*Ini buat bayar utang janji untuk teman2 yang udah bantuin saya nge-vote*
Terlahir menjadi anak bungsu terkadang memiliki sebuah keuntungan tersendiri, menjadi orang paling disayangi di rumah. Aku merasakannya dulu. Appa, Eomma, Ahra Eonni dan Kyuhyun Oppa begitu menyayangiku. Ya, walaupun Kyuhyun Oppa terkadang mengganggu juga, sih.
Karena menjadi orang yang paling disayangi, aku bisa leluasa memiliki apa pun yang kumau-setidaknya, ini berlaku hingga aku menyelesaikan pendidikan di taman kanak-kanak. Appa dan Eomma pasti akan mengabulkannya-selama itu bukan permintaan aneh juga, sih. Termasuk memiliki apa yang dimiliki oleh kakak-kakakku.
Oh, ya, aku tahu dulu aku egois.
Sampai sekarang, sebenarnya.
Dan, itu menurun pada salah satu anakku.
Jeon Jungwoo.
"Aku pulang."
Aku sedang membaca majalah di ruang tengah, sekaligus mengawasi Jungwoo yang tengah menonton kartun saat suara Jeongsan terdengar. Putra keduaku itu baru saja pulang dari les karatenya.
"Langsung mandi, ya? Bajunya jangan lupa ditaruh di keranjang!" titahku tanpa sedikit pun mengalihkan perhatian dari majalah wanita di pangkuanku.
Setelah beberapa menit, kulihat Jeongsan bergabung dengan adiknya. Aku sempat mendengar Jungwoo memekik. Begitu kulihat, sang adik tengah memegang remot dengan kedua tangan mungilnya. Mulai lagi insiden perebutan remot.
"Remot Jungwoo."
"Kau kan sudah menonton dari tadi, Jungwoo. Sekarang giliran Jeongsan Hyung!"
"Remot Jungwoo."
"Ya! Power ranger-nya sudah mau main! Mending nonton ranger saja. Kau kan laki-laki, kenapa nonton Barbie?"
"Jungwoo suka Bebi."
"Itu tontonan perempuan! Sini remotnya!"
"AAAA!!! Remot Jungwoo!"
"Jeongsan, Jungwoo, jangan berisik!" Baru sebentar aku mendapatkan ketenangan, tahu-tahu Jeongsan memelukku. "Jeongsan! Bikin kaget saja."
"Jungwoo! Ini Eomma Jeongsan."
Aku memutar kedua bola mataku. Astaga! Jadi, pelukan ini cuma trik untuk ...
"AAAA!!! Eomma Jungwoo!"
... mendapatkan remot.
Dengan polosnya, Jeon kecil di rumah ini melepaskan remot, berdiri, lantas menghampiriku. Tanpa disuruh, Jeongsan menyingkir, melompat dari tepi sofa, lantas mengambil remot yang tergeletak. Power ranger sudah terlihat di televisi.
"AAA!!! JEONGCHAN HYUNG!!!" Jungwoo berteriak frustrasi.
"Kalau kau mau menonton Barbie, Hyung akan mengambil Eomma darimu."
Tidak seperti Jeongsan yang teganya menggadaikan pelukannya dengan sebuah remot, Jungwoo lebih memilihku. "Eomma Jungwoo."
Anak-anak ini.
***
Jujur saja, saat orang-orang rumah menggoda Jungwoo, itu adalah hal yang menghibur dan menyenangkan di saat yang bersamaan. Terutama, jika Jungkook yang melakukannya.
"Eomma-mu akan Appa ambil, Jungwoo."
Aku sedang mengganti popok Jungwoo untuk persiapan tidur saat Jungkook memelukku dari belakang. Dengan seenak jidat lebarnya , dia menyandarkan kepalanya di punggungku lantaran posisiku yang eum ... membungkuk.
"AAA!!! APPA!!!"
Jungwoo yang sensitif, menggerak-gerakkan kakinya dengan brutal.
"Aish! Jeon, menyingkir dari si-ah! Aish! Jungwoo, kamu menendang Eomma."
"Appa ganggu Eomma."
"Tuh!" Aku bicara pada priaku, "anakmu sendiri bilang kalau kau menggangguku. Jangan memelukku, Jeon-a. Ini posisinya tidak benar." Aku menggerak-gerakkan punggungku agar suamiku menyingkir, paling tidak, berhenti menyandarkan wajah dan separuh tubuhnya di sana.
Jungkook melepas pelukannya. Seraya berjalan menuju sisi di sebelah Jungwoo, ia berkata, "Tidak benar apanya? Dulu sebelum Taya lahir 'berkebun' dengan posisi itu kok."
Kulempar dia dengan popok bekas Jungwoo.
"Apa-apaan, sih? Jangan bicara yang aneh-aneh! Ada Jungwoo!" tegurku. "Jungwoo, jangan dengarkan apa yang dikatakan Appa, oke?"
Jungwoo tidak merespons. Dia mungkin tidak mengerti hal sinting apa yang dibicarakan ayahnya. Kutinggalkan mereka berdua, memungut popok bekas Jungwoo, membuat susu untuk Jungwoo, lantas mengganti pakaian dan bersiap untuk tidur.
"Susu Jungwoo!" ucap Jungwoo saat kuberikan botol susu miliknya. Jungkook telah memasukkannya ke dalam boks bayi yang berada tepat di sisi ranjangku.
Saat Jungwoo tengah asik meminum susunya, Jungkook memelukku lagi. Semuanya harusnya baik-baik saja lantaran Jungwoo sibuk menyedot habis susunya, tapi Jungkook yang berkata sambil memelukku, "Hei, Jungwoo, Appa tidur dengan Eomma-mu."
"APPA!!!"
Hampir setiap malam selalu seperti ini. Aku tidak tahu kenapa Jungkook senang melihat anak bungsunya menangis sebelum tidur. Menyebalkan!
-THE END-
KAMU SEDANG MEMBACA
JEON FAMILY STORIES SEASON 3 [SUDAH TERBIT]
Fanfiction#75 dalam FANFICTION - 20170930 Season ketiga dari kumpulan cerita yang ringan dan manis tentang keluarga kecil kamu dengan Jeon Jungkook dan anak-anak kalian--Jeon Taya, Jeon Jeongsan, dan Jeon Jungwoo