tak ku sangkapun terjadi. Dia membentakku dan menghempaskan tanganku dari pipinya
“Kumohon...”
“Maaf. Aku masih banyak urusan” Niall berjalan menjauhiku
Aku menatap Andrew. Dia menatapku, lalu berlari mendekati Niall dan memukulnya hingga dia jatuh begitu saja tak sadarkan diri
“Andrew! Apa yang kau lakukan?” aku mendekati Niall
“Ini satu-satunya cara. Cepat bantu aku!” perintah Andrew
KAMU SEDANG MEMBACA
Drunk Cupcake [Niall Horan]
Fanfiction"Aku lelah dengan semua ini" ucap Niall putus asa "Kau harus kuat, cupcake" Briana mencoba menenangkan Niall