~five~

4.6K 428 8
                                    

Maura sangat terkejut ketika melihat anaknya pulang dibopong oleh Harry dan Briana.

“Apa yang terjadi” tanya Maura

“Terlalu banyak minum” jawab Emma

“Astaga”

Harry memapah Niall hingga ke kamarnya, tentu dibantu oleh Briana. Sedangkan Emma mengikutinya dari belakang. Maura menemani Niall di kamarnya.

You have to tell something, Har.” Perkataan Briana mebuat Harry tersenyum kecut

“Tentu, Bri. Aku akan menceritakannya.” Harry melangkah keluar dari kamar Niall. Briana mengangkat sebelah alisnya kemudian menuju ruang tamu, disana sudah ada Emma. Briana duduk di samping Emma sambil menarik nafas panjang. Emma memeluk dan mengusap bahunya

He will be okay. He’ve often like this.” Mendengar kalimat terakhir Emma, Briana sontak menatap Emma dengan tatapan meminta penjelasan

“He’s drunk...” Harry menarik nafas panjang “Hampir setiap akhir pekan”jawab Harry sambil menyalakan rokoknya

“Har, Jangan merokok lagi” perintah Emma

“Oke..Oke.. It will be the last

“Harus!” perintah Emma

“Oke,Babe” Harry mematikan rokoknya

So? What about his problem?” Briana menatap Harry serius

“Kau tentunya tau kan kalau orang tuanya bercerai?” Briana menganggukkan kepalanya

“Ibunya mempunyai kekasih yang seumuran dengannya. Kuliahnya berantakan.Mungkin alkohol adalah pelarian baginya. I'mafraiditwillbe badfor him.Tapi dia sangat keras kepala. I don’t know what should I do” Ucap Harry panjang lebar sambil mengacak rambutnya frustasi.

“Tenanglah, Babe” Emma mencoba menenangkan Harry

Jam dinding berwarna hitam di rumah Niall menunjukkan kalau ini masih jam 4 pagi. Briana terbangun dari tidurnya dan menuju kamar Niall. Tetapi ia tidak menemukan Niall di tempat tidurnya. Terdengar gemericik air dari kamar mandi. Saat dilihat, itu Niall. Dia sedang berjongkok di depan toilet dan memegangi perutnya. Dia  memuntahkan semua isi perutnya. Briana berlari mendekati Niall.

“Kau baik-baik saja, Ni?” tanya Briana sambil memegang pundak Niall

“Ya” jawab Niall singkat dengan nafas yang masih tersengal-sengal dan wajah pucatnya

“Sebaiknya kau istirahat, aku akan membuatkanmu teh hangat” Briana membantu Niall berdiri dan berjalan ke tempat tidurnya.

Setelah memastikan Niall sudah nyaman dengan posisi tidurnya, dia menuju dapur untuk membuat teh. Tetapi tidak ada teh di dapur. Dia membuka lemari es, isinya beberapa botol jus dan minuman soda. Dia membuka lemari gantung di atas kompor. Ia hanya menemukan sekotak susu yang masih tertutup rapi .Akhirnya ia memutuskan untuk membuat susu hangat saja.

Sepuluh menit kemudian, ia kembali memasuki kamar Niall. Dia melihat Niall yang memejamkan matanya sambil memegang perutnya

“Masih mual?”tanya Briana

“Sedikit”

“Tidak ada teh di sini, jadi aku membuat susu hangat saja” Briana duduk di tepi tempat tidur Niall dan memberikan susu itu padanya

“Tidak masalah” Niall meminum susu tersebut

“Tidurlah, aku akan kembali tidur di kamar tamu” ketika Briana berdiri, Niall menahan tangannya

“Kenapa?”

“Tidurlah di sini. Aku tidak mau tidur sendiri” rengek Niall seperti seorang anak yang minta ditemani tidur ibunya

“Oooohh baiklah. Tapi kau harus janji kalau kau akan lekas tidur” Niall mengangguk. Briana duduk kembali di samping Niall. Dia merasa ada pergerakan di tempat tidur itu. Ternyata itu Niall. Dia menyandarkan kepalanya di pundak Briana

“Kau mau kan menemaniku tiap malam?”

“What?” perkataan Niall barusan membuat Briana sangat terkejut

“Tidurlah di sini, temani aku setiap malam. Kau tau? Kau membuatku nyaman, Bri” jelas Niall. Kemudian dia menggenggam tangan kiri Briana

“Tidurlah, Ni. Jika kau tidak segera tidur aku akan pergi” ancam Briana

“Yaah baiklaah” Niall membetulkan posisi bantalnya dan memejamkan matanya lagi. Briana kemudian menyelimutkan selimut berwarna putih itu ke tubuh Niall.

I love you, Niall” kata Briana lirih. Briana berniat meninggalkan kamar Niall, tetapi dia merasakan tangannya ditarik oleh seseorang

“Kau mau ke mana? Aku kan sudah bilang, jangan pergi” ucap Niall masih dengen mata yang terpejam

“Kau..kau belum tidur?” Briana tergagap

“Ya.. And I love you too, Bri” Niall membuka matanya

Drunk Cupcake [Niall Horan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang