Twenty First

1K 105 12
                                    

Sinb POV

"oppa!!".

Aku masih di atap dengan susu strawberry yang belum ku teguk sedikitpun, membiarkan semilir angin mengenai wajah.

Diam, tidak ada yang bicara. Aku sudah tau siapa orang itu. Orang yang menjadi tokoh utama dibalik pembully-an Eunseo, sahabatku.

Aku enggan bicara, berharap orang di sampingku ini bicara lebih dulu. Apa sebenarnya yang ia inginkan dari Eunseo? Apa salah gadis itu?

"kenapa Wonwoo oppa melakukan itu?" tanyaku.

Ya, Wonwoo adalah dalang dari kejadian beberapa hari lalu. Padahal mereka cukup dekat, bagaimana bisa Wonwoo yang sebaik itu melakukan hal mengerikan.

Aku tidak menoleh, senior disampingku ini masih diam. "oppa"

"kau tidak akan mengerti apa yang kurasakan Sinb-yah" terdengar menyedihkan dari nadanya bicara, "bagaimana aku bisa mengerti kalau oppa tidak cerita"

"kau pernah menyukai seseorang? Tapi kau malah melihatnya bersama orang lain dan bahkan seseorang yang kau sukai itu lebih terlihat bahagia bersama orang lain?" ucap Wonwoo menatap lurus kedepan.

Aku memandang wajahnya yang malah terlihat murung, pertanyaannya barusan memberiku alasan di balik perlakuannya kemarin. Wonwoo menyukai Eunseo.

"ya, aku pernah. Bahkan aku yang mendekati mereka" Wonwoo langsung melihat kearahku, "oppa menyukai Eunseo?"

"tidak perlu di jawab karena aku sudah tau jawabannya. Tapi apa pernah oppa berfikir kebahagiannya, walaupun dia bahagia dengan orang lain dan apa yang bisa kita lakukan? Memaksanya untuk menyukai kita? Apa oppa sejahat itu?" kali ini Wonwoo memalingkan wajah,

"aku sedang menyukai seseorang, dan orang itu adalah sahabatku sendiri. Aku tidak tau kapan rasa ini tumbuh, tapi aku tidak mau mendesaknya dengan perasaan gilaku ini. Aku bahkan banyak berbohong padanya dan tidak terhitung berapa kali aku mengatakan hal buruk padanya. Tapi orang itu tetap tidak membenciku...."

"aku perlahan mengubur rasa itu, rasa yang selama ini menghantuiku. Pura-pura tersenyum di depannya dan juga pasangannya. Apa oppa pikir itu mudah? Rasanya sangat menyakitkan" suaraku mulai serak.

Jangan menangis Sinb! Kenapa kau jadi cengeng seperti ini! Aku menghela nafas panjang dan Wonwoo masih dalam diamnya.

"oppa, jadilah teman yang baik untuk Eunseo seperti sebelumnya. Karena posisi itu tidak akan pernah digantikkan oleh siapapun, dan masalah waktu itu aku akan melupakannya.. Aku tau oppa tidak berniat melakukan itu" kataku tersenyum sambil melihat ke arah senior yang sejak tadi bungkam.

"dan ini, tenangkan saja pikiran oppa disini" aku meninggalkan susu strawberry di dekatnya.

Ini terakhir kalinya aku membagi susu strawberry pada seseorang! Aku berjalan santai ke kelas. Tersenyum sendiri sepanjang koridor. Tidak percaya dengan apa yang ku katakan tadi.

"woah, sejak kapan kau jadi bijak begini" gumamku mempercepat langkah saat bel terdengar.

Di ruang kelas aku sudah melihat Eunseo duduk di bangkunya. Langsung saja kuraih tubuh ramping itu dan menepuk-nepuk punggungnya.

"kenapa dengan wajah cantikmu itu?" tanyaku melepaskan pelukkan dan melihat wajahnya yang datar,

"masih takut? Tenang saja, mereka tidak akan mengganggumu lagi, lagipula ada Jungkook kan yang menjagamu?" aku tersenyum dan Eunseo mulai membalasnya.

Dasar munafik! Sejak kapan kau jadi pintar acting seperti ini Hwang Eunbi?

Kembali menghela nafas panjang bersamaan dengan guru yang masuk ke kelas. Semakin lama aku makin pintar menyembunyikan perasaan. Atau mungkin aku harus ikut audisi?

High School Love (SinKook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang