Sinb POV
Udara pagi ini cukup menusuk tulang, aku berjalan di trotoar menuju kampus.
Kampus? Ya, sudah beberapa tahun berlalu. Aku tidak pernah bertemu Jeon Jungkook lagi setelah kejadian yang menimpa Eunseo. Lagipula aku tidak mengharapkan itu. Aku sudah mantap akan melepaskannya. Sudah tidak mau ambil pusing.
Besok adalah tahun baru. Tahun baru yang kesekian kalinya tanpa sosok itu, sahabat juga orang yang kusayangi lebih dari apapun.
Di depan gerbang aku sudah melihat Eunha dan Yuju. Semua member Gfriend, BTS kecuali Jungkook, WJSN kecuali Eunseo dan para member GOT7 satu kampus.
Bersamaan dengan kepergian Jungkook aku semakin dekat dengan Jackson. Walaupun begitu aku tidak pernah merasakan apapun yang lebih dari seorang adik padanya. Entahlah, perasaanku seakan menolak sosok baru.
Jujur saja sudah beberapa orang yang mengatakan perasaannya padaku tapi kutolak. Jadi begini yang dirasakan Jungkook saat menolak yeoja.
Sekeras apapun usahaku untuk melupakan dan bahkan membenci Jungkook tidak pernah membuahkan hasil. Malah membuatku merindukannya. Sementara orang itu? Aku saja tidak tau kemana anak itu pergi. Bahkan kedua orang tuanya juga meninggalkan rumah.
Sesekali aku melihat rumah Jungkook yang di datangi seorang wanita dan itu adalah sepupunya yang di beri tugas memeriksa keadaan rumah.
Sahabatku bahkan member BTS yang lain tidak pernah membicarakan Jungkook di hadapanku, aku juga tidak mengerti kenapa mereka melakukan itu.
Eunseo memilih kuliah di luar Seoul, membuat jarak di antara kami. Walaupun kadang memberi kabar tapi sangat terasa sangat jauh.
"Hwang Eunbi!! Fokuslah!" aku tersadar mendengar suara itu. Suara Sowon.
Aku sudah ada di panggung untuk latihan mengisi acara tahun baru besok. Sowon dan Jin adalah penanggung jawab acara, hubungan mereka masih awet sampai sekarang. Membuatku iri.
Istirahat sejenak, aku melihat lagi daftar yang tampil bersamaku. Member Seventeen, member Twice, Gfriend dan tentunya GOT7.
Membicarakan grup Seventeen aku juga tidak pernah melihat Wonwoo lagi setelah acara kelulusannya. Semua seakan menghilang setelah lulus. Apa ini wajar?
Sowon dan Jin kembali mengoceh, memberi petuah panjang pada peserta yang akan tampil. Telingaku sampai panas mendengarnya.
Dia meminta kami kembali naik ke panggung dan bersiap di posisi. Ini adalah dance couple dan aku di pasangkan dengan Jackson. Bukan tanpa alasan, kata beberapa orang kami memiliki chemistry yang kuat.
Bagiku dipasangkan dengan siapa saja tidak masalah. Setelah puas dengan koreo, kami memasang mic dan bergerak seperti biasa.
Acaranya terbuka untuk umum, jujur saja kali ini aku merasa gugup. Sangat. Bukan hanya warga kampus tapi akan ada penonton diluar sana yang memenuhi area.
Akhirnya Sowon memberikan kami istirahat lima belas menit. "kau perlu energi" Jackson menyodorkan susu pisang padaku, "aku sudah kuliah dan oppa masih memberikanku susu seperti ini?"
"baiklah kalau tidak mau"
"yak!! Bukan artinya aku menolak" ocehku dan Jackson kembali menyerahkan susu pisang itu.
Begini saja aku sudah nyaman dengan Jackson. Seniorku ini juga tidak pernah membahas perasaannya lagi padaku seperti dulu. Mungkin lelah. Seandainya aku bisa seperti itu, menyerah dan mengikuti alur.
Perasaanku masih tetap sama seperti beberapa tahun lalu, yang ku kira akan hilang dalam beberapa saat malah membekas dan tidak dapat di perbarui. Itulah perasaanku pada Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love (SinKook)
Fanfiction[Complete] 13 Mei - 5 Juni "aku tidak mungkin merebutnya dari sahabatku sendiri" -Sinb 🌦 "haruskah aku jujur? Atau menerima orang yang sudah jelas menyukaiku?" -Jungkook 🌥 "aku menyukainya dan ini pertama kalinya" -Eunseo 🌈 "dia adalah seseorang...