High School Love (SinKook)

Second

Sinb POV

"lepas, aku tidak mau botak lebih awal" kata ku melepaskan tanganku dari genggamannya dan berjalan lebih dulu. Sebelum kembali ke kelas aku mampir ke toilet untuk sekedar membilas wajah dan mengganti pakaian sampai ponselku bertgetar.

From: Eunseo
Kau harus mendengar ceritaku!! Cepat ke perpus Sekarangg!! Palli!!

"aih dasar bawel, apalagi yang mau ia ceritakan" gumamku melihat begitu banyak tanda seru di pesannya.

Menyisir rambut dengan jari dan memakai sedikit pelembab bibir agar tidak kering, aku kembali ke kelas dan menyimpan baju olahragaku ke dalam tas, lalu berjalan santai ke perpustakaan tanpa menghiraukan perintah Eunseo yang memintanya berjalan cepat.

Saat memasuki perpus aku mengedarkan pandangan untuk mencari gadis tinggi berambut cokelat kelam itu, hingga tanganku ditarik seseorang menuju ke belakang rak novel. "ngagetin aja, ngapain pake ngumpet segala?" tanyaku melihat Eunseo yang dari tadi celingak-celinguk. "aku tadi melihat malaikat di kantin" sahutnya berbisik, "malaikat? Kau bercanda? Apa ini saatnya kau mati?" tanyaku polos,

"kau ingin aku mati hah? Bukan itu, kamu lihat deh kesana, siswa yang lagi duduk sambil baca buku" ucapnya menunjuk dari sela-sela buku yang berjejer, "itu? Gak keliatan mukanya"

.skip.

"jadi gitu ceritanya, kamu liat namanya gak?" tanyaku setelah mendengar cerita panjang lebar Eunseo, "karena dia buru-butu pergi aku gak liat lah, pokoknya depannya huruf J"

"satu huruf gak berarti apa-apa, banyak disekolah ini yang depannya J" omel ku, "tapi aku inget wajahnya kok, nanti deh kalau kita papasan aku kasih tau" ucap Eunseo antusias.

Melihat raut wajah Eunseo yang tersenyum lebar membuatnya yakin bahwa sahabatnya ini baru pertama kali jatuh cinta, walaupun belum tau siapa. Yang jelas kalau orang itu baik aku akan mendukungnya, tapi bila laki-laki itu menyakiti Eunseo aku akan membunuhnya! Gumamku masih meliriknke arah siswa laki-laki yang ia tunjuk. "udah gak usah diliatin, nanti malah kamu yang suka" ucap Eunseo menghentikan lamunanku.

Setelah melalui hari yang tidak ada bedanya dari kemarin, akhirnya bel pulang berbunyi. Yuju dan Eunha sudah mangkir di ambang pintu kelasku. Saatnya latihan, kegiatan yang paling aku sukai di bandingkan belajar. "anyyeong, aku latihan ya" pamitku, "ne, hwaighting!" balasnya melambaikan tangan.

Aku merangkul Eunha dan Yuju bersamaan menuju ruang latihan, sudah ada Sowon dan Yerin disana yang sedang melakukan pemanasan. Setelah berganti pakaian kami berdiri sesuai posisi dan mulai berlatih setelah musik mengalun. "kalian latihan tanpa aku?" tanya seseorang yang berdiri di depan pintu, "bukannya kau sedang sakit?" tanya Sowon menghampiri maknae di grup kami, "aku akan ikut latihan" kata Umji menyimpan tasnya dan berdiri disposisinya.

"kau yakin?" tanya Eunha memastikan, "aku bukan anak yang penyakitan, ayo lanjutkan" jawabnya tersenyum diikuti member lain. Latihan memang lebih enak bila formasi lengkap.

Setelah memutar musik yang sama dua kali akhirnya kami berbaring di lantai ruang seni dengan nafas yang tidak teratur, tiga hari lagi semua grup akan di evaluasi di depan satu sekolahan. Seperti itulah sekolahku, dengan panggung yang cukup meriah di sekolah tiap bulan akan di minta pertunjukkan selama satu bulan latihan. Dan akan ada pertunjukkan di tiap akhir semester yang bisa diikuti seluruh murid dan acara itu terbuka untuk umum. "apa kita bisa mengalahkan grup lain kali ini?" tanya Yuju, "tenti saja, ini pertama kalinya kita evaluasi dan selama latihan gerakkan kita juga sudah bagus" sahut Yerin mantap, "beberapa bulan lagi akan ada perpisahan kakak kelas XII pasti kita harus menampilkan sesuatu" kataku bangkit dan duduk menghadap cermin