Fifteenth

961 118 6
                                    

Jungkook POV

Aku berdiri di balik pintu atap setelah bertemu Eunseo barusan. Berpikir ulang apa aku melakukan hal yang benar. Setidaknya hanya itu yang bisa ku lakukan agar bisa bersama Sinb seperti dulu, bukannya ini semua yang ia mau?

Untuk sekedar berkencan tidak masalah, lagipula aku tidak akan bisa membalas perasaan Eunseo.

Saat gladi aku fokus melihat penampilan Eunseo di atas panggung, dan dia? Tentu saja ia balik melihatku dengan senyumannya.

Usai gladi, aku kembali ke rumah dan menyiapkan beberapa barang untuk menginap di rumah Jin seperti malam kemarin.

"nanti malam member Gfriend akan kemari" seketika aku melihat kearah Rapmoon, "ini adalah kesempatan untuk berbaikkan dengan Sinb" bisik Jin.

Aku merasa tegang hari ini, mungkin karena akan bertemu Sinb lagi. Aku bahkan sudah menyiapkan guyonan untuk mengembalikkan suasana.

Tepat saat jam makan malam suara bel terdengar, Jimin membuka pintu. Benar saja enam gadis itu datang. Tapi ada yang sedikit mengganjal.

Dadaku mulai naik turun, kedua tanganku mengepal. Melihat seorang di belakang Sowon. Jackson!

"apa dia diundang juga?" V seakan mewakili pertanyaanku. "ya! Dia itu lebih tua darimu, jadi jaga sikap" komen Rapmoon.

"Jungkook, apa kau mau keluar denganku?" tanpa ba-bi-bu aku langsung keluar mendahului V. Rencanaku gagal sudah.

Semua yang kuharapkan musnah begitu saja, ada kesempatan sedikit tiba-tiba hilang begitu saja. Apa aku dan Sinb memang di takdirkan begini? Tidak bisa seperti dulu lagi. Astaga!! Mau gila rasanya!

Aku melangkah ke tenda di pinggir jalan, V menahan tanganku mengetahui tempat apa yang kudatangi. "Ya! Kita masih di bawah umur" omel V, "diam!" satu gelas soju sudah mengalir di tenggorokan dan masuk ke dalam tubuhku.

Perlahan mulai membakar rongga tenggorokkan, tapi aku tidak berhenti. Kutungkan botol hijau itu hingga memenuhi gelas kecil dan meneguknya.

Di gelas kedua tanganku tertahan, aku melihat siapa yang menggengham kuat pergelangan tanganku. "Jeon Jungkook!".

V sudah pergi sejak tadi, meninggalkanku dengan seorang gadis. Sadar di perhatikan aku balas melihat wajah itu.

Aku tidak berniat melihat sosok itu, tapi seketika aku melihat wajah cantiknya mengalir butiran bening dan perlahan terdengar suara isakkannya. "uro? Uljimaa, kenapa kau harus menangis?"

"apa kau begini karena Sinb?" aku menelan paksa saliva mendengar kalimat yang terlontar dari bibir mungil gadis di hadpanku. "uljima, ini sudah malam. Ayo ku antar pulang" kataku menggenggam tangannya dan menghapus sisa-sisa air mata yang sudah mengering.

Kami sampai di sebuah rumah yang cukup mewah, ada taman hijau di depannya juga pagar cokelat mengelilinginya. "gumawo sudah mengantarku pulang" kata gadis itu.

Aku berjalan santai, mengulur waktu. Sengaja ingin pulang malam dan bermain-bermain melupakan apa yang harus kulakukan besok.

Kakiku melangkah sudah cukup jauh, kepalaku juga mulai pening. Pandanganku perlahan kabur, tidak jelas ada dimana aku sekarang. "Sinb, aku merindukkanmu" gumamku tidak kuat menopang tubuhku sendiri.

Eunseo POV

Dengan dua kantung plastik berisi belanjaan aku berniat untuk berkeliling sebentar. Menghirup udara malam ini.

Besok sudah hari H, sepulang ini aku harus kembali kerumah Luda. Harus latihan lagi, badanku sudah terasa lemas. Untuk ulang tahun yayasan aku akan menunjukkan penampilan yang terbaik.

High School Love (SinKook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang