MIDDLE CHILD (MIXED POV)

13.2K 1.3K 161
                                    

-YOUR POV-

"NUNA! HYUNG! JANGAN BERISIK!!!"

Aku sedang berada di ruang tengah ketika kudengar Taya meneriakkan nama Jeongsan di lantai atas. Aku tidak tahu apa yang mereka ributkan kali ini. Mereka berdua nyaris seperti Tom dan Jerry yang sedang ditonton Jungwoo di televisi-Taya adalah Tom, Jeongsan adalah Jerry.

"Tucin (kucing) datuh (jatuh), Eomma." Jungwoo menunjuk televisi. Tom jatuh setelah dijahili Jerry.

"Iya, kucingnya jatuh," ulangku sambil memakaikan celana padanya.

"JEONGSAAAAN!!!"

"NUNA!" Aku menegur lagi.

"JEONGSAN NAKAL, EOMMA!"

Jungwoo menunjuk ke atas. "Nuna libut."

Jungwoo telah selesai berpakaian. Aku hendak mengembalikan bedak dan minyak telon ke dalam kamar ketika Jeongsan melompat dari tangga, nyaris menabrakku. Ia lantas berlari kencang menuju kamarnya yang berhadapan langsung dengan tangga. Aku baru mau melangkah saat Taya juga melompat dari tangga, mengejar Jeongsan sambil berteriak.

"JEONGSAAAAN!!!"

Aku beruntung memiliki jantung yang kuat. Kalau tidak, aku pasti sudah mati karena kegaduhan sore ini.

"Ya! Ya! Ada apa ini?"

"Jeongsan mengambil cat airku, Eomma!" sambar Taya.

"JEONGSAN?"

Pintu kamar Jeongsan terbuka. Kepalanya muncul dari balik pintu. "Aku cuma mau pakai sebentar, Nuna!"

"Kau kan cuma mau pakai buat main-main! Aku masih mau memakainya untuk tugas sekolahku!"

Aku mendengus. Bukan pertama kalinya mereka bertengkar karena cat air. Berbeda dengan Taya yang memang bergabung di klub melukis di sekolah, Jeongsan hanya memakai cat air untuk bermain.

"Jeongsan, kembalikan cat air Taya Nuna," ujarku.

Kulihat putraku memberengut, lalu mengeluarkan beberapa bungkus cat pasta dari kantung celananya. Alih-alih mengembalikannya dengan baik, Jeongsan malah melemparkan cat-cat itu ke lantai. Sejurus kemudian, ia membanting pintu kamarnya.

"Bandel!" Taya memukul daun pintu kamar Jeongsan.

"Ya! Ya! Ada apa ini?" tanya Jungkook yang baru tiba di rumah. Seraya melonggarkan dasinya, priaku itu lantas bertanya lagi, "Kenapa cat lukismu berantakan, Jeon Taya?"

"Bukan aku! Tuh! Jeongsan!" adunya sembari berjongkok untuk memungut cat-cat pastanya di lantai.

Priaku hanya menghela napas panjang. Taya yang baru selesai memungut barang-barangnya, dengan langkah lebar, tegas, dan cepat, bergerak menuju kamarnya. Aku turut menghela napas panjang. Anak-anak ini.

"Appa, Eomma, tucinnya catit (sakit) pala." Sekali lagi Jungwoo bersuara sambil menunjuk layar televisi. Tom, entah karena apa, terlihat kesakitan. Burung-burung kecil berputar-putar di sekitar kepalanya.

"Eomma juga sakit kepala karena kakak-kakakmu, Jeon Jungwoo."

***

"AAAA!!! JUNGWOO MAU! JUNGWOO MAU!!!"

Hah! Teriakan apa lagi itu?

"JUNGWOO MAU, JONGCHAN HYUNG!!! HUWAAAAA!!! EOMMAAAAAA!!!"

"JEON JEONGSAAAAAAN!!!" Aku yang sedang menyiapkan makan malam, berteriak lagi.

"AKU JUGA MAU MAIN INI, JUNGWOO!"

JEON FAMILY STORIES SEASON 3 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang