Third

1.9K 162 3
                                    

Sinb POV

Setelah menggerakkan tubuh perlahan kubuka mata dan menguceknya sesekali, mengerjap aku melihat seseorang di hadapanku. "apa aku masih mimpi?" gumamku, "Sinb-yah, ini sudah siang!!" ternyata itu bukan mimpi, Jungkook ada di kamarku saat ini.

"cepat mandi" perintah Jungkook seenaknya, "aku akan mandi kalau kau keluar dari kamarku" ucapku dengan wajah datar, "apa harus?"

"yakk!!!" bentakku yang membuat Jungkook berlari keluar kamar. Anak itu.

Mengenakan almamater dan jaket melapisinya lagi karena suhu yang mulai terasa dingin, menata rambut. Kali ini aku mengikatnya agar terlihat lebih rapi, tak lupa mengoles lembut pelan pelembab bibir dengan warna bibir.

Aku turun ke bawah dan mengambil beberapa roti yang terlihat ada Jungkook juga disana, "kajja" ajak Sinb tanpa menoleh pada lawan bicaranya, "annyeong sungmo" aku mendengar Jungkook yang pamit pada ibuku.

Seperti hari-hari biasa aku dan Jungkook bercanda sepanjang jalan saat menuju halte bus, tidak perlu waktu menunggu bus sudah berhenti. "mana sweater dari yeoja itu?" tanyaku melihat Jungkook yang malah mengenakan jaket hitam, "di tas, aku tidak nyaman memakainya" jawab Jungkook menatapku.

Melihat Jungkook mengingatkan ku pada evaluasi yang tinggal menghitung hari, kalau aku sampai kalah bisa-bisa ia harus mengerjakan pr sendiri plus mentraktir Jungkook. Buru-buru ku tepis pikiran itu. Karena grupnya yang sudah lebih dulu mengikuti kegiatan seni dan memang aku akui mereka cukup keren. "apa yang kau pikirkan?" tanya Jungkook melambaikan tangannya di depanku, "ani, ayo turun. Nanti kita bisa pulang lebih awal karena aku tidak latihan" kataku sebelum turun, "ne".

Baru saja sampai di kelas dan menyapa Eunseo yang sudah duduk di tempatnya tidak menjawab sapaan genitnya. Aku menunduk dan memeriksa wajah sahabatku, "yak, weo??" tanyaku memengangi wajahnya yang lonjong dengan kedua tanganku, "grupku tidak bisa ikut evaluasi bulan ini dan bulan depan" jawabnya memanyunkan bibir manisnya, "kenapa?"

"entahlah, kata pembina gerakan dari laguku masih berantakan" Nada Eunseo mulai merendah, "Eunseo! Mungkin kalian memang perlu latihan dan mengkompakkan gerakkan, tidak perlu murung seperti ini. Fighting!" aku berusaha menyemangatinya karena aku tidak bisa mengubah keputusan pembina, "bagaimana kalau kita keliling sekolah dan mencari siapa laki-laki itu?" Ucapku dan seketija membuat wajah Eunseo berbinar kembali, inilah sahabat yang ku kenal selama ini.

Sampai bel berbunyipun tidak ada tanda-tanda bahwa Eunseo menemukan laki-laki yang biasa ia sebut Malaikat, sekarang aku benar-benar penasaran siapa siswa yang beruntung bisa menarik hati Eunseo.

Jungkook mengirimiku pesan saat bel istirahat, "aku latihan hari ini dan kau harus menungguku seperti aku menunggumu kemarin" aku bergumam membaca layar ponsel.

Saat istirahat aku tidak bersama Eunseo karena ada buku yang harus aku cari di perpus. Mataku melihat jeli kesana-kemari mencari judul yang kumaksud, lagi-lagi aku merasa ada yang mengikuti dari belakang. "aish, kenapa perpus gak ada orang gini sih" gumamku melangkah cepat ke pintu keluar dan langkahku tertahan, orang itu menggenggam pergelanganku kuat. "ahhh!!" jeritku.

Jungkook POV

"apa ini? Jadwal latihan kita dimajukan!!" omel V yang sudah kesekian kalinya mengucapkan hal yang sama, "berisik! Lusa kita sudah evaluasi, apa salahnya latihan hari ini" Rapmoon hyung akhirnya mulai membentak, "pokoknya nanti kita kumpul di ruang seni" ujar Jin hyung meninggalkan meja.

"Jimin Hyung, kita bolos latihan yuk" ajak V berbisik, "aku bisa dengar itu, awas saja sampai kai tidak datang latihan" kata Rapmoon.

Setelah semua member pergi dan V entah ngeluyur kemana, aku berjalan santai di lorong menuju perpus. Hanya tempat itu yang sunyi dan tidak berisik. Dari luar tiba-tiba aku mendengar suara jeritan dan bisa langsung membayangkan wajahnya. Sinb.

High School Love (SinKook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang